16 Des 2020

Stok Tercukupi dan Harga Stabil di Pasar Wates

Yogyakarta (16/12/2020) jogjaprov.go.id -Menjelang datangnya Peringatan Natal dan Tahun Baru 2021, TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) DIY melaksanakan Pemantauan Harga dan Stok di 3 Kabupaten/Kota di DIY. Di hari kedua tim langsung mengunjungi pasar Tradisional di Kabupaten Wates dipimpin oleh Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Ni Made Dipanti Indrayanti.

Adapun hasil pantauan di Pasar Wates pada (Rabu 16/12) antara lain sebagai berikut : beras premium Rp.10.500,- / kg; sedangkan per 5 kg dijual dengan harga 51ribu rupiah. Sedangkan untuk beras medium dijual Rp. 9.100, /kg, cabai merah keriting 48 ribu /kg;  cabai rawit merah per kilonya dengan harga 40 ribu rupiah, cabai hijau keriting dengan harga 22 ribu per kg; telur 27 ribu/kg. Sedangkan harga bawang putih sincau 22 ribu per kilonya, kating 27 ribu; bawang merah seharga 38 ribu rupiah/kg; gula pasir 12.500,-/kg;  Minyak goreng seharga 14 ribu (bimoli),dan Rp. 13.500,- (tanpa merk). Untuk ayam potong berkisar antara 36 ribu rupiah hingga 37ribu/kg dan pasokan aman. Sedangkan Daging sapi ada di harga 125 ribu rupiah -130  ribu rupiah/kg. Di Kabupaten Kulonprogo ternyata banyak dipasarkan produk lokal .

Menurut Ni Made stok hingga Desember akhir aman karena menurunnya daya beli akibat adanya program bantuan. “Penjualan menurun 50% utk konsumsi rumah tangga dan warung-warung”, tandasnya.

Dijelaskan juga bahwa Bawang putih, telur, ayam broiller masih stabil. Gula pasir maupun beras aman sampai awal Januari 2021.  Untuk menyikapi jatuhnya harga cabai ketika ditanya, Ni Made mengungkapkan saat cabai banyak, bisa disikapi dengan canggihnya teknologi, sehingga bisa awet dan mengantisipasi kelangkaan cabai maupun anjloknya harga.

Daya beli masyarakat sedang turun kini karena adanya pandemi Covid-19. Di sisi pendapatan mungkin karena adanya lost job atau kurangnya masyarakat yang menyelenggarakan hajatan ditambah datarnya konsumsi masyarakat.

Diharapkan para pedagang untuk tetap semangat walaupun terdapat penurunan permintaan, kepada konsumen untuk tetap belanja seperlunya sesuai kebutuhan. Tidak ditemui kasus penimbunan stok di wilayah ini untuk tahun 2020. (teb)

Bagaimana kualitas berita ini: