06 Okt 2022
  Humas DIY Berita, Agenda Kegiatan,

Kearifan Lokal Jogja Jadi Inspirasi Program Kerja PPJI

Yogyakarta (05/10/2022) jogjaprov.go.id – Yogyakarta dinilai sebagai provinsi yang mampu segera bangkit dari keterpurukan pandami. Tempat wisata, kuliner, hotel, dan restoran dapat bangkit lebih cepat dari provinsi lainnya. Hal ini menjadi dasar dipilihnya Yogyakarta sebagai tuan rumah pelaksanaan Rakernas Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI). 

Rakernas PPJI 2022 diikuti 18 provinsi dari total 22 provinsi anggota PPJI di Indonesia. Adapun Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji secara resmi membuka Rakernas yang digelar di Hotel Alana Hotel and Convention Centre, Sleman itu pada Selasa (04/10) malam. Rakernas PPJI sendiri berlangsung selama tiga hari hingga Kamis (06/10).

Sehari setelahnya, Kamis (05/10) malam, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, dalam agenda Gala Dinner PPJI mengatakan kehadiran peserta Rakernas akan membawa dampak positif pada kesejahteraan masyarakat. 

“Saya percaya, bahwa kehadiran saudara sekalian di Yogyakarta akan memancarkan energi positif, dalam rakernas yang diselenggarakan, menuju PPJI yang lebih solid dan menjadi bagian pembangunan untuk memajukan kesejahteraan nasional,” ungkapnya membacakan sambutan Sekda DIY di Pendapa Wiyatapraja, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Adapun agenda ini turut dihadiri Ketua Umum DPP PPJI Irwan Iden Gobel serta Ketua dan perwakilan anggota DPP PPJI dari 18 provinsi di Indonesia.

Menurutnya, kuliner Indonesia menjadi sangat istimewa karena setiap makanan, minuman, dan kudapan selalu memiliki nilai historis yang menjaga kearifan lokal. “Sudah saatnya, pengusaha jasa boga melalui PPJI memulai edukasi ini. Tidak hanya mengetahui nama dan menikmati makanan tersebut, namun kita dapat secara historis mengetahui bagaimana sejarah awal mula makanan tersebut berasal, dibuat, serta disajikan,” imbuhnya. 

Lanjut Singgih, kuliner Indonesia dikenal memiliki keragaman, keunikan, serta kaya citarasa. “Keragaman dan keunikan makanan tersebut terjadi karena interaksi antar masyarakat dari berbagai suku bangsa, diiringi ajang pertukaran budaya, filsafat, dan teknologi,” tambahnya. 

Ia menyebut bahwa Pemda DIY merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah pelaksanaan Rakernas PPJI sekaligus menjamu makan malam di Kompleks Kepatihan. Di masa silam, kompleks Kepatihan adalah kantor Pepatih Dalem dan menjadi tempat tinggal keluarga beserta para kerabatnya. Kompleks bangunan dan gedung ini memang sejak dulu diperuntukkan untuk melayani berbagai kepentingan masyarakat. 

“Oleh karenanya, malam ini menjadi lebih bermakna bagi seluruh jajaran Pemda DIY, karena dapat bertatap muka dengan saudara sekalian, seraya mengenalkan kearifan lokal dan warisan budaya Yogyakarta,” tukasnya. 

Sementara, Ketua DPD PPJI DIY Sri Wahyuni, melalui keterangan tertulis menyebut usaha jasa boga tidak dapat dipandang sebelah mata karena jasa boga memiliki dampak positif pada lingkungan dan mengurangi kemiskinan serta pengangguran.

“Tanpa kita sadari usaha jasa boga tidak bisa dipandang sepele atau sebelah mata karena dari usaha jasa boga ini ternyata memiliki dampak positif di lingkungan kita kemudian bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran dan sekecil apapun kita bisa berkontribusi untuk daerah,” katanya. 

Dengan demikian, usaha boga hendaknya dapat dilakukan secara profesioanl dan mandiri. “Mulai menyiapkan legalitas yang menunjang jasa boga dan SDM mulai diikutkan pelatihan-pelatihan sehingga pada SDM bisa melakukan uji kompetensi dan memperloleh sertifikat. Dengan demikian, hal itu akan menambah value yang kemudian akan mempunyai daya saing,” tutupnya. 

Sebelum ditutup, Ketua Umum PPJI secara simbolis menyerahkan cinderamata dari PPJI Pusat kepada Pemda DIY yang diterima Kepala Dinas Pariwisata DIY. Agenda gala dinner turut dimeriahkan penampilan paduan suara dari anggota DPP PPJI DIY dan Beksan Menak Putri dengan Lakon Rengganis Adaninggar. [vin/ls/sd/fh]

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: