Sinergi Pemda DIY dan Gedung Agung untuk Keistimewaan Yogyakarta
Yogyakarta (14/02/2022) jogjaprov.go.id - Sebagai upaya pelestarian nilai-nilai sejarah, budaya, dan keistimewaan Yogyakarta, Pemda DIY mengharapkan sinergi bersama Istana Kepresidenan Yogyakarta, atau yang biasa disebut Gedung Agung.
Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta Deni Mulyana pada Senin (14/02) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Menurut Deni, Sri Sultan berharap sinergi dengan Gedung Agung yang merupakan representasi Istana Negara, dapat terus ditingkatkan dalam rangka mendukung keistimewaan Yogyakarta. Gedung Agung juga memiliki posisi yang cukup strategis karena berada di dekat pusat keramaian Kota Yogyakarta dan pusat Pemerintahan Daerah DIY. Hal ini bisa mendukung terwujudnya kolaborasi, misalnya berkaitan dengan peringatan hari-hari besar, hari-hari kepahlawanan, maupun peringatan acara kenegaraan berskala nasional yang dikemas dengan nilai-nilai budaya.
“Nanti Gedung Agung bisa dijadikan tempat sebagai center dari penampilan khazanah-khazanah budaya yang bisa ditampilkan di khalayak,” ujar Deni. Meskipun begitu, sinergi dalam pelaksanaan berbagai kegiatan ini tentu akan tetap memperhatikan dan menyesuaikan situasi pandemi Covid-19.
Tidak hanya bagi masyarakat Yogyakarta, Gedung Agung juga memiliki nilai dan peran yang cukup besar dalam sejarah bangsa Indonesia. Gedung ini pernah menjadi pusat pemerintahan dan kediaman resmi Presiden Republik Indonesia pada era revolusi, yaitu sekitar tahun 1946 hingga 1949. Selain itu, Gedung Agung juga digunakan untuk pelaksanaan upacara-upacara dan menerima kunjungan tamu, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Deni turut menambahkan bahwa nilai-nilai sejarah Gedung Agung yang telah melekat sejak lama akan tetap dijaga dan dilestarikan. Pihaknya juga akan tetap mempertahankan bahkan meningkatkan penataan, baik itu di luar maupun di dalam lingkungan Gedung Agung. (Ra)
Humas Pemda DIY
