13 Okt 2022
  Humas DIY Berita,

Mewujudkan Smart Province Bukan Sekedar Penyediaan Wifi Gratis

Yogyakarta (13/10/2022) jogjaprov.go.id – Menjadi Smart Province bukan hanya sekadar menyediakan internet nirkabel atau wifi bebas akses di setiap sudutnya. Mewujudkan smart province adalah  membangun masyarakat dengan literasi digital yang mumpuni.

Sekda DIY R. Kadarmanta Baskara Aji mengatakan hal demikian saat membuka acara Sosialisasi Program Gerakan Menuju Provinsi Cerdas di DIY, Kamis (13/10) di Grand Ambarrukmo, Sleman.  Membangun Smart Province menurut Aji tidak bisa hanya menjadi angan dan cita-cita, tetapi harus menjadi kenyataan.

Sisi kemajuan teknologi informasi yang memudahkan masyarakat untuk  mengefisiensikan mobilitas sehari-hari harus bisa diterapkan. Dalam hal ini, pemerintah memang dituntut untuk memfasilitasi hal tersebut. Tujuan utamanya adalah eksejahteraan masyarakat yag terwujud dalam dukungan teknologi digital yang praktif dan efektif.

“Tujuan kita adalah bagaimana memfasilitasi agar masyarakat, pemerintah, DPRD, dan seluruh isi dari provinsi ini menjadi smart. Bukan hanya dilihat dari sisi fasilitas infrastruktur, teknologi informasi dan kemampuan teknologi informasi yang sudah melek digital saja, tetapi juga dari perilaku kehidupan sehari-hari,” papar Aji.

Saat ini, PR yang penting adalah membuat masyarakat yang sudah serba digital memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi. Hal ini menjadi penting untuk mengimbangi tingkat tekanan pada individu yang telah lebih banyak memanfaatkan digitalisasi teknologi. Mewujudkan kemutakhiran teknologi memang harus diimbangi dengan budaya Yogyakarta yang serba guyub dan tidak individual.

“Saat ini jumlah masyarakat yang melek literasi digital lebih banyak dibandingkan yang belum. Nah tentu ini kesejahteraan semakin meningkat, apalagi didukung dengan keberadaan kampus-kampus, keberadaan kelompok-kelompok masyarakat yang memang selalu getol untuk mensosialisasikan, memasyarakatkan supaya literasi digital semakin baik. Ini menggembirakan,” ungkap Aji.

Sejumlah negara telah digandeng oleh DIY untuk mewujudkan DIY sebagai Smart Province. Jepang dan Korea misalnya, memberikan support penuh dengan memberikan bantuan infrastruktur. Baik jaringan internet maupun perangkat-perangkat keras dan perangkat lunak kepada sekolah-sekolah yang diwujudkan dalam bentuk laboratorium komputer.

Pada pertemuan yang juga dihadiri oleh Kepala Diskominfo DIY dan kabupaten/kota ini Aji berharap DIY bisa mewujudkan diri menjadi Smart Province yang tetap seimbang. Smart Province yang benar-benar cerdas dan tidak mengesampingkan keistimewaan DIY yang berada pada kearifan lokalnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, ada 3 hal penting yang perlu menjadi catatan pembentukan Smart Province di Indonesia. Pertama, pandemi Covid-19 yang membawa tantangan sekaligus peluang. Kedua adalah kehadiran gerakan menuju provinsi cerdas dapat dimanfaatkan untuk menghadapi tantangan dan memaksimalkan peluang tersebut. Terakhir adalah pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan program tersebut.

Saat ini menurut Semuel, dalam kehidupan sehari-hari saat ini hampir semua kegiatan dapat dilakukan secara online. Mulai dari belajar, bekerja, berbelanja serta kegiatan-kegiatan lainnya. Dengan kata lain ruang digital sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

Menurut laporan Google pada tahun 2021, semenjak Pandemi Covid-19 jumlah pengguna layanan digital di Indonesia meningkat sebanyak 21 juta orang. Peningkatan tersebut menambah jumlah pengguna internet yang saat ini sudah mencapai 210 juta orang atau setara dengan 77% dari jumlah penduduk Indonesia.

“Pengguna internet Indonesia melakukan aktivitas di ruang digital per harinya mencapai 8 jam 36 menit. Hal ini membuat masyarakat menjadi semakin demanding terhadap layanan publik yang efektif dan efisien,” kata Semuel.

Tahun 2045 penduduk perkotaan di Indonesia akan mencapai 67% sehingga menjadi tantangan terbesar yang akan harus dihadapi. Terlepas dari tantangan-tantangan tersebut ada peluang ekonomi digital yang juga menyertainya. Penetrasi dan penggunaan internet yang semakin meningkat juga berbanding lurus dengan peningkatan nilai ekonomi digital yang diprediksi akan terus meningkat.

Upaya transformasi terus didorong baik ke sektor publik maupun sektor privat agar dapat menghasilkan layanan-layanan yang bersifat inovatif.  Teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk memajukan pembangunan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Gagasan kami mengenai program gerakan menuju provinsi cerdas adalah sebuah inisiatif untuk mengembangkan dan mengelola berbagai sumber daya secara efektif dan efisien. Provinsi diharapkan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan daerah melalui inovasi yang terbaru dan berkelanjutan,” tutup Semuel. (uk/aau/th)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: