10 Jan 2022

Program ZTBY Bisa Masuk Desa Mandiri Budaya

Yogyakarta (10/01/2022) jogjaprov.go.id - Tim Proyek Zero TB Yogyakarta (ZTBY) bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X guna melaporkan perkembangan upaya meminimalisir penyakit tuberkulosis (TBC) di DIY. Pertemuan yang digelar di Gedhong Gadri, Kompleks Kepatihan Yogyakarta pada Senin (10/01) ini juga membahas terkait rencana pengembangan program ZTBY ke depannya.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie yang turut menghadiri pertemuan ini mengatakan, pada dasarnya program ZTBY merupakan program yang baik. Program yang dilakukan secara komprehensif ini juga turut membantu pemerintah dalam mengatasi penyakit TBC, khususnya di DIY.

“Program ini juga melibatkan lintas sektor, tinggal sekarang bagaimana kita menjaga supaya program ini dapat berjalan terus. Karena itu, salah satu arahan dari Ngarsa Dalem adalah bagaimana kalau program ZTBY ini masuk menjadi bagian dari Desa Mandiri Budaya,” ungkapnya usai pertemuan.

Menurut Pembajun, arahan Sri Sultan tersebut sangat tepat karena program Desa Mandiri Budaya juga menyangkut kesehatan. Apalagi pada dasarnya kasus TBC sangat berkaitan erat dengan persoalan perilaku. “Sehingga kita berharap dengan mengintervensi Desa Mandiri Budaya, maka perilaku itu juga bisa ikut berubah supaya lebih baik,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Proyek Zero TB Yogyakarta, Rina Triasih mengungkapkan, ZTBY merupakan proyek kolaborasi antara Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM; RSUP Dr Sardjito; Pemda DIY, Pemkot Yogyakarta, Pemkab Kulon Progo dan Burnet Institute di Melbourne, Australia. Proyek ini telah berlangsung sejak Februari 2020.

“Kami datang untuk menyampaikan hasil kegiatan selama ini. Alhamdulillah hasilnya bagus dan rencananya akan dilakukan perluasan ke kabupaten yang lain. Apalagi TBC termasuk program kesehatan yang menjadi prioritas secara nasional,” imbuhnya.

Menurut Rina, di DIY sendiri banyak kasus TBC yang belum ditemukan. Alasannya bisa jadi karena pasien belum mau berobat atau memang belum tercatat. Dengan menggunakan mobil rontgen, ZTBY melakukan skrining secara aktif ke desa-desa. Cara ini cukup efektif untuk menemukan pasien-pasien yang dianggap ‘hilang’ tersebut.

Proyek ZTBY ini mempunyai visi untuk mengeliminasi TBC di DIY pada 2030 dengan target menurunkan jumlah pasien TBC di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo menjadi 50% dalam waktu lima tahun. Sejak dimulainya proyek hingga November 2021, capaian dari ZTBY ialah jumlah peserta skrining telah mencapai 22.326 orang. Penemuan kasus TBC baru mencapai 202 pasien, dengan konfirmasi bakteriologis sebanyak 74 pasien. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: