03 Agt 2022
  Humas DIY Berita, Agenda Kegiatan,

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Resmi Dibuka, Local Wisdom Jadi Basis Pembelajaran

Yogyakarta (03/08/2022) jogjaprov.go.id - Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, secara resmi membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXI, Rabu (03/08) siang di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Pelatihan yang dilaksanakan dengan metode blended learning ini akan berlangsung selama 107 hari hingga bulan Desember 2022 tepatnya Selasa (06/12) yang diikuti 60 ASN struktural eselon II.

Adapun peserta PKN tak hanya ASN yang berasal dari lingkup Pemda DIY serta kabupaten/kota di DIY saja, melainkan juga dari kabupaten/kota dari provinsi lain di Jawa dan luar Jawa. Seremonial pembukaan ditandai dengan mengalungkan tanda keikutsertaan oleh Sekda DIY bersama dengan Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN Dr. Basseng kepada dua perwakilan peserta pelatihan. Hadir pula pada kesempatan ini Kepala Bandiklat DIY YB Jarot Budi Harjo dan Kepala BKD DIY Amin Purwani.

Setelah pembukaan, seluruh peserta akan mengikuti PKN secara luring selama tiga hari di Badan Diklat DIY, Gunung Sempu, Bantul hingga Jumat (05/08). Setelahnya, mengingat peserta berasal dari berbagai provinsi dan wilayah yang berbeda, metode pelatihan akan dilanjutkan dengan metode blended learning hingga masa berakhirnya pelatihan.

Membacakan sambutan Gubernur DIY, Sekda DIY menyebut pembelajaran mengenai kepemimpinan dapat ditilik dari filosofi Yogyakarta dan dari diri seorang Sultan. “Seorang Sultan harus merefleksikan kebijaksanaan (wisdom) dan pusat keteladanan (examplary center) dengan dukungan elemen wakil rakyat pada satu sisi, elemen birokrasi pada sisi lain, dan rakyat sebagai subyek sekaligus obyek yang diberdayakan,” jelas Aji.

Demikian halnya dengan model kepemimpinan Manunggaling Kawula Gusti yang selama ini diterapkan, membuka kesempatan tumbuhnya demokrasi deliberatif.

“Manunggaling Kawula Gusti dapat menjadi model kepemimpinan menyatunya pemimpin dengan rakyat untuk memutuskan arah pembangunan ke depan, menuju peradaban baru yang lebih sejahtera, adil, demokratis, dan bermartabat.”

Tak hanya itu, model kepemimpinan yang dapat diadopsi sebagai pembelajaran adalah SATRIYA, sebagaimana menjadi acuan ASN Pemda DIY dalam menjalankan tugas sehari-hari. SATRIYA berarti Selaras, Akal-budi luhur, keTeladanan, Rela melayani, Inovatif, Yakin dan percaya, Ahli dan profesional.

“Simbol-simbol itu adalah bagian dari governance branding, agar ASN DIY mudah diidentifikasi. Konsekuensinya, setiap ASN harus menjaga kehormatan korps. Karena, seragam mencitrakan budaya organisasi yang terkait kompetensi. Kompetensi mengarahkan tingkah-laku, sedangkan tingkah-laku akan menghasilkan kinerja yang disemangati oleh filosofi hamemayu-hayuning bawana dan etos kerja sawiji, greget, sengguh, ora-mingkuh,” lanjutnya.

Aji menambahkan bahwa segala jenis kebijakan yang diambil setiap pemimpin harus dapat bertransformasi dari apa maknanya, menjadi apa gunanya. Yogyakarta memiliki kearifan lokal yang dikelompokkan sebagai nilai-nilai filosofis (core beliefs) dan nilai-nilai budaya (core values).

Adapun nilai filosofis dapat dilihat pada filosofi Sangkan Paraning Dumadi (asal-usul manusia dari lahir hingga kembali kepada Sang Pencipta) dan Hamemayu Hayuning Bawana (memperindah keindahan dunia). Sementara, pengejawantahan nilai budaya terdapat dalam konsep Manunggaling Kawula Gusti (bersatunya raja dengan rakyatnya); Mangasah Mingising Budi Mamasuh Malaning Bumi (mengasah ketajaman rasa dan membasuh kekotoran bumi); serta Sawiji (fokus), Greget (semangat), Sengguh (percaya diri tanpa angkuh), dan Ora Mingkuh (pantang mundur dan disiplin).

Gubernur DIY berharap agar tema besar yang diangkat dalam Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026 yakni ‘Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Sektor Unggulan’ dapat terlaksana dengan baik karena adanya implementasi strategi-silang lintas batas.

“Silang yang dimaksud adalah “Silang-Kelembagaan” dan “Silang-Birokrasi” sebagai basis strategi menuju optimalisasi pencapaian hasil atas “Silang-Ekonomi”, serta “Silang-Keruangan Wilayah” dan “Silang-Budaya”,”tutupnya.

Harapannya, setelah berbagi ilmu dan pengalaman, disertai sikap mau belajar dan siap membangun jaringan melalui diklat, para alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II ini punya potensi untuk mengisi kepemimpinan di sektor pemerintahan.

Terapkan Empat Kurikulum Pembelajaran

Sementara, Kepala Bandiklat DIY YB. Jarot Budi Harjo mengatakan bahwa kurikulum yang dirancang pada Diklat kali ini mengacu pada Keputusan LAN No 374/K.1/PDP.07/2022 tentang Kurikulum Pelatihan Struktural Kepemimpinan yang bertujuan mengembangkan kompetensi peserta dalam memenuhi keterisian jabatan pimpinan tinggi pratama.

“Kompetensi yang akan dibangun adalah kepemimpinan strategis yang merupakan kompetensi manajerial peserta untuk menjamin akuntabilitas jabatan yang meliputi tersusunnya rumusan alternatif kebijakan untuk mencari solusi. Di samping itu, tujuannya adalah dapat tercapainya kinerja unit yang selaras dengan tujuan organisasi, pengembangan strategi yang terintegrasi, dan terlaksananya kapabilitas outcome organisasi,” jelasnya.

Lanjut Jarot, terdapat empat agenda pembelajaran utama yang akan disampaikan oleh praktisi, tim ahli, maupun narasumber yang telah kompeten di bidangnya. “Pertama adalah agenda mengelola diri. Agenda ini membekali peserta terkait penguasaan diri untuk mengembangkan kepemimpinan strategis dan beirntegritas untuk membangun pemerintahan akuntabel,” ujarnya.

Tak hanya itu, agenda pembelajaran yang kedua adalah kepemimpinan strategis untuk mewujudkan kepemimpinan strategi dengan menerapkan organisasi adaptif dan kewirausahaan sehingga dapat membangun organisasi pembelajar.

“Yang ketiga adalah manajemen strategis agar peserta dapat menerapkan manajemen strategis melalui analisis diagnosis leading. Terkahir atau yang keempat adalah aktualisasi kepemimpinan strategis yang diharapkan dapat membantu mengidentifikasi keunggulan kompetitif,” tutupnya.

Adapun peserta diklat yang berasal dari lingkup Pemda DIY yakni Paniradya Pati Kaistimewan Aris Eko Nugroho, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY Aria Nugrahadi, Kepala Dinas PU ESDM DIY Anna Rina Herbranti, Kepala Biro Organisasi Setda DIY Ana Windyawati, Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati, dan Wakil Kepala Disdikpora DIY Suhirman. [vin/ind/dvd]

 

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: