25 Mei 2023
  Humas DIY Berita,

Perbankan Wajib Respons Upaya Pemulihan Ekonomi Usai Pandemi

Yogyakarta (25/05/2023) jogjaprov.go.id – Tahun 2022, pertumbuhan ekonomi DIY mencapai 5,15% dan sekaligus menjadi indikasi keberhasilan recovery pasca Pandemi Covid -19. Hal ini wajib direspon dengan baik oleh dunia perbankan di DIY, khususnya pada bank milik daerah ataupun bank yang tergabung dalam Himbara.

Demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada acara Peresmian Gedung Kantor Hybrid Bank BPD DIY KCP dan KCPS Gamping, Kamis (25/05) di Bank BPD Gamping, Sleman. Perbankan menurut Sri Sultan  merupakan pemain terpenting bagi perjalanan menuju layanan keuangan yang baik.

Seiring pertumbuhan ekonomi yang tinggi di DIY, Sri Sultan melihat bahwa Bank BPD dapat merespon dengan baik berbagai dinamika sektor keuangan pada tahun 2022. Hal ini dibuktikan dengan tumbuhnya nilai aset dan media, nilai kredit dan perolehan laba yang mencapai 360 2,5 miliar rupiah. Hal ini menurut Sri Sultan dibuktikan dengan disandangnya predikat sukses atas peningkatan transaksi dana murah dan sukses pula melakukan transformasi digital oleh BPD DIY.

“Saya mengucapkan selamat dan turut bahagia pada direksi maupun seluruh karyawan. Tentu harus lebih termotivasi untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah dan masyarakat. Bagaimanapun bank BPD ini tetap harus meneruskan misi membangkitkan dan menggerakkan sektor riil terutama UKM yang akan punya dampak besar terhadap regional groups” kata Sri Sultan.

Sri Sultan berpesan lembaga ini harus mampu menjaga kepercayaan publik. Juga diikuti dengan pengembangan strategis yang ditunjang profesionalisme di tingkat fungsional dan fokus pada unit bisnis. Berbagai dinamika ekonomi juga perlu dicermati oleh Bank BPD DIY agar tidak mengganggu kinerja di masa-masa mendatang.

“Bank BPD DIY perlu mengamati trend pergeseran segmen pasar sejalan dengan pengembangan pola pikir nasabah yang cenderung semakin banyak. Selain nasabah baru yang mampu mengimbangi digitalisasi, tapi tetap jangan melupakan nasabah loyal konvensional,” ujar Sri Sultan.

Sebaliknya kepada warga DIY sendiri Sri Sultan berharap agar bisa mendukung pembangunan ekonomi DIY melalui dukungan pada perbankan. Keberadaan Bank BPD DIY dapat dimanfaatkan melalui data-data layanan yang kiranya perlu.

Gubernur DIY ini menambahkan, dengan adanya Dana Keistimewaan, perlu dilakukan bantuan penyaluran ke desa-desa melalui dukungan perbankan. Dengan bantuan penyaluran Danais yang difasilitasi oleh perbankan, diharapkan desa bisa tumbuh berkembang. Tidak hanya mengelola pertanian dan perikanan saja, namun bisa dikembangkan dengan tourism dan lain sebagainya. Bahkan Sri Sultan mempersilakan pemanfaatan Tanah Kas Desa bagi penduduk lokal, agar tanah tersebut produktif dan tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

“Harapan saya BPD DIY bisa berperan membantu mengelola hal itu sehingga kesejahteraan masyarakat desa bisa punya jaminan. Semoga saja strategi BPD DIY bisa menyasar dan menciptakan perubahan untuk mendekatkan fasilitas bagi desa-desa maupun Kecamatan. Semoga mampu memberikan  kontribusi positif perekonomian,” tutup Sri Sultan.

Direktur Utama PT Bank BPD DIY Santoso Rohmad menuturkan, gedung Bank BPD Gamping ini berdiri di atas 1000 m2 dengan luas bangunan 900 m2 . Terdiri dari dua bangunan dengan anggaran sekitar 4 miliar rupiah, dengan menggunakan konsep hybrid. Dipilihnya konsep hybrid karena dari sisi operasional, sudah diterapkan strategi konvensional dan syariah menjadi satu rangkaian.

Konsep hybrid yang kedua adalah dalam rangka mendukung ekonomi hijau yang berkaitan dengan penggunaan sumber energi terbarukan. “Kami menggunakan sumber energi solar cell sebagai salah satu supporting untuk operasional di gedung ini. Mudah-mudahan nanti ini bisa kami aplikasikan di daerah-daerah yang terpencil yang berpotensi untuk gangguan dari PLN. Dengan daya 1500 VA ini mampu untuk menambah daya dukung operasional dari gedung,” kata Santoso.

Gedung ini menurutnya dibangun agar peran serta Bank BPD DIY untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis desa bisa dilaksanakan dengan lebih baik lagi. Meningkatkan pelayanan lebih nyaman juga, dengan harapan literasi keuangan dapat dilaksanakan dengan lebih nyaman kepada masyarakat di wilayah Gamping. Pemulihan ekonomi pasca pandemi juga merupakan tantangan untuk melakukan recovery pertumbuhan ekonomi. Saat ini, ada 167 jaringan kantor layanan yang melayani 438 desa yang ada di DIY.  (uk/rc/ts)

Humas Pemda DIY

 

 

Bagaimana kualitas berita ini: