15 Jun 2022
  Humas DIY Berita,

Tidak Saling Lempar Tanggung Jawab, Kunci Wujudkan GEN AKTIF DIY 2022

Sleman (15/06/2022) jogjaprov.go.id – Membangun Generasi Sehat dan Aktif (GEN AKTIF) DIY 2022 diperlukan dukungan penuh dari keluarga, guru di lingkungan sekolah, serta lingkungan sekitar. Saling bersinergi dan tidak saling melempar tanggung jawab adalah hal yang tidak boleh dilupakan dalam mewujudkan anak muda yang GEN Aktif.

Wakil Ketua I TP PKK DIY, GKBRAA Paku Alam mengungapkan hal demikian pada Rabu (15/06) di Royal Ambarukmo Hotel, Sleman saat mengisi Talk Show GEN Aktif DIY 2022 yang digelar oleh BenihBaik.com, sebuah platform yang didirikan oleh Andy F Noya, seorang jurnalis senior Indonesia.

Gusti Putri mengatakan BenihBaik.com mengenalkan GEN Aktif ke DIY sejak Mei 2022 lalu dan menjangkau menjangkau 370 siswa SMP-SMA, 110 tenaga pendidik juga 250 orang tua. Sebelum itu, BenihBaik.com telah banyak membantu dan bekerja sama dengan DIY terlebih pada penanganan Covid–19. Gerakan GEN AKtif DIY 2022 mendorong terciptanya lingkungan yang suportif dan kondusif untuk remaja dalam mengembangkan bakat. Selain itu juga merupakan satu upaya untuk menjauhkan diri dari perilaku negatif.

“Saya sangat bersyukur dengan adanya program GEN Aktif. Ini menjawab kegelisahan banyak orang tua karena di sinilah antara anak, orang tua dan guru saling terhubung dengan baik. Saya berharap program ini dapat berkelanjutan dan termonitor hasilnya sehingga dapat terus maju mencapai goal terbaiknya,”ungkap Gusti Putri.

Menurut Gusti Putri, saat ini anak cenderung mencontoh perilaku dominan dalam lingkungan di mana dia berada. Terlebih jika contoh itu diberikan sosok atau lingkungan yang dianggap panutan atau kesukaannya. Terutama dalam hal keluarga, contoh baik menjadi fondasi dasar dalam keluarga. Karena keluarga merupakan lingkungan paling dekat bagi seorang anak untuk dicontoh. “Jadi kami sebagai ibu tentunya akan melakukan hal-hal baik di dalam rumah. Ibu harus terus belajar sesuai dengan perkembangan zaman. Mengingat zaman terus berubah dan kita tidak bisa abai,” imbuhnya.

Selain hal tersebut, Gusti Putri juga mengatakan menjaga komunikasi sangat penting dalam membentuk GEN Aktif DIY 2022. Tidak hanya komunikasi dengan anak saja, namun komunikasi dengan guru, panutan, dan lingkungan, karena memang tanggung jawab mendidik anak bukan hanya tanggung jawab orang tua tapi juga lingkungan.

Tidak hanya itu saja, menghadapi anak-anak yang saat ini banyak terlibat pada kenakalan remaja, Gusti Putri meminta berbagai pihak untuk tidak meninggalkan anak-anak tersebut. Dirinya mengatakan, dengan sentuhan kasih sayang, anak-anak akan mampu menemukan jati diri baik dalam dirinya dan mampu tumbuh menjadi generasi masa depan yang cemerlang.

CEO dan Founder BenihBaik.com, Andy F. Noya mengatakan untuk melihat perspektif dalam gerakan GEN Aktif perlu adanya keseimbangan antara  pendidikan, lingkungan dan UMKM.  Apalagi melihat kasus kekerasan jalanan yang pernah marak di DIY yang dilakukan oleh anak muda, Andy ingin turut berperan aktif mencegahnya. Andy ingin, melalui gerakan ini, anak-anak tidak akan kehilangan karakternya, kehilangan kasih sayang dan akhirnya melakukan perilaku negatif.

“Remaja Indonesia membutuhkan lingkungan yang dapat memberikan dukungan dalam meraih cita-citanya. Tidak hanya di bidang pendidikan saja, tapi kita sebagai orang tua harus bisa memahami kebutuhan mereka sehari-hari agar anak-anak tidak terjerumus pada perilaku negatif, salah satunya kebiasaan merokok dan tawuran,” jelas Andy.

Andy berharap, saat Indonesia mendapat bonus demografi pada 2045 mendatang, di mana penduduk usia produktif mencapai puncak 70 %, akan mampu membuat Indoensia mampu bersaing dengan bangsa lain. Tentu ini keuntungan, namun juga bisa menjadi ancaman berbahaya apabila angkatan kerja tidak dipersiapkan menjadi sosok produktif. (uk/ip)

Humas Pemda DIY

 

 

Bagaimana kualitas berita ini: