08 Agt 2022
  Humas DIY Berita,

Masyarakat Neco Gelar Kenduri Ageng Sebagai Wujud Rasa Syukur

Bantul (08/08/2022) jogjaprov.go.id - Masyarakat Dusun Neco menggelar upacara adat Kenduri Ageng untuk memperingati hari jadi ke-99 Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Minggu (7/8). Dalam sambutannya, GKR Hemas menjelaskan, Merti Dusun merupakan salah satu upaya melestarikan budaya Yogyakarta. Selain itu juga dapat menjadi momentum untuk meningkatkan potensi di bidang wisata budaya. “Semoga kegiatan ini dapat kita lestarikan dan membawa banyak manfaat bagi masyarakat Yogyakarta. Terima kasih juga kepada masyarakat Kalurahan Sabdodadi yang telah melestarikan salah satu budaya Jogja,” ungkap GKR Hemas.

Turut hadir dalam Kenduri Ageng tersebut GKR Hemas; Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo; Plt Asisten Setda DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat sekaligus Paniradya Pati, Aris Eko Nugroho; Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo; Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto; KPH Yudhanegara; Sekretaris Dinas Pariwisata Jati Bayu Broto.

Dukuh Neco, Subandi mengatakan, hampir 1.500 orang ikut ambil bagian dan hadir dalam acara Kenduri Ageng yang dilaksanakan di Pendapa Ngatini Kromo Arjo tersebut. Masyarakat dari berbagai usia gotong-royong agar acara ini berlangsung dengan lancar. Pelepasan kirab dilakukan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto.

Prosesi kirab budaya dimulai dari Jembatan Neco. Bregada Lombok Abang berada di barisan terdepan, disusul pasukan berkuda, dan andong yang dinaiki oleh GKR Hemas bersama Lurah Sabdodadi, Siti Fatimah. Andong berikutnya dinaiki oleh Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo bersama KPH Yudanegara disusul pejabat lain di belakangnya. Ada pula grup salawat, gunungan hasil bumi, dan sejumlah ibu yang membawa sarang atau wadah dari anyaman daun kelapa yang berisi nasi gurih.

Rombongan kirab budaya berakhir di Pendapa Ngatini Kromo Arjo dan acara dilanjutkan dengan kenduri. Gunungan dan sarang didoakan bersama-sama kemudian dibagikan kepada masyarakat yang hadir. “Kenduri Ageng rutin digelar warga setahun sekali sejak dulu,” terang Subandi.

Subandi juga menjelaskan jika Kenduri Ageng merupakan wujud rasa syukur warga atas limpahan nikmat dan rezeki yang diberikan Tuhan. “Kegiatan ini sekaligus untuk mempersatukan warga yang memiliki latar belakang berbeda-beda sehingga tercipta kerukunan warga yang harmonis,” ujar Subandi.

Lurah Sabdodadi, Siti Fatimah SE mengatakan, warga menggelar kirab budaya menampilkan semua potensi yang ada ditengah masyarakat. “Ke depan Padukuhan Neco akan dijadikan sebagai kampung tempat pembelajaran kesenian srandhul,” terang Siti Fatimah.

Secara kewilayahan Sabdodadi mempunyai 5 padukuhan, 38 RT, dan 18 kampung. Keunggulan wilayah Sabdodadi adalah semua wilayahnya memiliki tradisi adat budaya serta spirit gotong royong yang kuat. Beragam kesenian daerah masih dilestarikan, seperti reog, karawitan, gejog lesung, campursari, krumpung hingga srandhul.

Ketua Kalurahan Budaya Sabdodadi, Sumaji mengatakan Kenduri Ageng digelar sebagai bagian dari kegiatan mandiri budaya. Sumaji menyatakan Sabdodadi merupakan satu-satunya kalurahan di Bantul yang memiliki status Kalurahan Mandiri Budaya. Alasannnya ada empat komponen, yakni sudah menjadi Kalurahan Budaya sesuai SK Gubernur DIY, menjadi desa wisata yang ditetapkan oleh Bupati Bantul, menjadi desa prima, dan memiliki semangat gotong-royong yang tinggi. “Empat komponen itu ada semua di Sabdodadi,” kata Sumaji.

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengaku bangga atas prestasi yang diraih Kalurahan Sabdodadi sebagai Kalurahan Mandiri Budaya satu-satunya di Bantul. “Kami bangga dengan Sabdodadi yang mampu mengelola pemerintahan dengan baik, mampu memberdayakan masyarakat sekaligus menggali potensi yang dimiliki, sehingga mendapatkan predikat desa mandiri budaya,” kata Joko. (Wd)

 

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: