31 Mar 2022
  Superadmin Berita,

SiBakul Jogja Sampai Pada Tahap III Penilaian PPD 2022

Yogyakarta (31/03/2022) jogjaprov.go.id – Saat ini, DIY telah sampai pada tahap III Penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2022 melalui program digitalisasi model pembinaan sirkular UKM DIY bagi pelaku Koperasi dan UMKM, SiBakul Jogja. Penilaian yang dilakukan oleh Bappenas RI ini sampai apda tahap klarifikasi kepada masing-masing stakeholder pendukung program unggulan DIY ini.

Sekda DIY Drs. Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan bahwa penilaian tahap III yang dilakukan secara daring, Kamis (31/03) tersebut terbilang lancar. Pandemi memang memaksa tiap individu untuk lebih kreatif. Itulah yang menjadi alasan bagi DIY mengembangkan platform SiBakul Jogja yang bisa menjadi wadah bagi kemajuan UMKM sehingga mampu membangkitkan ekonomi masyarakat.

“Hari ini yang diklarifikasi adalah stakeholder atas apa yang sudah dipaparkan oleh kawan-kawan Bappeda maupun OPD sebagai bagian dari apakah dokumen-dokumen yang disodorkan oleh pemerintah daerah tersebut benar atau tidak. Saya kira positif hasilnya dan itu artinya saya berharap kita akan mendapatkan penilaian yang baik,” kata Aji yang ditemui usai acara penilaian di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, yogyakarta.

Kepala Bappeda DIY Benny Suharsono menjelaskan,  SiBakul memang menajdi unggulan DIY setelah disandingkan dengan 2 pilihan program unggulan lainnya yaitu Global Gotong Royong (G2R) yaitu wujud inovasi sinergi gerakan gotong royong dan wirausaha desa dan Jogja Belajar Class yaitu layanan konsultasi pembelajaran online yang melibatkan Guru dengan para peserta didik, tanpa batas ruang dan waktu.

SiBakul dipilih karena menggunakan teknologi yang lebih kuat dan sangat apliakatif, selain juga karena memang membangkitkan ekonomi masih menjadi fokus utama pasca pandemi. SiBakul ini merupakan pembinaan pelaku usaha tidak hanya UMKM tapi juga pelaku usaha yang lain. Seperti diketahui, pada saat pandemi Covid – 19 melanda dan meruntuhkan perekonomian, hanya UMKM yang tetap bertahan dengan sangat luar biasa. Tertama untuk industri kreatif.

“SiBakul jangan dipandang hanya UMKM dalam artian kecil, itu kita lakukan sampai ekspor. Kenapa semakin didorong karena yang pertama adalah di jalan digitalisasi yang harus didorong mereka akan menyasar dari awal hingga ke penjualnya. Ini kita dukung juga dengan ongkos kirimnya, kita maksimalkan disitu,” papar Benny.

Benny menjelaskan, penilaian saat ini adalah klarifikasi dan pencocokan data dari penilaian tahap pertama dan kedua. Menurutnya, tahap ini sangat penting kemudian karena mencocokkan antara dokumen, bukti, dan hasil wawancara dengan stakeholder. “Besok mereka dari Bappenas akan mengecek ke lapangan untuk memastikan apakah sesuai, apakah benar pemanfaatannya. Nanti para pelaku usaha akan menjelaskan sendiri ketika dinilai. Besok tujuan utama adalah budidaya dan pengolahan salak, sama pabrik es krim sundae,” kata Benny. 

Banyak program-program PPD dari daerah lain yang tidak kalah unggul, namun DIY juga memiliki sesuatu yang unik dan bagus untuk ditawarkan. Pada PPD kali ini, Benny optimis akan mendapatkan hasil yang maksimal seperti yang diharapkan.

“Optimisme harus selalu ada, perencanaan harus selalu ada walaupun nengok ke belakang uangnya tidak ada, tapi dengan berpikiran ke depan, ke depan, dan ke depan, pasti akan bisa,” tutup Benny. (uk)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: