03 Apr 2018
  Humas Berita,

Pengembangan Kawasan Otorita Borobudur Harus Libatkan Warga

Yogyakarta (03/04/2018) jogjaprov.go.id – Pemerintah Daerah DIY tidak hanya mendorong Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi daerah wisata saja, tetapi menyediakan wisata yang memadai,” ungkap Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X saat menerima kunjungan Badan Otorita Borobudur, Selasa (03/04) di Gedhong Pare Anom, Kepatihan, Yogyakarta.

Wakil Gubernur DIY menyambut baik silaturahmi dan kunjungan tersebut, dan berharap adanya saling koordinasi antara Jawa Tengah dan DIY untuk pengembangan Kawasan Otorita Borobudur. Terkait dengan adanya pengembangan ini, berharap masyarakat juga ikut terlibat. Masyarakat didorong untuk mandiri dan berupaya tidak mengubah pola-pola yang ada. Sehingga nantinya masyarakat akan menerima manfaat dari pengembangan tersebut.

“Daerah Istimewa Yogyakarta lebih mengedepankan budaya, budaya yang memenuhi standar internasional tetapi tidak meninggalkan akar budaya. Masyarakat Yogya tidak menolak semua budaya yang masuk dari luar, tetapi juga tidak meninggalkan budayanya sendiri,” tambah Wakil Gubernur DIY.

Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Indah Juanita menyampaikan bahwa lokasi kerja dari Badan Otorita Borobudur ini berada di dua lokasi yaitu otoritatif dan koordinatif. Lokasi otoritatif berada di Kabupaten Purworejo dengan luas 309 hektare, sedangkan untuk lokasi koordinatif berada di 4 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Yogya-Borobudur, Solo-Sangiran, Semarang-Karimun Jawa, dan Dieng.

“Badan Otorita Borobudur ini mengkoordinasikan 4 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) agar sama-sama mempunyai tujuan, yaitu menarik sebanyak 2 juta wisatawan mancanegara. Sedangkan untuk lokasi di Purworejo, mempunyai tujuan untuk membangun fasilitas baru yang akan dijadikan sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan DIY,” ungkap Indah Juanita.

Indah Juanita menambahkan, nantinya Kawasan Otorita Borobudur akan difungsikan sebagai kawasan pariwisata dengan nama “Nomadic Tourism”. Jadi nantinya akan ada bangunan yang tidak permanen dengan fasilitas bintang 4 dan bintang 5. (ny)

 

HUMAS DIY

 

 

 

Bagaimana kualitas berita ini: