26 Sep 2012
  Humas Berita,

Pembangunan Kesehatan diarahkan ke kantong-kantong Kemiskinan

Pembangunan Kesehatan diarahkan ke kantong-kantong Kemiskinan

Gubernur DIY: Supaya Program Kesehatan Mengena Sasarannya, masyarakat kurang mampu.

YOGYAKARTA, (26-90-2012) pemda-di.go.id,- Daerah Istimewa Yogyakarta sudah ada 66 Rumah sakit yang terdiri dari Rumah Sakit Pemerintah ,Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit khusus, yang melayani warga masyarakat Yogyakarta, memang kebanyakan rumah sakit berada diwilayah kota, namun jarak antara kota dan kabupaten sangat dekat . sehingga warga masyarakat ingin berobat kerumah sakit yang ada dikota sangat terjangkau.

Hal ini disampaikan Drs.Sugeng Irianto dari Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Setda Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, membacakan sambutan tertulis Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta , saat menerima kunjungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali di Gedung Unit IX Kepatihan ,pada hari Rabu ( 26/9)

Sementara itu I Gede Sudarme selaku Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali menjelaskan, tujuan kunjungan DPRD Provinsi Bali ke Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta ini, disamping silahturahim, juga ingin melihat secara langsung sekaligus belajar, bagaimana cara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menangani bidang Kesehatan dan Ketenaga kerja, Karena Bali dan Yogyakarta ada kemiripan, dan nanti apa yang didapat di Yogyakarta ini, akan dibahas di DPRD Provinsi Bali supaya bisa di jalankan oleh Pemerintah Provinsi Bali. Tandasnya

Ditambahkan Gubernur DIY, dalam menangani kesehatan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta diutamakan warga masyarakat yang berdomisili di kantong-kantong wilayah kemiskinan, supaya program kesehatan bisa bener-bener mengena pada sasarannya, yaitu warga masyarakat yang kurang mampu, Demikian pula dalam menangani ketenaga kerja. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta selalu dengan komunikasi yang baik, karena selama ini masalah yang muncul diakibatkan kurangnya komunikasi, sehingga terjadi miskomunikasi antara tenaga kerja dengan pimpinan perusahaan, disinilah pemerintah daerah istimewa Yogyakarta memfasilitasi dalam menyelesaikan masalah tesebut,

Bidang Pariwisata Yogyakarta hampir sama dengan Provinsi Bali, dengan adanya Undang-udang ke Istimewaan DIY nomor: 13 Tahun 2012 tengtang UUK , Yogyakarta berbasis budaya,dalam arti luas. Bidang Pendidikan UGM memang Universitas yang di akui Dunia dan Mahasiswanyapun tidak terbatas dari Indonesia, namun mahasiswa dari luar negeri yang bejalar di UGM juga banyak, karena Yogyakarta kondisinya sangat kondusip, adem ayem.

Setelah pertemuan, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali beserta rombongan akan mengujungi tempat-tempat yang bisa melihat secara langsung kegiatan warga masyarakat Yogyakarta, semoga apa nantinya bisa menjadi aspirasi anggota DPRD Provinsi Bali untuk bisa mengembangkan Bali seperti Yogyakarta. (skm)

Bagaimana kualitas berita ini: