27 Agt 2023

Konser Kamardikan YRO Ajak Resapi Makna Kebangsaan dan Keistimewaan

Yogyakarta (27/08/2023) jogjaprov.go.id – Konser Kamardikan Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) sukses pukau penonton yang hadir di Kagungan Dalem Bangsal Pancaniti Plataran Kamandhungan Lor Keraton Yogyakarta, Sabtu malam (26/08/2023). Sebanyak 13 ditampilkan secara apik sehingga semakin meresapi setiap makna kebangsaan dalam irama dan merefleksi keistimewaan yang melekat pada jiwa Yogyakarta.

Konser Kamardikan YRO ini kembali digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), sekaligus menyambut Hari Keistimewaan DIY yang jatuh pada 31 Agustus 2023, serta menutup rangkaian acara Pameran Narawandira: Keraton, Alam, dan Kontinuitas yang digelar sejak Maret 2023 lalu.

Konser Kamardikan YRO kali ini pun menjadi konser yang istimewa dengan kuota masyarakat umum yang lebih banyak daripada tahun sebelumnya.
Hadir membuka perhelatan orkestra ini Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi putrinya GKR Hayu dan GKR Bendara. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Forkopimda DIY, Pimpinan OPD dilingkungan Pemda DIY maupun stakeholders terkait dan sejumlah tamu undangan lainnya.

"Pada malam ini, kita berjumpa untuk merayakan peringatan HUT ke-78 RI, melalui sebuah perwujudan seni yang mengalun dalam harmoni dan mengisi jiwa dengan semangat kebangsaan. Ini bukti nyata semangat sejarah terus berkobar, mengilhami generasi baru untuk tampil sebagai pelaku utama, dalam menjaga dan meneruskan warisan kebangsaan," tutur Sri Sultan.

Sri Sultan menyatakan seni musik dapat berfungsi sebagai perekat bangsa. Hal ini, dapat dicontohkan saat Simfoni Nomor 9 karya Ludwig van Beethoven dikumandangkan ribuan orang di Berlin pada peringatan 10 tahun runtuhnya Tembok Berlin. "Saya yakin, bukankah perasaan kita seakan tergetar dan menggugah kesadaran kolektif bangsa, jika mendengar lagu-lagu perjuangan seperti Api Kemerdekaan karya Joko Lelono & Martono, Bambu Runcing karya Kamsidi dan Daldjono hingga Hari Merdeka karya Husein Mutahar. Kesemuanya ditampilkan menggenapi 13 repertoar yang disajikan saat ini," lanjutnya.

Raja Keraton Yogyakarta ini menyebut
musik dapat menggugah rasa simpati dan empati kepada orang lain serta rasa kemanusiaan untuk membangun peradaban bangsa. Dan hanya dengan membangun kembali cinta, kasih sayang dan perdamaian itulah, rasanya yang paling tepat, jika akan memulai membangun peradaban yang sejati, sebagaimana diteladankan para pejuang pendahulu kita. "Semoga kita dapat meresapi setiap makna kebangsaan dalam irama dan merefleksi keistimewaan yang melekat pada jiwa Yogyakarta," tandas Sri Sultan.

Konser Kamardikan YRO kali ini merupakan gabungan Pentas Musikan Kamardikan dan Konser Kamardikan yang sebelumnya digelar terpisah."Kami pilih waktu pementasan di akhir bulan, sebagai gong di bulan Agustus di mana di seluruh Indonesia tengah merayakan gegap gempita Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI. Konser ini sekaligus menjadi momentum secara resmi menutup Pameran Narawandira serta menyambut peringatan Hari Keistimewaan DIY yang jatuh pada 31 Agustus,” terang Penghageng Kawedanan Kridhamardawa yang menaungi YRO, KPH Notonegoro.

Gendhing Gati Mardika mengalun merdu membuka konser kolaborasi bersama Abdi Dalem Wiyaga Kawedanan Kridhamardawa. Disusul lagu Api Kemerdekaan, Bambu Runcing, Dirgahayu Indonesiaku, Simfoni Raya Indonesia, Rayuan Pulau Kelapa, Melati Suci, Indonesia Pusaka, Lagon
Semangat Juang 45, Api Revolusi, Tanah Tumpah Darahku dan Hari Merdeka.

Sebagai penutup hadir kembali kolaborasi antara YRO dengan Abdi Dalem Wiyaga Kawedanan Kridhamardawa membawakan Gendhing Gati Bhinneka. Tak hanya berkolaborasi dengan Abdi Dalem Wiyaga, YRO juga berkolaborasi dengan Vocalista Harmonic Choir ISI Yogyakarta dan menghadirkan solois cello R.Dwityatama Darmasakti serta solois vokal Cakka Kawekas Nuraga dan Marcella Nursalim.

Sebagian besar lagu yang dibawakan dalam Konser Kamardikan 2023 YRO yang dipimpin RW. Widyogunomardowo ini diaransemen ML.Widyoyitnowaditro. Sedangkan beberapa repertoar yang menghadirkan permainan gamelan yaitu Lagon Semangat Juang 45 dan Api Revolusi digarap penata gendhing MRy. Susilomadyo.

Bagi masyarakat yang belum berkesempatan menyaksikan langsung dan berada di luar DIY dapat menyaksikan secara daring konser ini melalui kanal Youtube Kraton Jogja. "Semoga semangat dari lagu-lagu.yang dihadirkan dalam konser kali ini bisa menjadi amunisi bagi kita semua agar terus dapat melaju dan berkarya dalam bidang masing-masing untuk Indonesia maju,” pungkas KPH Notonegoro.(Fn/Hr/Ip) -HUMAS DIY-

Bagaimana kualitas berita ini: