25 Feb 2022

PPNI, Jembatan Perawat Tingkatkan Kompetensi

Bantul (25/02/2022) jogjaprov.go.id - Skema ilmu keperawatan dapat diibaratkan layaknya sarang laba-laba, di mana perawat dituntut untuk menguasai berbagai pengetahuan klinis-medis dan manajemen kesehatan. Untuk itulah, PPNI sebagai organisasi pengampu diharapkan dapat menjembatani peningkatan kompetensi dan profesionalisme perawat.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Jumat (25/02) di Hotel Grand Rohan Yogyakarta. Pembukaan Musyawarah Wilayah X DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) DIY ini juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyanungastutie.

“Peningkatan kompetensi dapat ditempuh melalui peningkatan kultur evidence-based practice, penguatan kompetensi TIK dan update keilmuan melalui prinsip kolaboratif dan inklusivitas. Dengan kompleksitas tinggi, perawat diharapkan memiliki fondasi kognitif dan sistem sosial-internal yang kuat melalui PPNI sebagai payungnya,” papar Sri Paduka.

Sri Paduka menambahkan, PPNI bersama perawat juga harus senantiasa berinovasi. Diharapkan, persepsi masyarakat dapat dijadikan indikator kualitas layanan keperawatan, guna memperkuat kohesi internal, dan membuat terobosan-terobosan.

“Ke depan, saya juga berharap akan muncul layanan yang digalang oleh para profesional keperawatan, di mana ketika seluruh elemen kesehatan berkolaborasi, masyarakat akan mendapat sebuah layanan kesehatan yang lengkap dan terintegrasi,” imbuh Sri Paduka.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW PPNI DIY, Tri Prabowo mengatakan, PPNI DIY merupakan wadah organisasi bagi 15.397 perawat yang bekerja di wilayah DIY dan di semua institusi. PPNI DIY pun selalu berupaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para perawat serta yang berkecimpung dalam dunia keperawatan di DIY pada khususnya, dan di Indonesia pada umumnya.

"Apalagi di masa pandemi ini, peran perawat sangat vital karena perawat bersinggungan langsung dengan pasien. Perawat juga menjadi salah satu kekuatan utama di masa sekarang ini, dengan risiko tinggi. Bahkan sampai saat ini ada 17 perawat di DIY yang meninggal dunia akibat CoViD-19," ungkapnya.

Sesuai AD/ART PPNI DIY, Musyawarah Wilayah (Muswil) diadakan setiap lima tahun sekali. Muswil seharusnya diadakan tahun 2021 tetapi baru bisa dilaksanakan di 2022. Muswil PPNI DIY kali ini mengangkat tema 'Perawat Bersama Rakyat Menuju Indonesia Sehat dan Hebat'.

"Tema ini diangkat karena kami ingin menekankan pentingnya perawat dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat," imbuhnya.

Ketua Umum DPP PPNI, Harif Fadilah mengungkapkan harapannya agar para perawat di Indonesia bisa semakin dewasa dalam menjalankan peran profesinya. PPNI DIY sebagai organisasi profesi juga harus bisa terus meningkatkan dan menunjang dunia kesehatan di DIY.

"Kami juga akan terus mendukung upaya pemerintah dalam pembangunan kesehatan. PPNI juga mencoba berkontribusi dalam berbagai hal, termasuk menyumbangkan pemikiran terkait langkah strategis. Salah satunya program One Village One Nurse," imbuhnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: