01 Agt 2022
  Humas DIY Berita,

Selendang Sutera, Wujud Eksistensi Budaya Indonesia di DIY

Sleman (01/08/2022) jogjaprov.go.id - Tahun ini Gelar Budaya Etnis di DIY kembali digelar secara luring setelah 2 kali gelaran sempat dilaksanakan secara daring karena pandemi Covid -19. Gelar Budaya ini merupakan media interaksi dan wujud eksistensi peradaban yang semakin berkembang dan toleran.

Demikian disampaikan Plt. Asisten Setda DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat sekaligus Paniradya Pati Aris Eko Nugroho pada saat membuka acara Semarak Legenda Suku Nusantara (Selendang Sutera) Gelar budaya Etnis 2022, Senin (01/08) di Jogja City Mall, Sleman, DIY. Acara rutin tahunan yang digagas Pemda DIY dengan dukungan Dana Keistimewaan ini dilaksanakan dalam rangka membangun semangat nasionalisme atau spirit Bhinneka Tunggal Ika.

Gelar Budaya Etnis 2022 ini bertujuan untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan antar pelajar mahasiswa se-Indonesia di DIY. Juga dimaksudkan sebagai penguatan nilai-nilai keberagaman budaya dan kearifan lokal dari 34 provinsi se-Indonesia serta meningkatkan apresiasi mahasiswa dan pelajar dari berbagai daerah terhadap budayanya.

"Tidak relevan lagi bila kita menjadikan etnis Nusantara ini menjadi sekat-sekat yang kemudian menghambat interaksi dan juga upaya membangun kebersamaan," ujar Aris.

Menurut Aris, perbedaan hanya sebuah proses budaya yang bisa dijalani bersama dengan cara yang baik dan tidak untuk dipertentangkan apalagi  menjadi pemicu adanya konflik. Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia ini menurutnya bukan hanya simbol saja, namun menjadi suatu dasar kebersamaan dalam perbedaan yang wajib diperjuangkan.

Tahun ini kegiatan gelar budaya etnis dilaksanakan secara luring karena di 2 tahun kemarin sempat dilakukan secara daring. Mengambil tema Membangun Kebersamaan Dalam Keberagaman dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, DIY ingin mewujudkan persatuan Indonesia yang aman adil dan sejahtera. Tema ini dianggap tepat karena mampu menjalin persaudaraan dan kerukunan antar pelajar dan juga mahasiswa luar yang sekarang  berada di DIY.

Aris menjelaskan, di tengah keanekaragaman suku, budaya, agama, ras dan golongan, Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan DIY memandang penting mengoptimalkan peran budaya. Peran budaya ini diharapkan dapat melakukan aktivitas pembangunan identitas kebangsaan NKRI.

"Kami mengharap agar kegiatan gelaran ini dapat menjadi momen yang sangat penting untuk mempererat persaudaraan di antara kita semua. Jangan mudah terpancing dengan sesuatu yang pada akhirnya dapat membuat kericuhan atau keributan," kata Aris.

DIY menurut Aris harus menjadi contoh dari kebersamaan dan persatuan. Tidak boleh ada keributan dan gesekan-gesekan antar suku, ras, agama dan etnis di DIY. Kenyamanan DIY harus di ciptakan oleh semua yang berdiam di DIY tanpa kecuali.

"Mari kita tingkatkan rasa toleransi empati dan saling menghargai untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan menjadi media untuk teman-teman IKPM yang ada di DIY sebagai ajang berkreasi, berkreativitas, bersosialisasi dengan teman di daerah-daerah yang lain serta meningkatkan apresiasi terhadap budaya daerah yang ada di DIY," imbau Aris

Gelar Budaya Etnis 2022 ini diikuti oleh pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa (IKPM) akan berlangsung selama 4 hari dari 1-4 Agustus 2022 mendatang di Jogja City Mall, Sleman secara luring. Nantinya akan dipilih 10 penyaji terbaik tanpa jenjang dan akan memperebutkan piala bergilir. Sejumlah juri dari ISI Yogyakarta siap bekerja keras untuk menilai para penampil ini. (uk/ip/sd)

 

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: