08 Des 2020

Pembangunan Asrama Haji Embarkasi Yogyakarta Ditarget Selesai 2022

Yogyakarta (08/12/2020) jogjaprov.go.id -  Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DIY di Zaraa Ballroom, Hotel Grand Dafam Rohan, Yogyakarta, Selasa (08/12) pagi. Bahasan utama pada FGD tersebut adalah Peluang Pembangunan Asrama Haji Embarkasi di DIY. Hadir pula menjadi narasumber kesempatan tersebut Ketua Kanwil Kemenag DIY Drs. Edhi Gunawan, M.Pd dan Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Kulon Progo H. Jumanto. Agenda ini diikuti oleh Jajaran Kanwil Kemenag DIY dan Perwakilan Angkasa Pura I. 

Sekretaris Daerah DIY mengatakan bahwa keberadaan Bandara YIA adalah salah satu pemicu meningkatnya perekonomian Kulon Progo. “Saya yakin, dengan adanya YIA, perekonomian akan lebih maju dibandingkan sebelumnya, sehingga Kulon Progo dapat mengejar ketertinggalan. Jadi tentunya, pembangunan asrama haji ini juga harus didukung dengan baik,” ujar Aji. Aji juga menambahkan bahwa sejatinya lahan yang ada di seputaran YIA dapat dimanfaatkan untuk kantor-kantor maskapai penerbangan, penginapan, hingga kawasan wisata. "Apalagi kan juga ada rencana untuk mewujudkan daerah tersebut menjadi Kawasan Aerometropolis," imbuhnya.

Aji menuturkan, “Bapak Gubernur mengutarakan bahwa kawasan aerometropolis tersebut nantinya diharapakan dapat memberikan dampak signifikan terhadap masyarakat di sekitarnya. ”Akan tetapi, yang terpenting dan yang perlu ditekankan adalah sudut pandang orang terhadao Jogja. Jangan sampai orang itu melihat Jogja dari sisi Borobudur, melainkan orang melihat Borobudur itu dari Jogja,” urai mantan Kepala Disdikpora DIY ini.

Pada kesempatan yang sama, Kakanwil Kemenag DIY Edhi Gunawan mengatakan bahwa lahan yang akan digunakan untuk mendirikan asrama haji haruslah jelas statusnya. “Harapan kami, Pemda DIY dapat mendukung dan memfasilitasi hal ini,” ungkapnya. Edhi mengatakan, pembangunan asrama haji ini diharapkan akan selesai dibangun pada tahun 2022.

Menanggapi hal tersebut, Aji menjelaskan mengenai calon tanah tempat dibangunnya asrama haji tersebut akan dipastikan surat kekancingannya. Ujar Aji, “Sementara ini kami proses dulu agar segala arsip beserta dokumen bisa diteruskan oleh Panitikisma Keraton Yogyakarta serta Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY. Baru selanjutnya, Keraton Yogyakarta dan Kemenag DIY akan dipertemukan.”

Di samping itu, beliau menuturkan beberapa alasan pembangunan asrama haji di Bandara YIA, yaitu:

1. Perlunya memperpendek jarak dari keberangkatan menuju ke embarkasi

Jika dilihat dari sisi geografisnya, sebagaian dari Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, lebih dekat jarak geografisnya ke Yogyakarta

2. Meningkatnya jumlah jamaah usia lanjut dan risiko tinggi (risti)

Berdasarkan rekam jejak kesehatan, jumlah jemaah risti mencapai 66,97 persen. Berdasarkan kelompok umur, persentase terbesar jemaah haji di Indonesia berusia di atas 50 tahun dengan rincian berikut:

  1. 41 tahun s/d 50 tahun : 26,34%
  2. 52 tahun s/d 60 tahun : 34,78%
  3. 61 tahun s/d 70 tahun : 18,99%
  4. >70 tahun : 4,37%

Hal lain yang menjadi catatan adalah peningkatan kualitas pelayanan di aserama embarkasi haji agar minimal setara hotel bintang tiga sebagaimana sudah berjalan di embarkasi lainnya. “Saat ini, hal tersebut belum bisa dipenuhi mengingat embarkasi haji saat ini (Boyolali, -red) statusnya berada di wilayah pemerintah Jawa Tengah,” jelasnya.

Di sisi lain, Aji menekankan agar Angkasa Pura I dapat mengambil peran untuk mendukung proses pembangunan embarkasi haji tersebut. “Harapannya, Angkasa Pura I turut mengawal dari pembangunan hingga setelah difungsikan. Keberhasilan pembangunan asrama haji ini tentunya membutuhkan dukungan berbagai pihak,” tutupnya. [vin]

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: