18 Des 2020

Revitalisasi Kawasan Tugu Dukung Tatanan Fisik Jogja

Yogyakarta (18/12/2020) jogjaprov.go.id - Pembangunan dalam rangka revitalisasi beberapa kawasan di Kota Yogyakarta telah selesai dilakukan. Bersama Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan secara virtual empat kawasan hasil pembangunan Kota Yogyakarta tahun 2020.

Peresmian dilakukan Gubernur DIY dari Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Jumat (18/12). Keempat hasil pembangunan yang diresmikan ialah penataan kawasan Simpang Tugu Jogja, pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, Pasar Prawirotaman, dan pedestrian Jalan KH Ahmad Dahlan tahap pertama.

Dalam sambutannya, Gubernur DIY mengatakan, Tugu merupakan bagian dari kawasan strategis di DIY dan keberadaannya turut memperkuat satuan dari sumbu filosofi. Pada tahun 2020 ini, kawasan Tugu ditata kembali termasuk jalan di sekelilingnya dengan pola yang sama dengan area Titik 0 km.

“Ke semua perencanaan itu, termasuk penataan kawasan Alun-Alun Utara, kawasan Malioboro, dan kawasan Stasiun Tugu, memang dimaksudkan untuk memperkuat tatanan fisik Yogyakarta. Hal ini sebagai bagian dari konsep filosofi dengan Panggung Krapyak, Kraton, dan Pantai Selatan yang memang diperuntukkan memperkuat usulan Yogyakarta sebagai Kota Filosofi dari UNESCO,” papar Sri Sultan.

Pembangunan kawasan Tugu ini bertujuan untuk membersihkan kawasan Tugu yang selama ini penuh dengan kabel-kabel yang melayang. Revitalisasi bangunan cagar budaya dan ikon Kota Yogyakarta ini, juga dilakukan bersamaan dengan revitalisasi Pasar Prawirotaman. Pasar tradisional ini dibangun kembali menjadi bangunan empat lantai.

“Lantai keempat bangunan pasar ini akan digunakan untuk coworking space bagi para desainer muda dan usaha start-up guna merintis gagasan inovasi dalam mengembangkan industri kreatif DIY,” kata Sri Sultan.

Sri Sultan pun menambahkan, revitalisasi pasar tradisional ini hendaknya tidak hanya difokuskan pada aspek fisik saja, tetapi juga disertai dengan revitalisasi manajemen agar pengelola dan pedagang dapat mengikuti standar pelayanan dan pengelolaan pasar yang bersih, sehat, dan nyaman.

“Selain itu, harus didukung juga dengan revitalisasi ekonomi sebagai upaya peningkatan pendapatan serta akses pedagang terhadap pembiayaan dan sumber produk perdagangan. Karena pasar rakyat merupakan sarana perdagangan dan titik distribusi strategis dalam mengawal harga dan menjaga inflasi,” jelas Sri Sultan.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, total seluruh pembiayaan untuk keempat proyek pembangunan ini senilai Rp97,45miliar. Pembangunan penataan kawasan Simpang Tugu ini dilakukan untuk mendukung keberadaan ikon Kota Yogyakarta ini. Untuk perbaikan pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, dilakukan di segmen Jembatan Gondolayu hingga Simpang Tugu sepanjang 630meter di kedua sisi.

“Sementara untuk penataan pedestrian Jalan KH Ahmad Dahlan tahap pertama dilakukan di sisi selatan jalan terlebih dahulu, sepanjang 700 meter. Tahap selanjutnya akan dilakukan pada 2021 mendatang,” paparnya.

Untuk pembangunan revitalisasi Pasar Prawirotaman, menurut Haryadi dibiayai dengan dana dari APBN sejak 2019 lalu hingga 2020 ini. Pasar Prawirotaman dikembangkan menjadi pasar tradisinal milenial berbasis digital. Revitalisasi pasar ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi.

“Pasar ini menjadi pasar tradisional pertama di Kota Yogyakarta yang proses transaksinya dilakukan secara digital,” imbuhnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: