06 Feb 2021

Kecerdasan Emosi Kunci Utama Hadapi Adaptasi Tatanan Baru

Yogyakarta (06/02/2021) jogjaprov.go.id – Pandemi COVID-19 menuntut masyarakat untuk mengikuti tatanan kehidupan baru yang jauh berbeda dari sebelumnya. Masyarakat harus dapat cepat beradaptasi dengan perubahan pada berbagai aspek kehidupan sosial yang ikut berubah. Hal inilah yang dasar digelarnya Talkshow “Adaptasi Tatanan Baru Kesehatan: Mewujudkan Kecerdasan Emosi di Masa Pandemi”, Sabtu (06/02) di Adi TV bersama dr. Ryu Hasan.

Pandemi bukan merupakan suatu hal yang baru, melainkan sesuatu yang telah terjadi dari masa ke masa. Seperti flu Spanyol yang terjadi pada tahun 1918-1920 yang menelan korban hingga 60 juta jiwa. “Pandemi itu selalu membuat manusia gagap menghadapinya. Bagaimana manusia menyikapi kebijakan-kebijakan ini, di seluruh dunia sama, kok. Bingung,” ungkap dr. Ryu. Menurutnya pandemi akan selalu menimbulkan kegaduhan, ketakutan, dan kecemasan yang berlebihan.

Situasi pandemi yang terus berubah mengakibatkan kebijakan juga terus berubah guna menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat. Masyarakat perlu memahami bahwa perubahan kebijakan tersebut merupakan suatu hal yang perlu karena menyesuaikan dengan munculnya fakta-fakta baru di lapangan. Di sinilah pentingnya kecerdasan emosi untuk memahami dan menaati peraturan untuk mengurangi penyebaran COVID-19.   

Untuk menghadapi masa-masa kritis seperti saat pandemi ini, kecerdasan emosi harus ditingkatkan agar dapat beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru. Dr. Ryu mengungkapkan, “Emosi adalah kegiatan-kegiatan yang di-drive oleh memori implisit. Hal-hal yang di-drive oleh otak emosi itu tidak bisa diberitahukan, tapi perlu dilatih.” Untuk membangun kecerdasan emosi diperlukan latihan secara rutin dalam kehidupan sehari-hari. Seperti misalnya membuang sampah di tempatnya, latihan sederhana seperti ini dapat membangun kecerdasan emosional yang baik serta mengasah simpati dan empati.

Dr. Ryu juga mengungkapkan pentingnya self awareness dan mindfulness yaitu menyadari semua tindakan yang dilakukan. Adanya kesadaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan emosi individu. Menurutnya, salah satu cara untuk melatih self awareness adalah dengan berpikir terlebih dahulu sebelum menyebarkan suatu informasi yang tidak diketahui sumbernya. Hal ini akan membantu mengurangi penyebaran hoax mengenai COVID-19 yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Selain itu, diperlukan pula melatih rasa empati seperti selalu memakai masker dan mengingatkan orang lain untuk memakai masker. Hal-hal sederhana seperti ini dapat terus dilatih untuk meningkatkan kecerdasan emosi. (sf)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: