22 Apr 2022
  Admin 3 Berita,

Laboratorium Fasilitas Riset Pangan BRIN, Wujudkan Indonesia Menjadi Pusat Halal Dunia

Gunungkidul, (22/04/2022) jogjaprov.go.id – Pembangunan fasilitas riset pengelolaan pangan tradisional terintegrasi berstandar cGMP atau Traditional Food GMP Facility (TFGF) di Playen, Gunungkidul telah selesai dibangun dan resmi dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Ma’ruf Amin pada hari ini, Jum’at (22/04). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ma’ruf Amin didampingi oleh Gubernur DIY dan Kepala BRIN.

Dalam sambutan selamat datang pada acara peresmian Penggunaan Fasilitas Riset Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai Laboratorium Rujukan Riset Halal Indonesia, Gubernur DIY menyampaikan ucapan selamat datang disertai ungkapan terima kasih atas kehadiran Bapak Kiai Haji Ma’ruf Amin beserta rombongan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, Gubernur DIY menyampaikan bahwa populasi penduduk muslim  yang terus bertambah, diprediksi akan mencapai 30% dari total penduduk dunia pada tahun 2030.

“Dengan bertambahnya populasi, secara otomatis akan berimplikasi pada tingkat konsumsi, sehingga diperkirakan, nilai pasar untuk industri makanan halal global, akan mencapai 2,04 triliun dollar pada tahun 2027,” tutur Sri Sultan. Pun demikian, dengan tingkat konsumsi nasional yang akan terus berkembang. Maka, pada tahun 2025 diproyeksikan akan meningkat menjadi 247,8 miliar US dolar.

“Dengan berbagai potensi tersebut, besar harapan kami, agar Fasilitas Riset Pangan BRIN, pada akhirnya dapat mendukung pengembangan produk halal dan sehat khas Indonesia, terutama produk-produk yang berasal dari bahan lokal dan komoditas pangan tradisional,” harap Sri Sultan. Menurut Sri Sultan, kehadiran fasilitas riset pangan dengan “open platform laboratory” tersebut akan memiliki kontribusi strategis dalam mendukung cita-cita Indonesia sebagai pusat halal dunia tahun 2024.

Di akhir sambutan, Sri Sultan mengucapkan selamat disertai penghargaan yang tinggi atas diresmikannya fasilitas riset pangan tersebut.

Adapun Ma’ruf Amin, pada kesempatan yang sama menyampaikan negara-negara yang paling kompetitif di dunia adalah negara yang berinvestasi pada riset dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi. Dikatakan oleh Ma’ruf Amin, Riset dan pengembangan adalah urat nadi yang menentukan kelanjutan usaha karena akan membantu menciptakan produk dan layanan sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat maupun metode atau proses baru yang lebih efisien.

“Riset dan inovasi lah yang mendasari pertumbuhan dunia usaha dan juga menciptakan lapangan kerja yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi negara,” ucapnya.

Ma’ruf Amin menambahkan, bahwa dalam rangking Inovasi Global Tahun 2021 Indonesia berada di urutan ke-14 di Asia Tenggara dan Asia Timur.  Dan ke-87 di dunia, turun dua peringkat dari 2020.

“Turun peringkat inovasi Indonesia di tingkat global mengabarkan pesan bahwa kita harus segera mengambil tindakan untuk memperbaiki aspek ini, anggaran untuk pendidikan dan riset harus ditambah, kuantitas dan kualitas peneliti harus dinaikkan, serta infrastruktur dan fasilitas riset juga harus ditingkatkan,” tegasnya.

Dikatakan oleh Ma’ruf Amin, kehadiran fasilitas riset halal dan laboratorium bertaraf Internasional milik BRIN di Palyen, Gunungkidul ini memberikan harapan bahwa, BRIN bersama pemangku kepentingan lainnya akan terus memajukan riset dan inovasi di Indonesia. Di bawah naungan BRIN, Wapres berharap agar kolaborasi riset dengan berbagai mitra akan semakin terarah dan membuahkan hasil.

Dalam rangka merealisasikan visi Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia tahun 2024 Wapres menantikan kolaborasi antara BRIN, Pemerintah Daerah, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta pelaku usaha dan elemen masyarakat lainnya untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah dan produk halal di Indonesia.

Serupa dengan apa yang disampaikan oleh Gubernur DIY, Ma’ruf Amin menyampaikan pertumbuhan dan konsumsi masyarakat muslim global terus meningkat baik di Indonesia maupun dunia.  Oleh karena itu, Ma’ruf Amin berharap, Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN Gunungkidul secepatnya dapat menghasilkan berbagai produk substitusi impor halal. Selain itu, ia juga berharap agar fasilitas ini dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk memilih profesi sebagai peneliti.

“Mari, bersama kita dorong semakin bermunculannya peneliti muda nasional yang berkualitas,” himbau Ma’ruf Amin saat mengakhiri sambutannya.  

Turut memberikan sambutan pada acara yang sama kepala BRIN, Laksana Tri Handoko dalam sambutannya menyampaikan saat ini BRIN menyediakan tiga laboratorium yang telah dilengkapi dengan berbagai instrumen untuk mendukung riset pangan di Indonesia yaitu, Laboratorium di Cibinong Center, Laboratorium di Serpong dan Laboratorium di Playen Gunungkidul.

Ia menjelaskan bahwa Laboratorium di Playen Gunungkidul ini berada dibawah pengelolaan Deputi infrastruktur BRIN dan sekaligus menjadi homebase Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN di bawah organisasi riset pertanian dan pangan.

“Kami menyadari bahwa pengembangan riset dan inovasi untuk produk halal itu sangat strategis seperti tadi telah disampaikan oleh Bapak Gubernur bahwa kita tidak hanya populasi muslim terbesar tetapi memang permintaan atas produk halal terus meningkat dan kita harus menjadi pemain aktif di produk-produk halal di dunia tidak hanya di Indonesia,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, sebagai upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat hahal dunia BRIN membutuhkan riset yang cukup canggih mencakup SDM yang unggul dan infratruktur yang canggih. Oleh karena itu, BRIN melakukan kolaborasi periset BRIN, periset yang ada di kampus termasuk yang ada di industri.

“Untuk itu dalam kesempatan ini perkenankan saya juga melaporkan bahwa kami telah mencanangkan kolaborasi riset dan inovasi produk halal di Indonesia yang melibatkan tidak hanya BRIN, BPJKH, Komite Nasaional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) , dan BPOM tapi juga banyak perguruan tinggi di tanah air yang khususnya Pusat Kajian sains halal di ITB dan juga di UI, UGM dan berbagai pihak yang lain.

Pada kesempatan ini, Laksana juga menyampaikan bahwa BRIN akan memanfaatkan hasil riset tersebut untuk dapat dimanfaatkan guna meningkatkan diferensiasi dan nilai tambah dari produk-produk khususnya para pelaku usaha di level UMKM.

“BRIN ada untuk semua pihak, para pelaku riset baik di kampus, dari swasta, Balai Besar-Kecil maupun UMKM dan juga komunitas dan individu,” ungkapnya diakhir sambutan.

Turut hadir dalam acara ini, para rektor dan pimpinan perguruan tinggi serta Bupati dan walikota se-DIY atau yang mewakili. (fk)

 

HUMAS PEMDA DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: