08 Jun 2022
  Humas DIY Berita,

Tertunda 2 Tahun, Calon Jemaah Haji DIY Segera Diberangkatkan

Yogyakarta (08/06/2022) jogjaprov.go.id – Tertunda selama 2 tahun karena Pandemi Covid–19, akhirnya Indonesia memberangkatkan rombongan calon jemaah haji termasuk calon jemaah haji dari DIY. Tahun 2022 ini DIY mendapatkan alokasi sebanyak 1.445 orang jemaah.

Wagub DIY KGPAA Paku Alam X melepas para jemaah haji ini, Rabu (08/06) di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Tahun ini, Arab Saudi membatasi kuota haji sebanyak 1 juta jemaah dari seluruh dunia. Dari jumlah keseluruhan itu, Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 100.051 jemaah, dan 1.445 berasal dari DIY. Jumlah jemaah dari seluruh Indonesia ini merupakan yang terbesar dari jemaah dari negara-negara lain di dunia.

Tahun ini, hanya sekitar 50% saja jemaah haji yang bisa diberangkatkan dari Indonesia, dengan aturan yang lebih ketat dari tahun-tahun sebelumnya. Tes PCR dengan hasil negatif ada minimal 72 jam sebelum penerbangan, usia di bawah 65 tahun, serta vaksin Covid–19. Ketatnya aturan ini harus dipatuhi dan diikuti oleh para jemaah haji.

Menurut Sri Paduka, haji tahun ini terasa sangat spesial dan istimewa sekaligus penuh perjuangan untuk bisa diberangkatkan. Oleh karena itu, Sri Paduka berharap para jemaah ini nantinya bisa melaksanakan ibadah dengan penuh rasa syukur dan iklas.

Sri Paduka mengatakan, jamaah haji DIY diharapkan benar-benar sadar dan memahami makna firman Allah dalam surah Al-Hajj yang berbunyi, “Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat  bagi mereka, dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas  rezki yang telah diberikan oleh Allah kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan sebagian lagi berikanlah untuk dimakan oleh orang- orang yang sengsara dan fakir”. Menurut Sri Paduka, ayat tersebut bila direnungkan mengisyaratkan bahwa setiap jamaah haji harus berupaya untuk  menggapai kemabruran haji mereka. Salah satu indikatornya adalah adanya adanya kesadaran untuk menggapai  kesalehan ritual dan kesalehan sosial.

“Saya berharap, setibanya kembali ke rumah masing-masing, hendaklah jemaah haji kita mampu menyebarkan keberkahan di sekitarnya. Air zamzamnya, mudah-mudahan menjadi tetesan mukjizat yang menyirami kegersangan hati manusia dan menyuburkan keimanannya,” tutur Sri Paduka mewanti-wanti.

Kakanwil Kemenag DIY Masmin Afif menjelaskan, selama 2 tahun terakhir, ibadah haji hanya diperuntukan oleh jemaah haji dari Arab Saudi saja. Baru tahun ini Arab Saudi membuka kembali untuk seluruh dunia meskipun dengan kuota yang tidak sampai 50% dari kuota pada tahun 2019 lalu. Namun demikian, menurutnya, masyarakat wajib mensyukuri karena bahkan dari jumlah 1 juta ini, Indonesia mendapatkan kuota terbanyak di dunia.

“Kuota Indonesia 100.051 jemaah dan 1.445 dari DIY. Rinciannya adalah jamaah haji dari kota Yogyakarta berjumlah 156 jamaah, Kabupaten Bantul 441 jamaah, Kulon Progo 110 jamaah, Gunungkidul 184 jemaah dan dari Kabupaten Sleman 554. 651 jamaah laki-laki dan 794 jamaah wanita. Jamaah termuda berusia 20 tahun,” jelas Masmin.

Dari jumlah itu, ada tambahan yang berangkat membersamai para jemaah, yaitu para pendamping dan jamaah mutasi. Pendamping terdiri dari 8 orang petugas dari daerah, 2 orang dari kelompok bimbingan haji, dan 16 petugas dari pusat. Jumlah masih dipengaruhi oleh penambahan jamaah mutasi sebanyak 25 orang dan pengurangan pada jamaah yang mutasi keluar DIY 6 orang. Sehingga total dari DIY 1571 orang.

Para calon jemaah haji ini dibagi menjadi 4 kelompok terbang atau kloter. 4 kloter dari DIY ini yaitu kloter 18, 19, 20 dan 21 SOC. Namun ada 31 jamaah yang akan bergabung di kloter 43, yaitu Kloter Sapu Jagat. Kloter ini bergabung dengan jamaah haji asal Jawa Tengah. Kloter 18 akan masuk ke asrama Donohudan, Solo pada Rabu (25/06) pukul 13.00 WIB. Kloter 19 masuk pada Kamis (16/06) jam 08.00 WIB. Kloter 20 masuk asrama haji pada Kamis (16/06) jam 17.00 WIB, Kloter 21 masuk ada Jumat (17/06) jam 11.00 WIB dan Kloter 43 akan masuk asrama haji Donohudan pada Sabtu (02/07) pukul 08.00 WIB.

“Kloter 18 SOC ini adalah jamaah haji dari Kabupaten Sleman, Kloter 19 SOC berasal dari jamaah haji Kabupaten Bantul, Kloter 20 SOC adalah gabungan jemah haji asal Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul. Untuk kloter 21 berasal dari Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman. Sementara Kloter 43 berasal dari Kabupaten Sleman yang bergabung dengan jemaah haji Kabupaten Purbalingga, Kota Pekalongan dan Kota Tegal,” urai Masmin.

Masmin menambahkan, “Penginapan jamaah asal DIY Jateng berada di radius kurang dari 1 km dari Masjidil Harram dan disediakan shuttle bus. Di Madinah, para jemaah haji juga akan berada di markaziyah yang artinya ada di sekitar Masjid Nabawi sekitar 500 meter saja dengan kualitas penginapan di atas bintang lima. Untuk cuaca saat ini ada di kisaran 44-45 derajat, sehingga jemaah  diminta untuk memperbanyak minum, makan buah dan jangan sampai tidak memakai alas kaki.”

Masmin mengatakan, saat ini ada sedikitnya 800 orang yang masuk daftar lunas tunggu namun belum bisa berangkat karena terganjal peraturan batas usia. Jemaah di atas usia 65 tahun tidak dapat berangkat pada tahun ini. Namun demikian, Masmin berharap tahun depan kondisi bisa kembali normal dan 800 calon jemaah ini bisa diprioritaskan untuk bisa berangkat. (uk)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: