31 Mei 2023
  Humas DIY Agenda Kegiatan,

Menteri Pertanian RI , JAP Suplay Benih Untuk Indonesia

Kulonprogo (31/05/2023)jogjaprov.go.id. – Penyelenggaraan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional ini bagian untuk mengatakan kita siap mengawal bangsa ini. Bangsa besar ini bisa kokoh kalau pertaniannya kokoh, bilau kita mau melihat bangsa ini tetap baik, tetap tenang tetap aman, tetap damai tetap tertib dalam kondisi apapun selesaikan makanannya.

Hal demikian dikemukakan Menteri Pertanian RI Prof.Dr. Syahrul Yasin Limpo,SH.MSi.SH.MH, dihadapan Pejabat Pemda DIY dan para pejabat Dinas Pertanian se Indonesia dalam acara penutupan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional Ke VIII, yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian DIY bekerjasama dengan Direktorat Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI. Acara yang berlangsung sejak tanggal 29 Mei 2023 di Jogja Argo Park (JAP) Wijilan, Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, DIY ini resmi ditutup pada Rabu (31/05).

Menteri Pertanian mengatakan bahwa “ Biar kau hebat, biar politikmu luar bisa, biar dinamikamu dengan segala macam cara, kalau makanan tak sedia kau akan mengundang masalah bagi bangsa ini” ungkapnya. Oleh karena itu apa yang kita gebyarkan hari ini, sebenarnya adalah jawaban bahwa kita siap menyediakan pangan mulai dari Jogja ini.

Mentan mengingatkan hadirin bahwa bangsa kita bukan bangsa yang ecek-ecek. Bangsa kita ini negara pertanian terbesar ke 4 di dunia. Sesudah India, China, Amerika baru Indonesia. Sesudah Indonesia ada Pakistan, Brazil dan lain lain. Sedangkan Vietnam, Thailand penduduknya dibawah 90 juta, sementara kita Indonesia yang mau makan 280 juta orang.

Untungnya Indonesia itu dikaruniai Allah masyarakatnya dapat bertani yang lebih baik. Mataharinya terus bersinar, anginnya terus bertiup, airnya datang dari atas dan dari bawah mengalir, orangnya banyak untuk Bertani. Menurut mantan Kubernur Provinsi Sulawesi Selatan dan mantan Bupati Gowa itu, persoalannya hanya satu kita mau hadir atau tidak kita untuk meng-akselerasi pertanian itu, agar pertanian itu lebih baik dengan pendekatan-pendekatan sensitive, akademik, kita uji coba, kita hadirkan dengan varitas yang lebih bagus, kita lab kan, kita riset, dan ini kita tidak boleh kalah dengan negara lain, kita tidak boleh kalah dengan China, sama Amerika. Bahwa dari Jogja ini sepintas sudah mulai mengatakan dari Kulon Progo, kita tidak kalah dengan negara lain.

Dalam kesempatan yang sama itu Menpan mengatakan bahwa pada kegiatan di Gresik meluncurkan Brown yang bisa membangun 1 liter sama dengan 100 kg pupuk ini luar biasa. “ Di Kulon Progo, Jogja ini varitas kita oke kok, ada yang 12 ton/hektar, bahkan ada yang diatas 14 ton. Rata-rata tidak ada yang dibawah 7 ton/hektar. “ ungkapnya. Terkait dengan pencapaian produksi tersebut Menteri Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani “ Ayo kita mulai lebih kuat lagi, bahwa selama ini kita merasa hebat dengan pencapaian 5,6 ton per hektar. Namun contohnya di Kulon Progo ini tidak ada produksinya yang dibawah 9 ton/hektar, paling sedikit 7 ton/hektar.

Disampaikan Yasin Limpo bahwa perbedaan 1, 2 ton bagi para petani sangat besar.
Oleh karena itu Mentan berharap peningkatan produksi pertanian di Jogja ini tidak hanya di Kulon Progo tetapi ke daerah lain di seluruh Indonesia. Untuk mencapai semua itu kita butuh tekhnologi, kemajuan yang kita doorong melalui pengembang-pengembang kita, dunia swasta kita bersama dengan riset-riset pemerintah yang ada termasuk dengan Kementerian pertanian. Selain itu kita harus juga menyemangati pertanian dan mendorong manajemen yang makin baik.

Menyinggung kelangkaan pupuk di Jawa, Menpan berharap petani di pulau Jawa seharusnya mulai beralih ke pupuk organik yang dihasilkan dari lingkungan kita, karena tanah pertanian di pulau Jawa telah terlalu lama menggunakan pupuk kimia sehinga membuat hara tanah semakin mongering dan miskin. Kalau seperti itu memang pupuk kimia kita butuh, tetapi pupuk organik harus kita buat dari bahan-bahan disekitar kita seperti kotoran hewan, kompos dan sebagainya dan kita gunakan lebih banyak.

Selain itu Syahrul Yasin Limpo mengingatkan kepada para petani untuk memperbaiki tata kelola pertanian, manajemen pemupukan dan pengolahan tanahnya, budidaya tanamannya, cara menanam yang bagus, serta yang terpenting pengelolaan paska panennya, memetik dengan baik, mengolahnya dengan tertib, bahkan untuk mengindustrikannya pun baik sehingga akan diperoleh nilai yang lebih besar.

Dalam kesempatan itu dihadapan hadirin Yasin Limpo mengajak para Gubernur, para bupati, para Kepala Dinas, Camat, Lurah, Kapolsek, Danramil untuk semangat dan kompak melaksanakan pertanian, karena ada semangat didalamnya untuk kepentingan nusa daan bangsa, untuk kepentingaan anak cucu. "Forkompimda, para Dan Dim, para Kapolres, ayo dorong petani karena kenapa, kaarena dunia sedang tidak baik-baik pak", tegasnya. Dunia selama 3 tahun di hajar oleh covid. Indonesia negara yang paling stabil dibanding dengan negara lainnya. Inflasi kita tertinggi hanya 5,2 % sementara negara lainnya seperti Amerika sempat 8, Turkey, Pakistan, Myanmar bermasalah semua.

Kita kuat mempunyai bantalan ekonomi pertanian yang kuat luar biasa dan hanya pertanian yang tumbuh 16,42 %. ” Itulah pertanian yang memberi makan bangsa ini"jelasnya. Menyangkut  ekspor, Yasin Limpo mengatakan bahwa jaman Orde Baru belum menyentuh angka 15 persen, namun saat ini bisa mencapai 38 persen dan berarti sumbangan kita meningkat dari Rp.300 milyar menjadi Rp.300 trilyun dan ditahun 2024 kita targetkan pertanian kita tumbuh Rp.1000 trilyun.
Untuk mewujudkan hal itu Mentan mengajak jajarannya untuk menarik vendor-vendor terbaiknya di sini. Varietas yang terbaik ayo kita beli untuk ditanam dan kembangkan di daerah lain saya siap beli. Kepada Ibu Bupati silahkan di pilih masing-masing 3 yang terbaik, padi 3, jagung 3, kedelai 3 minimal 500 ribu ton untuk 500 ribu hektar.

Diakhir arahannya Menteri Pertanian menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan memikirkan Pemilu lagi, akan tetapi akan berpikir tentang keberlangsungan bangsa ini karena dari data dari Lembaga Penelita Internasional bahwa ada 348 juta orang termasuk Indonesia terancam kelaparan. Dan kita hadir hari ini bisa mengatakan dunia bisa bersoal, tetapi Jogja dan Indonesia tetap aman-aman saja. Insya Allah dengan kita kerja keras dan doa-doa kita semoga Tuhan mendengar yang kita minta.

Sementara Sekda DIY Drs. Beni Suharsono.MSi mengatakan bahwa sekedar menyinggung kembali, sistem pertanian modern, salah satunya ditandai dengan transformasi sektor agribisnis, dimana penekanannya bukan lagi pada resource-driven, melainkan pada transformasi yang didorong oleh investasi, inovasi, dan ekonomi pertanian berbasis iptek. Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat, merupakan salah satu langkah awal dan krusial, dalam implementasi sistem pertanian modern dimaksud. Ini karena benih varietas unggul bersertifikat, memiliki potensi hasil panen yang lebih tinggi, serta lebih adaptif terhadap kondisi dan lokalitas lahan.

Meski demikian, di ranah praksis, penggunaan varietas unggul (terutama yang masih baru dilepas) masih sangat rendah. Penyebabnya antara lain lambatnya diseminasi informasi dan kurangnya sosialisasi, ketidaksesuaian dengan selera petani, faktor agroklimat setempat, keterbatasan ketersediaan benih, dan kemampuan daya beli petani terhadap benih. Senada dengan apa yang disamapaikan Menteri Pertanian, Sekda DIY menyampaikan bahwa Gebyar Perbenihan, yang rutin diselenggarakan di DIY, merupakan salah satu upaya Pemda DIY untuk meminimalisir kondisi-kondisi tadi.

Menyangkut Kulon Progo menjadi penyelenggara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional ke VIII,  Benny Suharsono selain mengucapkan terima kasih juga menyatakan bahwa Pemerintah Daerah DIY serta seluruh elemen terkait, untuk mengapresiasi dan mendukung “Memasyarakatkan Kemandirian Benih Tanaman Pangan, untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan Yang Maju, Mandiri, dan Modern”, dari Jogja, untuk Indonesia.

Pada kunjungan Menteri Pertanian RI yang didampingi para Pejabat Kementerian Pertanian, Sekda DIY beserta jajarannya, Anggota DPRD DIY, forkopimda DIY, Pj Bupati Kulon Progo beserta jajarannya ini, dilaksanakan penyerahan bantuan benih untuk kelompok tani di Bantul, Kulon Progo dan bantuan DAK untuk Dinas Pertanian DIY sebesar Rp 20 Milyar yang diterima Kepala Dinas Pertanian DIY Sugeng Purwanto. Dilanjutkan dengan peninjauan tanaman padi bibit unggul dari berbagai varitas, tanaman jagung, kacang, kedelai dan surgum, dirangkai dengan peninjauan pameran benih dan produk pertanian serta panen anggur. (kr/sis/rcd)

Humas Pemda DIY.

Bagaimana kualitas berita ini: