08 Des 2014
  Humas Berita,

Sultan HB X Hadiri Pentas Seni Bedhaya Hagoromo

Yogyakarta (07/12/2014) portal.jogjaprov.go.id - Pentas seni dengan tema “Bedhaya Hagoromo” merupakan acara puncak dari rangkaian acara Reborn International Dance Performances & Seminar, Homage to Sri Sultan Hamengku Buwono X and Yogyakarta oleh Didik Nini Thowok. Pada hari sabtu Malam (06/12), bertempat di Bangsal kepatihan Yogyakarta.

 Dalam acara serah terima, sebagai bukti bahwa Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menerima persembahan Bedhaya Hagoromo, secara resmi memberikan naskah sambutan yang ditulis pribadi kepada Didik Nini Thowok, setelah Didik Nini Thowok menyerahkan naskah karya tarinya sebagai bukti bahwa karya tari tersebut dipersembahkan kepada Gubernur HB X sebagai perwujudan rasa terima kasih kepada pemerintah Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan bahwa pertunjukan pentas seni Bedhaya Hagoromo merupakan kolaborasi tari budaya yang telah berhasil bukan hanya mengangkat koreografi tarinya yang menciptakan harmoni budaya Jepang-Jogja, tetapi juga terbangunnya susasana yang mengajak kita semua untuk sampai pada pemahaman yang Tam (seluruh) atas karya kreatifnya itu.

Lebih lanjut Sultan HB X mengatakan, Bedhaya Hagoromo merupakan salah satu karya tari Master Piece Didik Nini Thowok yang disusun atas dasar ide memadukan antara dua unsur budaya yakni budaya jawa klasik dan dengan opera klasik Jepang, NOH (Richard Emment dan Akira Matsuri). Ciri khas dari tarian ini adalah pemilihan penari pendukung yang semuanya laki-laki yang kemudian menarikan tarian perempuan.

Sementara dalam tulisannya Didik Nini Thowok menjelaskan bahwa yang melatar belakangi tarian Bedhaya Hagoromo ini adalah teknik tari dan tingkat penjiwaan dari tari Noh Drama yang sifatnya meditatif setara dengan tari Bedhaya yang berasal dari lingkungan keraton Jawa yang kemudian diwujudkan melalui tari Hagoromo. Sedangkan ide tari ini berasal dari cerita Noh drama yang berjudul HAGOROMO (jubah terbang), yang mengisahkan seorang pemancing yang mengambil jubah milik seorang bidadari. Cerita ini memiliki kemiripan dengan cerita Jaka Tarub dan Nawangwulan yang tertulis dalam Serat Babad Pajang.

Beberapa bintang tamu seperti seorang penari dari Jepang Ai Hasuda dengan tariannya “oimatsu”, Akira Matsui dari Jepang, Garrett Kam dari Hawai, Keiko Mukarami seorang pesinden dari Jepang, dan Richard Emmert dari Jepang turut serta memeriahkan pentas seni Bedhaya Hagoromo ini.

Acara ini dihadiri oleh keluarga keraton, Dwi Sasongko seorang entertainer dari Ibukota, kalangan seniman, pejabat DIY serta tamu undangan lainnya. (hbb/skm).

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: