12 Des 2023
  Humas DIY Berita,

Merayakan Perempuan Istimewa, Perempuan Berdaya

Yogyakarta (12/12/2023) jogjaprov.go.id - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY bekerjasama dengan Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga menggelar agenda Temu Muka Elemen Perempuan Merayakan Perempuan Istimewa dengan tema 'Merayakan Menjadi Perempuan yang Berdaya dan Bahagia dalam Dunia yang Adil gender' di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Selasa (12/12). Turut hadir dalam agenda ini GKR Hemas, GKBRAA Paku Alam X, Kepala DP3AP2 DIY  Erlina Hidayati Sumardi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dan Kerjasama Abdur Rozaki, serta tamu undangan dari kelompok Perempuan se-DIY.

Agenda Temu Muka Elemen Perempuan ini juga dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-95 yang akan jatuh pada tanggal 22 Desember mendatang. Selain itu juga untuk mengingat kembali Kongres Perempuan pertama yang telah dilaksanakan di Yogyakarta. Dalam sambutannya GKR Hemas berharap kegiatan hari ini dapat memiliki makna yang besar bagi Perempuan. Bukan hanya sekadar seremonial semata.

“Saya berharap ibu Dharmawanita UIN beserta Ibu-Ibu semua yang hadir, tolong tidak hanya berhenti di sini pertemuan kita, tapi kita harus membuat Kongres Perempuan Pertama di Yogyakarta. Perjuangan perempuan tidak hanya pada masalah yang berdekatan pada perempuan, juga berharap punya makna yang besar. Bagaimana perempuan tidak menjadi korban kekerasan baik itu korban kekerasan seksual, korban KDRT dan sekarang sedang kita upayakan Undang-Undang yang melibatkan perempuan untuk memperjuangakan pekerja rumah tangga,” terang GKR Hemas.

GKR Hemas menambahkan, kegiatan ini merupakan momentum untuk membangkitkan semangat. Selain itu, di Indonesia sudah ada Undang-Undang yang melindungi dan memperjuangkan hak-hak Perempuan. Hal ini harus terus disosialisasikan, agar semakin banyak Perempuan yang mendapatkan keadilan. “Kita memang masih harus berjuang untuk kesetaraan dan keadilan sosial. Saya percaya bahwa kita semua bersemangat untuk terus bergerak bersama sebagai perempuan Indonesia. Saat ini sudah ada Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual atau undang-undang TPKS, ini perlu juga  sosialisasikan,” terang GKR Hemas.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY Erlina Hidayati Sumardi menjelaskan Indeks Pembangunan Gender memperlihatkan jurang yang masih nyata antara perempuan dan laki-laki. Indeks Pemberdayaan Gender DIY juga menyisakan persoalan keterwakilan perempuan dalam berbagai proses pengambilan kebijakan terutama di tingkat legislatif.

Angka kekerasan terhadap Perempuan, termasuk kekerasan seksual masih tinggi dan angka perkawinan anak terus meningkat akibat kehamilan yang tidak dikehendaki. Isu di bidang Kesehatan, mulai dari persoalan kenaikan angka HIV AIDS pada perempuan terutama ibu rumah tangga terus meningkat, angka kematian ibu melahirkan, kemiskinan pada perempuan dan berbagai persoalan lain yang masih menjadi tantangan untuk kita selesaikan.

“Hari ini kita berkumpul disini untuk mengingat kembali bahwa Hari Ibu adalah hari untuk mereview rekam jejak pemberdayaan perempuan yang dilaksanakan oleh berbagai organisasi, Lembaga, instansi, kelompok dan sebagainya. Mendiskusikan strategi penguatan sinergi organisasi dan menyatukan pandangan serta langkah bersama untuk memecahkan persoalan dan pemberdayaan Perempuan. Mari kita semua merayakan perempuan istimewa merayakan menjadi perempuan yang berdaya dan bahagia dalam dunia yang adil gender. Saya, kamu dan kita berhak bersuara,” terang Erlina.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dan Kerjasama Abdur Rozaki, turut mengucapkan terimakasih telah bekerjasama dengan UIN Sunan Kalijaga terutama Prodi IKS. “Dalam kegiatan ini kami mengucapkan selamat merayakan perempuan istimewa. Semoga hasil dari musyawarah Ini menghasilkan agenda-agenda yang strategis bagi perempuan Indonesia,” ungkapnya. (Wd/Ind)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: