09 Sep 2023
  Humas DIY Berita,

Peran Penting STPN Membangun Kualitas Lulusan

Yogyakarta (09/09/2023) jogjaprov.go.id - Sekretaris Daerah DIY Drs. Beny Suharsono, M. Si menghadiri Wisuda Program Studi Diploma IV Pertanahan dan Program Studi Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Tahun Akademi 2022/2023, dikampus STPN, jl. Tata Bumi, Sleman, Yogyakarta pada Jumat (08/09). STPN mewisuda 707 lulusan yang terdiri dari 183 orang lulusan Diploma IV dan 524 orang lulusan Diploma I. Hadir pada acara tersebut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Dr. Hadi Tjahjanto, S.I.P; Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Dr. Ir. Senthot Sudirman, M.S.; Kepala Badan Nasional Pertanahan Nasional; Senat Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional; serta Wakil Gubernur Akademi Angkatan Udara.

Mengawali pidatonya, Menteri ATR/BPN, Dr. Hadi Tjahjanto, S.I.P menekankan kembali, pentingnya momen puncak demografi pada tahun 2030. Diperkirakan akan terdapat total 68,3 juta penduduk Indonesia produktif yang hanya terjadi satu kali. Sehingga tahun 2045 adalah momentum yang harus kita jaga dalam peradaban sebuah negara dan hal ini dapat menjadi peluang atau bencana tergantung bagaimana cara menghadapi dan mengelolanya.

“Untuk mewujudkan Indonesia emas tahun 2045 ada tiga hal pokok yang harus menjadi acuan. Pertama adalah stabilitas bangsa harus terjaga, tidak ada satu negara pun yang dapat mencapai kemakmuran disaat kondisi negaranya tidak stabil. kedua adalah keberlanjutan dan kesinambungan dalam kepemimpinan. Dalam mengelola negara harus dilakukan secara bergotong-royong dan berkelanjutan khususnya untuk melakukan pemerataan penduduk serta Pembangunan. Ketiga adalah kualitas sumber daya manusia, penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi,” ungkap Hadi Tjahjanto.

Agar dapat menyongsong Indonesia emas tahun 2045, STPN mempunyai peran penting dalam membangun kualitas lulusan yang memiliki kompetensi intelektual, profesional, berwawasan kebangsaan dan berkarakter. Melalui proses evaluasi dan pembenahan diri di semua Lini kehidupan kampus. “Sebagai pimpinan Kementerian ATR/BPN yang mebawahi STPN tentu saya akan selalu mendukung upaya STPN tersebut,” lanjutnya.

Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Dr. Ir. Senthot Sudirman, M.S. menerangkan kualitas lulusan menjadi kunci yang hendak dituju oleh semua institusi pendidikan, termasuk STPN. Kualitas lulusan menjadi dasar kepercayaan masyarakat dan kepercayaan Kementerian ATR/BPN. Dalam rangka mewujudkan kualitas lulusan yang memiliki kompetensi intelektual, profesional, berwawasan kebangsaan dan berkarakter, STPN selalu melakukan pembenahan diri di semua lini kehidupan kampus. Baik sistem pendidikan dan pengajaran, staff pengajar, tenaga kependidikan serta sarana dan prasarana penunjang.

Berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN nomor 11 tahun 2017 lulusan Program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral STPN dapat diangkat menjadi asisten surveyor kadaster atau ASK setelah lulus ujian lisensi. Berdasarkan Permen ATR/BPN nomor 9 tahun 2021 tentang Surveyor Berlisensi para ASK dapat bergabung dengan Kantor Jasa Surveyor Berlisensi atau KJSB setelah memiliki sertifikat kompetensi dari LSP dan sertifikasi dari Kementerian ATR BPN. “Dan seluruh lulusan sudah lulus ujian kompetensi tersebut. Alumni DI layak menjadi ASK dan bergabung dengan KJSB dan Kantor Pertanahan,” ujar Dr. Ir. Senthot Sudirman, M.S.

Senthot menambahkan alumni D4 STPN juga harus melengkapi dirinya dengan sertifikat kompetensi di bidang survey kadastral dari Lembaga Sertifikasi Profesi dan sertifikat lisensi yang relevan. Para alumni sedang melakukan persiapan ujian sertifikasi dan lisensi serta sudah mengikuti pelatihan selama 40 jam.  “Hasil komunikasi kami dengan beberapa kantor wilayah BPN seluruh Indonesia, seluruh alumni baik D4 atau S1 langsung diminta di Kanwil dan Kantor Pertanahan di mana Kantor Pertanahan ada di Kanwil itu. Pertama Sulawesi Selatan, NTT, Sultra, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Banten, Sumbar, Papua Barat, Jatim, Kepri, Sumsel dan Jawa Barat. Bank Tanah juga langsung meminta 3-4 terbaik,” ungkapnya. (Wd/Dv/Ind)

Bagaimana kualitas berita ini: