08 Apr 2024
  Humas DIY Berita,

Lebaran Mendekat, Waktunya Berburu Selongsong Ketupat

Yogyakarta (09/04/2024) jogjaprov.go.id - Selongsong ketupat mulai ramai dijajakan di sejumlah pasar tradisional di DIY mendekati Idulfitri 2024. Tak sedikit warga yang berburu anyaman berbahan daun kelapa atau janur tersebut. Kulit ketupat ini menjadi pembungkus beras yang dimasak untuk disantap bersama dengan lauk beragam, mulai dari opor, rendang, sambal goreng kentang hingga sate.

Seperti diketahui, ketupat sudah menjadi hidangan wajib dan tak terpisahkan saat perayaan Lebaran. Bahkan, penyajian ketupat sudah menjadi tradisi di Indonesia sejak dahulu kala. Momen Hari Raya pun akan dirasa kurang sempurna jika tanpa ketupat, di mana hampir setiap rumah terutama di Jawa menyediakan ketupat. 

Maraknya penjualan selongsong ketupat musiman tersebut mulai ramai di pasaran sejak Senin (08/04) dan puncaknya pada Selasa (09/04) atau H-2 Lebaran. Harga kulit ketupat ini pun sangat terjangkau mulai Rp10.000,00 hingga Rp15.000,00 per satu ikat yang berisi 10 biji anyaman ketupat sehingga banyak di buru warga sekitar.

Salah satunya Erlina, warga Kota Yogyakarta usai membeli dua ikat selongsong ketupat di area Pasar Sentul, Senin sore (08/04). Ia selalu diminta keluarganya membeli selongsong ketupat untuk persiapan masak ketupat saat mendekat hari H Lebaran. Ketupat menjadi masakan wajib saat Idulfitri.

"Rasanya ada yang kurang jika pada momen lebaran Idulfitri tidak membuat ketupat. Saya selalu membeli selongsong ketupat di area Pasar Sentul ini karena rapi anyamannya dan banyak yang jualan," ucapnya.

Sebagai salah satu menu khas Lebaran, ketupat biasanya disantap dengan lauk atau pendamping seperti opor, sambal goreng, rendang, sate, dan sebagainya. Berbeda-beda daerah, berbeda-beda pula ‘gaya’ dalam menikmati ketupat kala Lebaran.

Menurut Erlina, ketupat yang dimakan bersama keluarga besarnya biasanya dicampur opor ayam atau rendang. Namun ada juga yang mencampur ketupat dengan sambal goreng dan lauk lainnya sesuai selera serta kegemaran keluarga.

Selain itu, eksistensi ketupat bukan sekadar sebagai makanan semata. Dalam bahasa Jawa, ketupat disebut kupat. Kata ini dipandang sebagai kependekan dari ngaku lepat atau mengaku salah. Artinya, meminta maaf atau memberikan maaf didasari atas kesadaran atas kesalahan yang dilakukan, baik sengaja maupun tidak.

Sementara itu, terlihat beberapa pengrajin anyaman ketupat yang menjajakan hasil buah karyanya di depan Pasar Sentul maupun di tepian ruas Jl. Sultan Agung Yogyakarta. Salah satu penjual selongsong ketupat, Wakidi menyatakan tidak pernah absen menjual selongsong ketupat dua hari mendekati Lebaran setiap tahun, tak terkecuali tahun ini.

"Saya rutin menjual selongsong ketupat di depan Pasar Sentul mulai H-2 lebaran setiap tahunnya. Biasanya bisa membuat 400-an biji anyaman ketupat per hari yang dijual dengan harga kisaran Rp12.000,00 sampai Rp15.000,00 per satu ikat. Harga itu masih bisa ditawar," ungkap warga Dlingo Bantul ini.

Wakidi mengaku meskipun sudah lebih 20 tahun berjualan selongsong ketupat, namun dia tak bosan berjualan. Ia mampu menjual setidaknya 1.200 biji anyaman ketupat daun kelapa dalam kurun waktu dua hari satu malam. Harga selongsong ketupat per ikat pun turun tahun ini karena banyak pedagang musiman yang berjualan seiring berakhirnya pandemi.

"Harga selongsong ketupat per ikat yang berisi 10 biji anyaman sebelumnya dikisaran Rp20.000,00 hingga Rp30.000,00. Sekarang harganya paling mentok Rp15.000,00 mungkin karena perekonomian masih belum bagus. Meski harganya turun tetapi setidaknya bisa mendapatkan sedikit keuntungan," imbuhnya.

Senada, penjual selongsong ketupat lainnya Warsilah mengatakan tak pernah absen berjualan selongsong ketupat di depan Pasar Sentul satu tahun sekali dua hari jelang Idulfitri. Satu ikat selongsong ketupat ukuran kecil dijual Rp10.000,00 dan ukuran besar Rp15.000,00. Ia mampu menganyam setidaknya 300 hingga 400-an biji selongsong ketupat dan laku rata-rata 800-an biji anyaman per hari.

"Sebenarnya saya sehari-hari menjual sayuran di Pasar Gamping. Mendekati Lebaran baru bikin anyaman ketupat dan dijual. Hasilnya lumayan untuk bisa menambah tambahan penghasilan di luar menjual sayur dan bumbu masak lainnya,” pungkas warga Bantul tesebut. (Fn/Wp/Rcd/Han/Ip/Stt/Im/Sd/Yd)

 

 -HUMAS PEMDA DIY-

Bagaimana kualitas berita ini: