16 Feb 2024
  Humas DIY Berita, Kebudayaan,

Modernisasi Pasar Rakyat, Danais Terus Sejahterakan Masyarakat

Yogyakarta (16/02/2024) jogjaprov.go.id – Sejumlah pasar tradisional atau pasar rakyat di DIY mulai ditata dan dipercantik sehingga lebih modern dan representatif bagi aktivitas perdagangan dengan menggunakan kucuran Dana Keistimewaan (Danais). Salah satu pasar rakyat yang sudah rampung direvitalisasi dan siap ditempati pedagang yakni Pasar Sentul di Jalan Sultan Agung Yogyakarta.

Tampil dengan wajah baru, Pasar Sentul kini tak kalah saing dengan pasar modern usai direvitalisasi sejak Mei 2023 lalu. Sebanyak 695 pedagang pasar direncanakan siap menepati bangunan baru tersebut sekitar akhir Februari atau awal Maret 2024 nantinya. Pasar yang menghabiskan anggaran Danais senilai total Rp 28,43 miliar ini diharapkan meningkatkan perekonomian yang pada akhirnya mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Dukungan Danais buat revitalisasi pasar rakyat di DIY ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya pelaku bisnis. Hal ini sangat sesuai dengan tujuan Undang-Undang Keistimewaan (UUK) yaitu mensejahterakan masyarakat,” ujar Paniradya Pati Aris Eko Nugroho dikantornya, Jumat (16/02).

Disebutkan Aris, tak hanya Pasar Sentul yang direvitalisasi menggunakan kucuran danais. Beberapa pasar rakyat lainnya antara lain yaitu Pasar Kotagede-Watu Gatheng, Pasar Prawirotaman, Pasar Tradisional Ikan Cangkringan, Pasar Gatak, Rekonstruksi Ex-Pasar Ikan Lama Cangkringan.dan Pasar Ikan Sarwo Laris.

Revitalisasi Pasar Sentul mengusung konsep bangunan bergaya Indis dengan warna putih. Ada penambahan lantai, dari satu lantai, menjadi dua lantai ditambah rooftop. Dengan daya tampung yang semakin besar ini maka bisa menampung pedagang yang sudah awal terdaftar berjualan di Pasar Sentul maupun pedagang kaki lima (PKL) dari Alun-alun Sewandanan Pakualaman.

Selama proses revitalisasi, sebanyak 529 pedagang Pasar Sentul direlokasi sementara di Jl. Babaran, Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memfasilitasi shelter sementara bagi para pedagang agar tetap berjualan selama Pasar Sentul dibangun.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan rencana perpindahan pedagang dari shelter kembali ke Pasar Sentul dilakukan setelah Pemilu pada Februari 2024. Pihaknya masih melakukan persiapan penataan pedagang dan akan menambah sarana dan prasarana (sarpras) di Pasar Sentul yang belum ada.

Salah satunya dengan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TSLP) atau Corporate Social Responsibility (CSR). "Kami barusan cek, Bank BPD DIY kita minta membantu dengan CSR-nya untuk beberapa sarpras pasar yang belum lengkap. Misalnya signage atau penanda jalur dan papan zonasi produk pedagang,” terang Ambar.

Pasar Sentul dilengkapi fasilitas utama dan penunjang serta kehadiran eskalator untuk mempermudah mobilisasi. Fasilitas utama terdiri dari kios, los, dan lapak yang akan ditempati pedagang. Sementara fasilitas penunjang berupa tempat parkir kendaraan, ruang pengelola, ATM, tempat ibadah, kamar mandi/WC, tempat pelayanan kesehatan, sarana pengamanan, dan lainnya. Pasar rakyat ini juga ramah bagi penyandang disabilitas.

Terkait penataan, para pedagang dibagi dalam beberapa zona penempatan. Lantai 1 atau lantai bawah akan menjadi zona bagi pedagang kering seperti sayuran, buah, hasil bumi, jajanan, kelapa, tahu tempe, arang dan lainnya. Lantai 2 diperuntukkan sebagai zona pedagang basah seperti daging sapi dan kambing, ayam dan bebek, ikan, serta bumbu, sembako, kelontong, dan sebagainya. Sementara lantai 3 atau rooftop bakal menjadi zona kuliner.

Salah satu pedagang Pasar Sentul, Tutik mengungkapkan dirinya dan pedagang lain yang menempati shelter sudah akan berjualan awal Maret 2024. Melihat hasil revitalisasi pasar tersebut, Tutik mengaku cukup puas dengan bangunan Pasar Sentul yang kini menjadi lebih bagus.

“Kalau dari segi fisik bangunan, sudah lebih bagus dan ebih baik, kita sudah puas. Kalau soal kenyamanan dalam berdagang itu belum tau. Ya ada sebagian yang tidak puas, tapi memang harus ada modernisasi. Kalau nyaman tidaknya itu nanti rezeki kita,” terang Tutik.

Para pedagang berharap banyak orang yang akan penasaran dan datang secara langsung berkunjung ke pasar Sentul pasca revitalisasi. “Sebenarnya bagus sudah bisa beroperasi sebelum puasa nanti. Jadi orang pas puasa bisa ke sini. Sebelum lebaran, ini bisa menarik orang penasaran masuk pasar baru. Dari pada habis lebaran, malah mungkin minatnya tidak begitu besar," imbuh Tutik bersama beberapa pedagang lainnya. (Han/Fn/Sd/Cbs/Ip/Wa/Rcd/Yd/Jon/Ef)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: