22 Feb 2023
  Humas DIY Berita,

RSJ Grhasia Siap Layani Trauma Healing dan Visum Et Repertum

Sleman (22/02/2023) jogjaprov.go.id – RSJ Grhasia Yogyakarta resmi memiliki pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum yang berpusat di Wisma Pringgodani. Sebagai RSJ rujukan pertama dan utama, RSJ Grhasia Yogyakarta akan memberikan layanan pemulihan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) melalui penerapan metode-metode khusus bagi pemulihan trauma psikis.

Wisma Pringgodani ini diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X pada Rabu (22/02) di RSJ Grhasia Yogyakarta, Sleman. Selain menjadi tempat pemulihan trauma, juga memberikan pelayanan Visum Et Rapertum. Hal ini karena tindak kekerasan selalu dekat dengan penegakan aspek hukum di mana penegakan aspek hukum membutuhkan bukti. Di samping sebagai alat bukti dalam proses penegakan hukum tindak kekerasan Visum Et Repertum juga dibutuhkan dalam proses hukum perdata.

Sri Sultan menjelaskan, sudah selayaknya layanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum ini tersedia seiring naiknya kejadian kecelakaan, bencana, kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga. Pun dengan layanan visum  yang berperan strategis dalam mendukung implementasi regulasi hukum. Layanan ini juga menjadi salah satu bentuk antisipasi terhadap berbagai dampak perkembangan zaman. Di antaranya adalah kewaspadaan atas meningkatnya intensitas penggunaan teknologi informasi oleh berbagai kalangan.

“Saat ini rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik sebagai bagian dari safety and service quality. Rumah sakit memerlukan peningkatan akses pelayanan kesehatan dengan fasilitas dan mengadaptasi sistem manajemen standar pelayanan yang sama bagi setiap pasien di berbagai kelas,” ujar Sri Sultan.

Sri Sultan mengungkapkan layanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum ini juga menjadi salah satu bentuk antisipasi terhadap berbagai dampak perkembangan zaman. Di antaranya adalah kewaspadaan atas meningkatnya intensitas penggunaan teknologi informasi oleh berbagai kalangan. Perlu pula dirintis transformasi digital menuju tataran Smart Hospital.

Layanan baru di Gedung Pringgodani ini menurut Sri Sultan harus dijiwai dengan motto melayani dengan senyum seiring dengan upaya menjaga hubungan manusiawi dengan pasien. Memanusiakan manusia dan memberikan pelayanan yang bersifat universal dan tidak membeda-bedakan agama, golongan, strata sosial dan segala hal yang mengikutinya agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal.

“Melalui penyempurnaan fasilitas ini, Rumah Sakit Jiwa Grhasia saya harap tetap berada di jalan lurus pada misi pelayanannya, selaras dengan greget menjadi pusat pelayanan kesehatan jiwa yang paripurna yang berkualitas,” tutup Sri Sultan.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie dalam laporannya mengatakan, banyak kasus traumatis yang menimbulkan PTSD. Apabila tidak segera ditangani oleh profesional, akan berkembang menjadi lebih berat dan menjadi salah satu bentuk dari gangguan kesehatan jiwa. Hal inilah yang mendorong RSJ Grhasia Yogyakarta Rumah Sakit Jiwa Grhasia untuk memberikan pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum  guna menanggulangi dampak kekerasan pada perempuan dan anak.

“Unit pelayanan Trauma Healing dan Visum Et Repertum dibangun agar Grhasia mampu memberikan pelayanan trauma healing bagi korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak dengan memenuhi standar profesi dan standar prosedur operasional yang berkualitas, bermutu dan memperhatikan aspek keselamatan pasien,” jelas Pembajun.

Menyadur epos Mahabharata, pusat layanan ini terletak di Wisma Pringgodani. Menurut Pembajun, Wisma Pringgodani ini berbentuk gedung berlantai 2 dengan total luas bangunan 576,5 m². Lantai pertama memiliki luas 299 m² , lantai kedua memiliki luas 277,5 m². Berdiri  di atas lahan seluas 615 m², gedung ini dibangun melalui APBD DIY Tahun Anggaran 2022 dengan anggaran sebesar Rp 3.099.315.000,00. Wisma Pringgodani ini adalah pusat kegiatan trauma healing  dengan menghadirkan Dokter Spesialis Jiwa atau psikiatri, dokter umum, psikolog klinis, perawat ahli muda hingga Madya dan profesi lain yang mendukung pelayanan seperti dokter spesialis rehabilitasi medis, fisioterapi dan fisioterapi anak. (uk/aau/ts)

Humas Pemda DIY

 

 

Bagaimana kualitas berita ini: