28 Mar 2024
  Admin 3 Berita,

Pondok Pesantren Jadi Garda Penangkal Radikalisme

Yogyakarta (27/03/2024) jogjaprov.go.id - Keberadaan pondok pesantren (ponpes) mempunyai berbagai macam fungsi, salah satunya sebagai garda untuk menangkal radikalisme kekinian yang tidak semestinya. Oleh karena itu, diharapkan saling berbagi sinergi antara semua komponen dengan ponpes.

Hal ini disampaikan Sekda DIY Beny Suharsono usai menghadiri buka bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Hadi Tjahjanto di Ponpes Al-Munawwir, Krapyak Bantul, Rabu (27/3) sore. Agenda safari ramadan Menko Polhukam tersebut turut dihadiri beberapa anggota Forkompinda DIY.

"Inti dari pembahasan tadi bahwa pendidikan akhlak itu utama. Pendidikan akhlak sangat berguna untuk membentengi generasi berikutnya agar bisa menatap hari depan dengan kemampuan ilmu yang lebih baik," ujar Beny.

Pada kunjungan tersebut, Menko Polhukam diterima secara langsung oleh Pimpinan Ponpes Al Munawwir, KH. R. Haidar Muhaimin atau akrab disapa Gus Kendar.  Usai audiensi tertutup kurang lebih satu jam Menko Polhukam beserta pejabat lainnya menuju masjid guna menunaikan sholat maghrib.

Menko Polhukam Hadi mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian Safari Ramadan, setelah sebelumnya mengunjungi Ponpes Tebu Ireng di Bangkalan dan sekarang di Ponpes Al Munawwir. Tujuannya sebagai upaya untuk terus menguatkan ukhuwah seluruh komponen bangsa dan lintas agama.

"Hal ini dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang saat ini terus di jaga kondisinya. Kondisi persatuan dan kesatuan bangsa saat ini sangat kondusif, aman dan sejuk," ujarnya.

Disampaikan Hadi, ia telah berbicara dengan para tokoh agama, para kyai pimpinan Ponpes. Pembicaraan terkait dengan era digitalisasi untuk kaum milenial. Menko Polhukam berpendapat, era digitalisasi merupakan suatu tantangan tersendiri bagi kaum milenial. Era digitalisasi memberikan banyak dampak, baik segi positif maupun negatif.

Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan adalah adanya generasi penerus yang terjebak menggunakan media sosial di era digital  pada tindakan yang kurang baik. Contohnya menyebarkan berita hoax dan sebagainya.

"Ini adalah tantangan bagi kita semua, khususnya pondok pesantren. Nah di Ponpes Al Munawwir inilah tempat untuk kita bisa membangun akhlak. Bagaimana menyikapi era modern saat ini, yaitu era digital, untuk tidak terjebak pada perbuatan-perbuatan yang merugikan," jelasnya.

Hadi mengaku senang, bahwasannya Ponpes Al Munawwir memang merupakan wadah pembelajaran akhlak untuk generasi muda. Ponpes Al Munawwir mampu  menjadikan generasi penerus menyongsong masa depan Indonesia Emas  2045 .

"Sehingga apabila sumber daya manusia (SDM) ini sudah siap untuk menggawangi Indonesia Emas 2045, kita sudah tidak terjebak pada middle income rate. Kita sudah menuju upper income country. Itu adalah berkat kerjasama kita untuk menyiapkan SDM yang unggul khususnya adalah di ponpes-ponpes yang saat ini kita kunjungi," ungkapnya.

Pimpinan Ponpes Al Munawwir, Gus Kendar mengapresiasi Safari Ramadan Menko Polhukam. Safari Ramadan ini merupakan  bersilahturahmi ke beberapa ponpes lainnya. "Kita bangga dan senang. Dan tadi yang seperti disampaikan pak menteri bagaimana kita bisa menyelamatkan generasi penerus bangsa yang handal yang bermoral," imbuhnya. (Ft/Ts/Ind)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: