28 Apr 2024
  Humas DIY Berita,

Serunya Naik Kano Susuri Indahnya Hutan Mangrove Baros

Bantul (28/04/2024) jogjaprov.go.id - Ada spot wisata menarik di DIY, namanya Kano Maritim Mangrove Baros yang berlokasi di Baros, Tirtohargo, Kretek, Bantul. Kano Maritim Mangrove Baros dirancang khusus menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul. Pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan dan eksotisnya pemandangan alam yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Dengan peralatan yang mencukupi, wisata yang menawarkan wahana susur sungai di kawasan hutan bakau dengan kano ini menjadi sarana edukasi dan rekreasi yang ramah lingkungan. Kehadiran wisata kano ini pun sedari awal dirancang melibatkan dan memberdayakan warga sekitar agar tak sekedar menjadi penonton semata tetapi menjadi tuan rumah di tempat sendiri.

Sejak Desember 2022, wisata kano ini beroperasi dengan tujuan utama mempromosikan ekowisata, konservasi mangrove, dan memberikan peluang ekonomi kepada masyarakat lokal. Kemudian proyek ini mendapat dukungan hibah dari Dana Keistimewaan (Danais) khususnya kelengkapan fasilitas agar mampu memberikan layanan lebih optimal kepada wisatawan.

Supaya tak penasaran, Tim Humas Pemda DIY berkesempatan menjajal menaiki kano di Kano Maritim Mangrove Baros. Kano Maritim Mangrove Baros beroperasi setiap hari Senin hingga Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Perlu diingat, wisata kano ini libur setiap hari Jumat untuk perawatan peralatan.

Ketua Pengelola Wisata Kano Maritim Baros Ari Saputra mengatakan wisata kano ini merupakan inisiatif warga setempat sebagai respons terhadap dampak pandemi. Selain itu, awalnya banyak sekali investor dari luar yang justru mengembangkan wisata dengan menjual pemandangan di kawasan tersebut, sementara warga hanya menjadi penonton.

"Tercetuslah ide menjual pemandangan alam dari bawah atau dari atas air sungai dengan menaiki perahu karet. Lantas kami mengajukan pendanaan Danais dan akhirnya disetujui.Peralatan yang diterima dalam hibah awal mencakup 10 kano, 11 dayung, 10 pelampung, 22 pasang sepatu, dan 10 helm," tuturnya kepada Tim Humas Pemda DIY, Rabu (17/04) lalu.

Seiring berjalannya waktu, Ari mengaku wisata kano ini sangat diminati wisatawan sejak dibuka dengan fasilitas sederhana. Untuk itu, pengelola melakukan perbaikan dan penambahan sejumlah fasilitas seperti toilet, gazebo, warung dan pondok UMKM menggandeng kelompok wanita tani (KWT) setempat. Destinasi wisata ini memang menyasar kalangan menengah ke bawah karena tarif yang dibanderol masih cukup terjangkau.

"Kami hanya menawarkan dua paket durasi yaitu rute panjang berjarak hampir dua kilometer, waktu tempuh sekitar satu jam dengan biaya Rp 50 ribu per orang dan mendapatkan minum serta mi instan. Rute pendek berdurasi sekitar setengah jam dengan jarak 500 meter dan dikenakan biaya Rp 25 ribu per orang," terang Ari.

Sepanjang perjalanan, pengunjung dimanjakan pemandangan hamparan hutan mangrove yang hijau membentang seluas kurang lebih empat hektare. Berpadu dengan sawah nan hijau dan angin yang berhembus memberi sensasi kesejukan yang menenangkan. Pengunjung juga bisa menyaksikan beragam jenis burung yang tinggal seperti burung kuntul. Ada pula satwa lainnya berupaya Biawak.

Meski harganya paketnya terjangkau, Ari menegaskan keselamatan wisatawan merupakan prioritas utama. Karena itu, pengelola menyiapkan 8 orang guna memandu setiap wisatawan yang menggunakan kano. Sembari memandu, mereka sekaligus memberikan edukasi tentang jenis-jenis pohon yang dilewati sepanjang perjalanan. 

"Pengunjung juga dilengkapi dengan perlengkapan keamanan seperti pelampung.dan helm. Pengunjung akan mendapatkan foto dokumentasi gratis pada kedua paket tersebut. Kini, kami telah memiliki 13 kano dan melakukan pembasahan jumlah wisatawan maksimal 50 hingga 60 wisatawan per hari agar lingkungan tetap terjaga" ungkap Ari.

Ia berharap semakin banyak masyarakat bisa bergabung di wisata ini karena banyak sekali manfaatnya khusus bagi Kalurahan Tirtohargo. Pihaknya juga akan membuka paket wisata baru berupa susur sungai menggunakan sepeda dengan melibatkan warga setempat supaya masyarakat semakin merasakan manfaatnya.

"Semoga wisata kano ini semakin berkembang kedepannya. Saya ingin tempat wisata kano ini tidak seperti wisata lain yang hanya booming di awal saja tetapi inginnya di awal hingga seterusnya laris," pungkas Ari. (Fn/Sd/Stt/Wp/Han/Im/Rcd/Ip/Yd)

 

HUMAS PEMDA DIY

Bagaimana kualitas berita ini: