28 Feb 2023
  Humas DIY Agenda Kegiatan, Berita,

Menguatkan Indonesia Dari Yogyakarta, Tandai Setahun Hari Penegakan Kedaulatan Negara

Yogyakarta (28/02/2023) jogjaprov.go.id - Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi titik penting dalam perjalanan bangsa, Indonesia. Sehingga peristiwa bersejarah yang episentrumnya di Yogyakarta ini, kini telah resmi menjadi Hari Penegakan Kedaulatan Negara dengan diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang penetapan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

Sejarawan UGM Dr Sri Margana M.Hum menyampaikan peristiwa bersejarah ini merupakan arti yang sangat luas sehingga perlu ditanamkan nilai-nilainya dalam menghadapi berbagai tantangan yang mengganggu kedaulatan negara. Seperti diketahui, Yogyakarta sebagai Ibukota Negara dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Raja Kraton Yogyakarta memiliki peranan sangat penting dan besar dalam mendukung penegakan kedaulatan negara pada waktu itu.

"Kita ingin menguatkan Indonesia dari Yogya dengan adanya satu tahun peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara RI ini. Generasi muda akan melihat bagaimana sebenarnya peristiwa Serangan Umum 1 Maret yang selama ini tereduksi. Kita sekaligus ingin menyampaikan pesan perjuangan penegakan kedaulatan negara ini adalah kerja kolektif bersama," tegasnya dalam Podcast Ngobrolin Jogja Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara Republik Indonesia 2023 di kanal Youtube Humas Jogja, Komplek Kepatihan, Selasa (28/02/2023).

Menurut Sri Margono, konsep penegakan kedaulatan negara ini tidak hanya peristiwa 1 Maret 1949, tetapi semua peristiwa yang terjadi sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya hingga pengakuan kedaulatan. Semua peristiwa yang mengarah pada upaya-upaya menegakan kembali kedaulatan negara itu yang di pandang Sri Margono sebagai peristiwa penegakan kedaulatan secara utuh. Dari rangkaian panjang peristiwa bersejarah tersebut, akhirnya Serangan Umum 1 Maret 1949 dipilih yang bermakna menegakkan kedaulatan itu untuk menandai Hari Penegakan Kedaulatan Negara RI.

"Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara ini perlu dimaknai dan mengisinya dengan baik, dengan apa saja menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sekarang. Dan jangan lupa Yogyakarta ini menjadi bagian Indonesia, Yogyakarta untuk Indonesia. Jadi Serangan Umum 1 Maret 1949 itu juga untuk Indonesia. Jangan lupa kita terus berjuang, tidak melihat itu untuk Yogyakarta saja, tetapi melihat Indonesia secara keseluruhan. Kita harus punya perhatian terhadap wilayah-wilayah lain di Tanah Air,” papar Sri Margono.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kebudayaan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi SS., MA. mengaku bersyukur bisa memperingati satu tahun ditetapkannya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara RI melalui Keppres No.2 Tahun 2022 ini. Upaya-upaya penegakan kedaulatan negara mempunyai nilai-nilai penting yang harus terus dijaga dan menjadi penyadaran bagi masyarakat terutama dalam menghadapi berbagai ancaman yang makin kompleks.

"Momentum ini menjadi penyadaran bersama, Indonesia masih membutuhkan suatu kekuatan besar kolektif dalam menegakkan kedaulatan negara. Keluarnya Keppres tersebut, menjadi semangat baru kami untuk berkolaborasi dan menyebarkan kepada masyarakat terutama bagi yang belum memahami bagaimana peristiwa bersejarah ini serta yang terpenting bagaimana mengimplementasi dan mengaktualisasi sebagai tujuan utama," tuturnya.

Dian mengaku tidak mudah mengekplorasi dan mempresentasikannya kepada masyarakat. Namun, Disbud DIY mencoba menggali lebih detil peristiwa sejarah tersebut supaya dapat disosialisasikan kepada masyarakat, salah satunya melalui meluncurkan sebuah buku tepat pada 1 Maret 2023. Selanjutnya, pihaknya pun memperkuat kolaborasi dengan menggerakan berbagai OPD maupun komunitas untuk memaknai peristiwa tersebut.

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto ST M.Si menyampaikan peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara sebagai Hari Besar Nasional mempunyai pesan-pesan penting. Antara lain meluruskan cerita sejarah peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 yang digagas Sultan HB IX. Pesan berikutnya peristiwa sejarah ini dapat menjadi pelajaran penting untuk menumbuhkan jiwa patriotisme khususnya generasi muda yang tercantum dengan jelas dalam Keppres No.2 Tahun 2022.

"Pesan yang tidak kalah penting adalah peran Yogyakarta dalam perjuangan, mempertahan dan menjaga kemerdekaan sudah ada sebelum peristiwa 1 Maret 1949. Harapannya, khususnya bagi Pemda agar naskah akademik sejarah hingga museum peristiwa sejarah bisa diperbanyak supaya dapat menjadi pelajaran bagi generasi milenial maupun menanamkan kesadaran akan nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa," katanya.

Sebagai penikmat sejarah, Eko mengharapkan tidak hanya sekedar mendirikan museum sejarah semata tetapi juga dilengkapi dengan ditumbuhkannya destinasi - destinasi wisata bersejarah di DIY yang masih minim. Hal tersebut dapat membantu pembelajaran sejarah hingga pada akhirnya mampu menanamkan nilai nilai nasionalisme pada generasi muda dengan cara yang milenial.

“Saya percaya dengan memaknai peringatan Hari Kedaulatan Negara dengan berbagai cara seperti membuat buku sejarah, film sejarah dan sebagainya perlu diteruskan. Saya juga percaya mampu menjaga Keindonesiaan kita di Yogyakarta,” kata Eko.(Fr/Sd)

 

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: