01 Jun 2014
  Humas Berita,

Prawirodirjan Wakili Kota Yogyakarta Maju Dalam Lomba Desa/Kelurahan Tingkat DIY 2014

YOGYAKARTA,(01/06/2014)jogjaprov.go.id. Pengalungan bunga, penyerahan untaian bunga, suguhan tari biasanya digunakan untuk menyambut kedatangan tamu agung atau tim suatu perlombaan dan sebagainya, namun tidak demikian bagi Tim Perlombaan dan Evaluasi Desa/Kelurahan Tingkat DIY Tahun 2014 di Kelurahan Prawirodirjan, Kota Yogyakarta, tim disambut dengan penangkapan penjambret wisatawan yang sedang jalan-jalan di sepanjang jalan Gondomanan satuan PAMWIL HANSIP Kelurahan Prawirodirjan,Kecamatan Gondomanan berhasil menangkap jambret dompet wisatawan yang kemudian diserahkan kepada anggota Polsek Gondomanan yang sedang tugas patroli keliling ketertiban dan keamanan wilayah dengan tidak main hakim sendiri.

Anggota Tim yang dipimpin Kepala Biro Hukum Setda DIY Sumadi SH.M.Hum pun sempat terperanjat karena ditengah-tengah penyambutan rombongan tim evaluasi tiba-tiba terjadi keributan antara PAMWIL HANSIP dengan seorang penjambret serta anggota kepolisian, namun setelah pemandu penyambutan tim menjelaskan akhirnya tahu apa maksud dari keributan tersebut ternyata hanyalah peragaan atau simulasi dari kegiatan PAMWIL HANSIP Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai pelindung ketertiban dan keamanan masyarakat untuk menjaga terciptanya ketertiban dan keamanan, kenyamanan lingkungan saja.

Selain disambut dengan simulai, tim juga disambut lantunan tembang Mijil yang ditembangkan ibu-ibu PKK Kelurahan Prawirodirjan yang kemudian dilanjutkan dengan paparan oleh Lurah Prawirodirjan Drs.Ekhwanto.

Dalam laporan paparannya Lurah Prawirodirjan antara lain menjelaskan bahwa salah satu misi kelurahan Prawirodirjan yaitu meningkatkan kebersamaan antara pemerintah dan seluruh warga masyarakat dalam pembangunan partisipatif untyuk mewujudkan kualitas lingkungan pemukiman yang bersih, sehat dan nyaman huni dalam bingkai religiusitas serta terwujudnya ketentreman dan ketertiban umum dengan memegang moto Satu hati untuk Melayani, Prawirodirjan Damai Abadi dan Tradisi Berprestasi.

Kelurahan dengan jumlah KK sebanyak 2.841 KK dengan jumlah penduduk 9.300 orang tersebut terbagi dalam 18 RW dan 61 RT memiliki berbagai potensi unggulan diantaranya sebagai Pusat perdagangaan dan jasa, Pusat Belanja Elektronik, naget, Bakpia, Sanggar seni Sekar Seto, Daur ulang dan pengolahan sampah TAKAKURAindustri Suttle Cock, Kuliner.

Terkait dengan pemberdayaan masyarakat lanjut Drs.Ekhwanto, Kelurahan Prawirodirjan bersinegisitas kelembagaan Simbiosis mutualisme Zero konflik antar lembaga kemasyarakat sehingga pembangunan dibidang Sosial, bidang keuangan, bidang keagamaan berjalan harmonis sehingga berbagai kegiatan ekonomi juga berkembang baik.

Sementara itu Ketua Tim Evaluasi dan Perlombaan Desa/ Kelurahan Tingkat DIY Tahun 2014 Sumadi.SH.M.Hum ketika membacakan sambutan Gubernur DIY mengatakan bahwa pembangunan di desa tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada partisipasi dan dukungan dari masyarakat karena anggaran di desa/kelurahan sangatlah kecil dan tidak akan mencukupi untuk menyelesaiakan program pembangunan tersebut. Oleh karena itu lembaga-lembaga di desa/kelurahan harus difungsikan secara optimal sekaligus mengawal program-program pembangunan tersebut.

Salah satu untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian dalam pembangunan yaitu melalui pengembangan kapasitas pembangunan kelembagaan masyarakat yaitu dengan penyelenggaraan perlombaan desa/kelurahan sesuai dengan Permendagri nomor 13 tahun 2007 tentang perlombaan Desa/kelurahan se Indonesia. Hal ini untuk mendorong penguatan ekonomi desa serta untuk mengetahui peningkatan kinerja aparat, mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pembangunan di desa/kelurahan di setiap sektor pembangunan.

Usai pemaparan oleh Lurah Prawirodirjan, wawancara dengan perangkat Kelurahan yang meliputi Bidang Pendidikan, Kemsayarakatan, Ekonomi, Kesehatan, pelayanan dan sebagainya , kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan sampel kegiatan diberbagai tempat wilayah Kelurahan Prawirodirjan dan diakhiri dengan menyaksikan simulasi penanggulangan bencana kebakaran mandiri dengan menggunakan hidrant mini yang dibangun masyarakat sendiri. Alat yang digunakanpun dengan menggunakan sumur warga dan menggunakan diesel. Hal ini dilakukan mengingat kelurahan Prawirodirjan padat penduduk dan mobil Pemadan Kebaran sulit masuk wilayah, mengingat akses jalan yang terlalu sempit.(Kar)

HUMAS

Bagaimana kualitas berita ini: