22 Mei 2023

Responsible Tourism Wujudkan Wisatawan Aman dan Nyaman

Yogyakarta (22/05/2023) jogjaprov.go.id - Aman dan nyaman merupakan syarat yang mutlak menjadi sebuah destinasi wisata yang bisa dikunjungi wisatawan. Tidak terkecuali DIY sebagai salah satu primadona destinasi wisata di Tanah Air terus berupaya meningkatkan kualitas, terutama dalam mewujudkan wisatawan aman dan nyaman. Untuk itulah, Pemda DIY melalui Dinas Pariwisata (Dispar) DIY tengah menggalakkan program responsible tourism atau pariwisata bertanggung jawab agar wisatawan betah berlibur.

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Wisata Dispar DIY Kurniawan yang akrab disapa Wawan mengatakan Dispar DIY berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait rutin melakukan sosialisasi Sapta Pesona di lebih dari 60 lokasi di wilayah DIY setiap tahunnya. Sebab menciptakan pariwisata aman dan nyaman tidak bisa sendiri, tidak bisa hanya Dispar DIY dengan kepolisian saja tidaklah cukup. Dalam hal ini harus dengan partisipasi masyarakat

“ Jika destinasi wisata tidak memenuhi kedua syarat tersebut ya tidak bisa dikunjungi. Oleh karena itu, kita selalu mengkampanyekan Sapta Pesona yang harus tetap dipelihara sampai sekarang. Sapta (tujuh) Pesona tersebut adalah aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan. Jadi nomor satu adalah aman, sedangkan tertib hingga kenangan sebenarnya nyaman. Kalau nggak aman dan nyaman akan kontraproduktif,” tuturnya dalam Podcast Ngobrolin Jogja bertema Pariwisata Jogja yang Aman dan Nyaman di kanal Youtube Humas Jogja, Selasa (22/05).

Wawan menyampaikan masyarakat DIY harus dilibatkan dalam sosialisasi tersebut sehingga mampu membangkitkan hospitality atau keramahan seperti melayani tamu dengan baik dan ramah. Hal ini dinilai sangat efektif untuk menciptakan pariwisata DIY yang aman dan nyaman. Sebab apabila hanya Dispar DIY dan pihak kepolisian setempat yang turun tangan justru sangat tidak efektif mewujudkanya maka harus berkolaborasi dengan pihak lainya.

“ Kepanjangan tangan kita tentu pelaku pariwisata di DIY. Apabila di desa atau kampung wisata ada namanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) maupun pelaku destinasi wisata. Dari awal, kita mulai mencoba memberikan bimtek dan pendampingan sehingga mereka terbangun rasa keramahtamahan termasuk kebersihan,” tandasnya

Menurut Wawan, program Sapta Pesona inilah yang selalu menjadi tumpuan alias andalan dari Dispar DIY dalam menjaga kondisi dan citra pariwisata DIY yang aman dan nyaman. Selain itu, Dispar DIY berupaya terus meyakinkan DIY aman dan nyaman, salah satu caranya dengan menggelar berbagai event baik berskala lokal, nasional hingga internasional. Jika sebuah event berhasil dilaksanakan dengan aman dan nyaman bisa menjadi parameter bagi wisatawan.

“ Guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, kami tengah menggalakkan responsible tourism di DIY. Tidak sendiri, kami berkolaborasi dengan pelaku pariwisata, asosiasi pariwisata dan stakeholder lainnya. Contohnya jika ada wisatawan terkena serangan jantung saat berada di destinasi wisata maka difasilitasi pelayanan kesehatan terdekat. Kami menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY sehingga wisatawan tidak bingung dan bisa dilayani dengan cepat apabila menbutuhkan pertolongan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasubdit Bhabinkamtibmas Ditbinmas Polda DIY AKBP Sinungwati mengakui keamanan menjadi faktor penting dalam pariwisata. Sebab wisatawan akan berpikir ulang jika destinasi wisata tidak aman. Polda DIY bersama stakeholder terkait pun telah melakukan berbagai upaya menciptakan suasana aman di DIY. Pihaknya juga terus berupaya meningkatkan literasi digital seiring pesatnya kemajuan teknologi informasi.

“Polda DIY berupaya menciptakan rasa aman seperti melakukan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD). Bahkan Kapolda dan Wakapolda turun langsung berpatroli di daerah dan jam-jam rawan terutama malam minggu atau malam libur. Polsek dan Polresta juga melakukan patroli bersama rutin. Ini menjadi salah satu upaya jangka pendek menjaga keamanan, termasuk mencegah kejahatan jalanan” paparnya.

AKBP Sinungwati menyatakan pihaknya juga melakukan kegiatan yang bersifat preventif, seperti mengadakan kegiatan edukasi penyuluhan baik di sekolah, masyarakat termasuk menjalin kemitraan dengan berbagai komunitas guna menjaga keamanan di DIY. Berbagai upaya jangka pendek tersebut terus ditingkatkan dan di evaluasi agar DIY aman. Sedangkan pencegahan jangka panjang dilakukan dengan cara pendidikan karakter yang bertujuan membentuk karakter masyarakat, terutama generasi muda.

“Intinya, menciptakan keamanan dan kenyamanan termasuk pariwisata tidak bisa dilakukan petugas kepolisian saja, tetapi kolaborasi dari 4 K yaitu Keluarga, Kampung, Kampus, dan Keraton. Saya selalu memberikan pemahaman siapapun yang tinggal di DIY merupakan warga DIY dengan segala konsekuensinya termasuk keamanan lingkungan. Masalah keamanan DIY adalah tanggungjawab kita bersama seluruh warga DIY,” pungkasnya. (Fn)

-HUMAS DIY-

Bagaimana kualitas berita ini: