31 Jan 2024

LPI Jadi Wujud Transparansi Bank Indonesia

Yogyakarta (31/01/2024) jogjaprov.go.id - Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menghadiri Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) Tahun 2023 secara daring dari Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Rabu (31/01). LPI Tahun 2023 ini diluncurkan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di Jakarta.

Dalam sambutannya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menegaskan, penerbitan LPI ini adalah wujud transparansi publik dari Bank Indonesia, sebagaimana yang diamanatkan oleh UU Bank Indonesia. UU tersebut juga memberikan independensi kepada Bank Indonesia untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, makro maupun sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Sudah menjadi komitmen kami bahwa independensi itu kami perkuat dengan konsistensi pelaksanaan kebijakan. Lebih dari itu adalah koordinasi erat juga kami lakukan dengan pemerintah, asosiasi, Perbanas, maupun dengan dunia usaha. Koordinasi dan transparansi kepada publik juga menjadi satu kesatuan di dalamnya,” ungkapnya.

Perry menyebutkan, Bank Indonesia patut bersyukur atas kinerja di 2023, serta harus optimis akan prospek di tahun 2024, namun tetap waspada. Bank Indonesia juga berkomitmen untuk terus memperkuat bauran kebijakan Bank Indonesia yang sudah dilakukan di 2023, akan diperkuat di 2024. Selain itu, pihaknya juga akan terus memperkuat sinergi serta kolaborasi dengan semua pihak untuk bisa melangkah ke depan dengan optimis dan waspada.

“Bisa dikatakan Indonesia adalah one of the best economic performance of the world di tahun lalu, di mana pertumbuhan ekonomi kita sekitar 5%. Inflasi kita bahkan masuk di angka empat terendah di dunia, yakni sekitar 2,61%. Dan patut kita apresiasi, kredit Indonesia tumbuh 10%, serta digitalisasi juga cukup sukses dilakukan,” paparnya.

Perry menambahkan, pada tahun 2024 ini, Bank Indonesia optimis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi lebih sedikit di atas 5%. Dari sisi inflasi, diperkirakan juga masih dapat terkendali dikisaran angka 2,5%, dengan kredit bisa tumbuh hingga 12% dan proses digitalisasi keuangan yang tercepat di dunia.

Mendampingi Sri Paduka, turut hadir pula di Gedhong Pracimasana, Kepala Perwakilan BI DIY, Ibrahim; Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana; Kepala BPKA DIY, Wiyos Santoso; Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti; serta beberapa perwakilan OPD Pemda DIY lainnya.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman mengatakan, perekonomian Indonesia di 2023 tetap tumbuh baik dan berdaya tahan, di tengah perlambatan global dan ketidakpastian yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari stabilitas nilai tukar Rupiah yang tetap terjaga dengan kebijakan stabilisasi yang ditempuh oleh Bank Indonesia.

“Ke depan, prospek perekonomian Indonesia diperkirakan tetap kuat pada 2024. Perbaikan ekonomi diperkirakan berlanjut dengan ditopang oleh permintaan domestik. Dalam jangka menengah, prospek perbaikan ekonomi nasional akan terus berlanjut dengan stabilitas yang tetap terjaga, sehingga mendukung kebangkitan ekonomi nasional menuju Indonesia Maju,” paparnya.

Aida menambahkan, meski memiliki prospek yang baik di 2024, penguatan struktur ekonomi perlu terus dilakukan. Dalam jangka pendek, sinergi kebijakan fiskal-moneter didukung kebijakan stabilitas sistem keuangan, serta penguatan kebijakan struktural, perlu terus diperkuat. “Sedangkan untuk jangka menengah-panjang, transformasi sektor riil perlu terus diperkuat untuk meningkatkan kapasitas perekonomian dan mendorong kebangkitan ekonomi nasional menuju Indonesia Maju,” imbuhnya. (Rt/Ip)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: