28 Mei 2014
  Humas Berita,

Perkuat Ketahanan Pangan Di DIY, Dewan Pangan Gelar Rapat Kerja Daerah

 

YOGYAKARTA(28/5) portal.jogjaprov.go.id. Pangan merupakan kebutuhan paling mendasar dari suatu bangsa, maka kebutuhan akan pangan sangatlah penting dalam menunjang ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat dan dalam hal ini menjadi tantangan yang harus mendapatkan prioritas.

Penegasan tersebut disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulisnya yang sekaligus sebagai paparan Keynote Speech yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunaan Setda DIY Dr.Ir. Didiek Poerwadi, siang tadi (Rabu,28/5) di Gedung Unit VIII lantai III Komplek Kepatihan Yogyakarta.

 

Menurut Gubernur DIY Wilayah DIY dengan sumberdaya alam dan sosial budaya yang beragam, dan tingkat pertumbuhannya yang tinggi harus dipandang sebagai karunia Illahi guna mewujudkan ketahanan pangan ini. Kebutuhan yang besar harus diimbangi dengan peningakatan produksi pangan, karena jika tidak ada upaya untuk meningkatkan produksi pangan, maka akan menimbulkan masalah antara kebutuhan dan ketersediaan yang harus dipenuhi.

 

Terkait dengan hal tersebut Gubernur DIY lebih jauh mengatakan bahwa konsep yang digunakan tidak semata-mata pendekatan dari sisi produksi saja. Akan tetapi konsep ketahanan pangan dapat meliputi meningkatkan produksi, memperbaiki distribusi dan meningkatkan daya beli masyarakat, yang dilakukan dengan pendekatan keunggulan komparatif dan kompetitif. Jenis dan ragam pangan, bukan hanya berarti beras., tetapi dapat berupa semua produk tanaman pangan dengan mengutamakan swasembada.

 

Plt ( Pelaksana Tugas) Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY Ir. Arofah Nur Indriyani.M.Si melaporkan bahwa Rapat Kerja Daerah Dewan Ketahanan Pangan Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta diikuti oleh 75 orang pejabat dan instansi terkait, baik dari Pemda DIY, serta dari Kabupaten/Kota se DIY dan dari para pakar perguruan tinggi di DIY. Dan nara sumbernya adalah Bupati Kulonprogo dan dari Akademis UGM Yogyakarta.

 

Dibagian lain Gubernur DIY mengatakan kondisi sekarang ini memang tidak bisa dipungkiri, bahwa ketidak seimbangan antara permintaan dan penawaran pangan sering terjadi. Hal itu kita tidak boleh menyalahkan faktor cuaca atau alam sebagai dampak dari peruabahan iklim yang tidak menentu. Maka dengan adanya upaya dari segenap unsur yang terkait diharapkan dapat memperoleh pencapaian yang ideal, yaitu dengan harapan tidak ada lagi kelangkaan pangan dan terlebih dapat menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran, serta dapat meningkatkan daya saing.

 

Menyinggung upaya untuk mewujudkan sumberdaya pangan lokal Gubernur DIY, minta agar pembangunan bidang pertanian di DIY dapat bersinergi dengan pembangunan wilayah pedesaan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan taraf kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat setempat.

 

Mengingat bidang pertanian memegang peranan penting dalam pencapaian target produksi pangan lokal, tandas Gubernur DIY pembangunan pertanian tidak lagi hanya dapat dilakukan melalui kebijakan di dalam sektor pertanian, tetapi juga harus merevitalisasi bidang pertanian. Untuk itu diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh sektor untuk mendukungnya. Pada prinsipnya pertanian tetap harus dimajukan dalam format menuju pertanian modern, dengan membuka peluang partisipasi warga masyarakat desa.

 

Sementara itu Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo.SP.OG(K) dalam paparan hasil pengamatannya blusukan di kantong-kantong kemiskinan di Kulonprogo yang masih mencapai angka 23 % angka kemsikinannya mengatakan bahwa, orang miskin akan tetap tinggi selama tidak mau merubah perilakunya yang cenderung boros dan konsumtif. Apalagi kebanyakkan kemiskinan itu terjadi disentra-sentra strategis produksi pangan, ini sangat memprihatinkan.

 

Sebagai contoh penderes kelapa di wilayah Kulonprogo punya hp lebih dari satu, kalau hp 1 diisi pulsa Rp.5000 saja kalau hpnya 2 sudah Rp.10.ribu sementara deres kelapa sekali panjat hanya dapat Rp.5 ribu. Ini berarti nombok. Belum lagi cost sosial masyarakat yang masih tinggi.(kar/kkm)

 

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: