29 Apr 2024

Lebih Berbahaya, Penyakit Vaskular Perlu Dipahami

Yogyakarta (29/04/2024) jogjaprov.go.id - Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) kembali akan menggelar IndoVascular Annual Scientific Congress. Dan untuk penyelenggaraannya yang keempat di tahun ini, DIY menjadi tuan rumah penyelenggara. Kegiatan bertemunya para dokter dan tenaga medis ini menjadi wahana edukasi tentang penyakit vaskular.

Ketua Panitia 4th IndoVascular Annual Scientific Congress, dr. Muhamad Taufik Ismail, Sp.JP(K) usai bertemu dengan Gubernur DIY di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta mengatakan, kedatangan mereka untuk bertemu dengan Sri Sultan ialah untuk memohon dukungan penyelenggaraan, sekaligus mengundang Sri Sultan pada acara pembukaan kongres mengenai penyakit vaskular ini.

“Pembukaan rencananya akan diadakan pada 5 Juli 2024, sedangkan seluruh rangkaian acara akan diselenggarakan pada 4-6 Juli 2024 di Hotel Marriott Yogyakarta. Dari kami sendiri para dokter dan tenaga medis di bidang vaskular merasa perlu semakin banyak lagi tenaga kesehatan yang dapat aware dengan penyakit ini,” ungkapnya pada Senin (29/04).

Diungkapkan Taufik, penyakit vaskular adalah penyakit yang sebenarnya sangat sering dan banyak dijumpai di tengah-tengah masyarakat. Namun seringkali masyarakat sendiri tidak menyadarinya karena masih underdiagnosis atau ketidaktepatan/kegagalan diagnosis. Melalui kongres ini ia berharap bisa saling berbagi edukasi dengan seluruh teman sejawat dab tenaga medis lainnya soal penyakit vaskular.

“Penyakit vaskular adalah penyakit yang tidak bisa diabaikan. Bahkan tingkat kematiannya ada yang jauh melebihi penyakit jantung coroner. Jika kematian akibat penyakit jantung koroner rata-rata di angka 11%, beberapa penyakit vaskular bahkan bisa menyentuh angka 90% dari total penderitanya. Sehingga sangat pentingnya bagi kita semua untuk bisa berbagi informasi,” paparnya.

Menurut dokter ahli penyakit vaskular RSUP Dr. Sardjito ini, melalui pertemuan ilmiah seperti IndoVascular Annual Scientific Congress, para peserta dapat menambah pengetahuannya mulai dari upaya preventifnya, kemudian bagaimana dalam mendiagnosisnya, hingga bagaimana terapi atau tata laksana pengobatannya. Tujuannya, tentu agar seluruh tenaga medis dapat meningkatkan kesadaran akan penyakit vaskular, demi memajukan kesehatan masyarakat.

“Kegiatan ini juga akan melibatkan pembicara yang merupakan para pakar penyakit vaskular dari beberapa negara, seperti Jepang, Korea Selatan, India, Singapura, dan Amerika. Dan kami bersyukur, Ngarsa Dalem tadi mengungkapkan dukungannya, sekaligus menyatakan bagaimana pahamnya beliau akan penyakit ini karena beberapa anggota keluarga beliau juga mengalaminya,” imbuhnya.

Taufik pun menambahkan, penyakit vaskular sebenarnya memiliki spectrum yang sangat bervariasi. Contoh sederhana salah satu jenis penyakit vaskular yang sering dialami masyarakat ialah penyakit varises. Dan dari hasil screening RSUP Dr. Sardjito di puskesmas-puskesmas di DIY, pihaknya mendapatkan hasil angka penderitanya mencapai 8%-16% dari total populasi di DIY.

“Angka ini cukup tinggi, karena jumlahnya sangat banyak. Untuk itulah pentingnya kita menyadari penyakit vaskular perlu ditangani tuntas. Karena penyakit varises jika dibiarkan saja, tentu dapat mengganggu kesehatan, hingga dapat menyebabkan komplikasi dengan penyakit lainnya,” jelasnya. (Rt/Rcd)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: