18 Jun 2022
  Humas DIY Berita,

Sri Paduka : Industri Kerajinan Berpotensi Besar Tembus Pasar Internasional

Sleman (18/06/2022) jogjaprov.go.id – Menurut Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, jenis usaha kerajinan tidak boleh selalu dipandang remeh tanpa didukung dengan usaha pemberdayaan.  Kerajinan merupakan cikal bakal industri besar yang mampu menembus pasar internasional dan menghasilkan banyak manfaat bagi tidak hanya perekonomian masyarakat, tapi juga kestabilan ekonomi negara.

Sri Paduka mengatakan hal demikian saat membuka Musyawarah Daerah Dewan Kerajinan Daerah atau Dekranasda DIY, Sabtu (18/06) di Royal Ambarrukmo Hotel, Sleman. Menurut Sri Paduka, dengan menganggap usaha kerajinan adalah sektor lemah yang harus selalu ditolong sama halnya tidak ingin suatu industri kerajinan menjadi besar.

“Ketika membeli cendera mata khas negara tertentu, sering kita temui benda khas negara lain tapi dibuat oleh bukan negaranya. Contoh lainnya adalah kerajinan perak Kotagede dapat dirupakan dalam bentuk pagoda dan dijual di Jepang, atau kerajinan keramik Kasongan mengadopsi karakter untuk pasar Afrika ataupun bentuk-bentuk kreasi lain. Ini menunjukan bahwa kreasi kerajinan sudah melampaui fenomena pasar dunia. Seharusnya ini menjadi tantangan kita,” jelas Sri Paduka.

Pintu menembus pasar dunia menurut Sri Paduka masih terbuka sangat lebar, namun para pengrajin dan organisasi kerajinan harus menyesuaikan dengan realitas baru dan beralih ke platform digital. Dengan perubahan perilaku konsumen dan beralih ke model bisnis baru, para pengrajin dapat bercermin pada kebutuhan pasar saat ini.

Value kerajinan dapat ditingkatkan melalui konsep-konsep wisata kerajinan, kawasan budaya dan pendidikan, kerajinan di sekolah dan lainnya. Dengan sistem seperti itulah Pemda DIY menyambut baik digelarnya musyawarah daerah Tahun 2022 untuk menetapkan ketua dan mengurus sekaligus sebagai forum penyusunan program kerja tahun 2022. "Saya berharap semoga para pengurus baru dapat bersinergi dalam memajukan kerajinan dan meningkatkan kesejahteraan para pengrajin di DIY,” tutur Sri Paduka.  

Ketua Dekranasda DIY 2017-2022, GKR Hemas mengungkapkan, pada kurun waktu 5 tahun berada dalam kepengurusan Dekranasda DIY, GKR Hemas berupaya membawa Dekranasda DIY menjaga dan mempertahankan predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia. Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, dirinya terus berupaya dengan aktif menggelar event tahunan Jogja Internasional Batik Biennale atau JIBB. Gelaran ini rutin diselenggarakan tahunan dengan dikemas dalam bentuk antara lain roadshow gebyar batik, pameran batik, simposium nasional dan internasional, workshop batik, karnaval dan fashion show.

“Capaian dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah dapat memperluas promosi batik secara konsep sekaligus mempelajari inovasi batik dari berbagai negara,” kata GKR Hemas.

Namun, tahun 2019 pelaksanaan kegiatan mengalami penyesuaian akibat adanya kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Tidak hanya menimbulkan krisis kesehatan dan perekonomian, namun pandemi juga berdampak pada munculnya regulasi pembatasan pergerakan manusia untuk mencegah penyebaran Covid-19 tersebut. Seluruh sektor yang berhubungan dengan kegiatan manusia dalam kesehariannya menjadi terbatas. Hal inilah yang menjadi alasan tidak memungkinkannya diselenggarakan JIBB tahun 2019 dan 2020.

“Vakum 2 tahun akhirnya JIBB tahun 2021 kita selenggarakan kembali bertempat di Kementerian Perindustrian dan diikuti oleh 53 IKM DIY. Omset yang dihasilkan sebesar 470 juta. Selanjutnya, bekerja sama dengan duta besar Republik Ceko, kami juga menyelenggarakan webinar dengan judul Bangga Memakai Batik secara daring dengan peserta 150 orang. 2021 menjadi tahun yang potensial menyelenggarakan kembali JIBB yang penuh tantangan. Namun justru memberikan kesempatan baru untuk memperluas promosi,” terang GKR Hemas.

Tahun 2021 yang  notabene masih pandemi, tidak menyurutkan tekad untuk terus memperkenalkan batik lebih luas lagi. Banyak kegiatan Dekranasda DIY yang dikolaborasikan dengan berbagai event lain dengan berbasis online dan offline secara kreatif. Rangkaian acara antara lain pameran online, webinar batik Hybrid, webinar batik online, batik gari njukuk, dan pameran batik eksklusif menajdi pilihan untuk Dekranasda tetap eksis membumikan batik. Puncak event tahun 2021 adalah Jogja Membatik Dunia yang diikuti oleh 25 negara.

“Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat menjangkau kaum milenial yang penuh dengan ide-ide inovatif dan kreatif,” ujar GKR Hemas.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Panitia Musda Dekranasda DIY, GKBRAA Paku Alam X melaporkan, tema Musda kali ini adalah “Dekranasda Bersinergi, Perajin Berdaya Saing, Jogja Istimewa”. Musyawarah daerah ini merupakan amanat yang dibuat dalam Anggaran Dasar Dewan Kerajinan Nasional atau Dekranas tahun 2015. Tujuan Musda adalah menyusun program kerja 5 tahun Dekranasda DIY tahu 2022-2027. Kemudian  penetapan pengurus Dekranasda DIY  periode 2022-2027. Diikuti dengan membuat kebijakan operasional untuk 5 tahun ke depan. (uk/ts/dew)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: