25 Jun 2023
  Humas DIY Berita,

Paduan Apik Musik Barat dan Tembang Jawa dalam Konser Raré Rumpaka

Yogyakarta (25/06/2023) jogjaprov.go.id - Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) berhasil meyulap Panggung Terbuka Nglanggeran, Gunungkidul menjadi panggung yang tidak kalah dengan gedung pertunjukan. Membuka konser dengan kolaborasi bersama Paduan Suara Anak Purba Laras Manunggal dan kelompok vokal ICIPILI Mitrimin Omah Cangkem, membuat suasana menjadi ceria dan lebih bersemangat. Repertoar Jamuran, Jaranan, dan Kidang Talun dimainkan berturut-turut bersama anak-anak yang bernyanyi dan bermain bersama. Penampil anak-anak ini merupakan anak-anak yang berasal dari Nglangeran.

Pada Konser Raré Rumpaka untuk ini, YRO juga berkolaborasi dengan Gejog Lesung Mugyo Laras dan trio violin, cello, dan flute oleh Bonfilio Shyallom, Rezandy Bangun, Gian Nugra Adanta dan Bintang Arya Kusuma. Dua tahun berdiri, YRO selalu berusaha untuk memadukan musik Barat dengan musik Jawa. “Peristiwa malam hari ini saya ucapkan selamat ulang tahun yang kedua Orkestra Keraton Yogyakarta. Semoga saja dengan pentas di tempat ini, bisa lebih mengokohkan lagi objek wisata Nglanggeran ini di dalam konteks pariwisata alam yang sudah mendapatkan pengakuan dunia,” ungkap Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sabtu malam (24/06).

Sri Sultan berharap, YRO bisa berkembang dan mendapatkan pengakuan dari publik, baik oleh warga Yogyakarta maupun masyarakat di luar Yogyakarta. “Harapan saya juga bagi Orkestra Keraton Yogyakarta ini bisa tumbuh berkembang, juga mendapatkan pengakuan dari publik untuk lebih terapresiasi oleh warga masyarakat Yogyakarta maupun diluar Yogyakarta,” ungkap Sri Sultan.

Alat musik barat di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebenarnya sudah ada sejak kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Hingga kemudian pada kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, Keraton memiliki Ansambel Musik Tiup dan terus berkembang hingga sekarang. Yogyakarta Royal Orchestra dibentuk karena gagasan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Berdiri pada 21 Juni 2021, tepat pada peringatan Hari Musik Dunia, kini usia YRO sudah menginjak tahun kedua.

Setelah hampir tujuh puluh tahun tidak aktif, orkestra Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat aktif kembali pada tahun 2019. Diprakarsai oleh KPH Notonegoro, pementasan pertama dilakukan di Bangsal Mandalasana pada Minggu, 18 Agustus 2019. Meskipun sebagian besar alat musik yang digunakan adalah alat musik barat, YRO terus berupaya menyesuaikan dengan musik-musik Jawa. Sehingga tercipta repertoar-repertoar paduan barat dan Jawa. Salah satunya adalah konser Rare Rumpaka yang membawakan lagu-lagu anak.

Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) sendiri berada di bawah lembaga Kawedanan Hageng Punnakawan (KHP) Kridhamardawa pimpinan KPH Notonegoro. YRO memiliki program konser dua kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Juni untuk memperingati hari musik dunia dan bulan Desember pada konser akhir tahun. Selain dua agenda konser besar, YRO juga tampil di Bangsal Mandalasana dalam nuansa chamber music.

Konser Raré Rumpaka dilanjutkan dengan membawakan repertoar Medley Suara Suling dan Menthok-Menthok, Fantasia on Turi-Turi Putih, Caping Gunung, Gundhul-Gundhul Pacul, Medley Pitik Tukung dan Pitik Walik Jambul, Lumbung Desa, Lelo Ledung, Sluku-Sluku Batok, Kupu Kui, dan ditutup dengan Padhang Bulan. Agenda ini turut dihadiri oleh GKR Mangkubumi, GKR Maduretno, GKR Hayu, GKR Bendara, KPH Notonegoro, KPH Yudhonegoro, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharja dan Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta. (Wd/Rcd/Stt)

Humas DIY

Bagaimana kualitas berita ini: