15 Jul 2021
  Humas Berita, Pemda DIY,

Tingkatkan Disiplin Guna Pengurangan Kasus Konfirmasi Positif Covid-19

Yogyakarta (15/07/2021) jogjaprov.go.id – Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, hari Kamis (15/07) mengajak kepada warga Yogya untuk tingkatkan kesadaran diri dan disiplin dalam melaksanakan PPKM Darurat.

“Seberapapun banyak rumah sakit yang disediakan, tidak akan mampu kalau di hulu tetap tidak ada intervensi yang dimulai dari diri sendiri, kalau kedisiplinan dari diri kita sendiri itu tidak dilakukan,” ungkapnya.

Hal ini disampaikan oleh Pembajun pada saat wawancara dengan rekan-rekan media secara daring melalui zoom meeting. Pada kesempatan yang sama, diinformasikan bahwa untuk saat ini angka Bed Accupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit (RS) rujukan di Yogyakarta sudah mencapai lebih dari 95%.

Dengan keterisian atau BOR yang 95% tentu saja Pemerintah mengambil sikap untuk merelaksasi tempat tidur, untuk memperbanyak tempat tidur. Diawal, Pemerintah telah mengambil langkah dengan cara mendirikan tenda-tenda yang terisi tempat tidur di halaman rumah sakit-rumah sakit Pemda DIY.

Tujuan didirikannya tenda-tenda tersebut adalah untuk memdekatkan pasien kepada pemberi pelayanan kesehatan. Cara ini dinilai efektif namun sesaat, tidak untuk kemudian seterusnya. Oleh karena itu, saat ini Pemerintah menyiapkan shelter-sheter yang nantinya akan dikembangkan menjadi Rumah Sakit Lapangan.

“Sesuai informasi yang disampaikan oleh Pak Sekda, Rumah Sakit Lapangan harus ada Rumah Sakit pengampunya,” jelas Pembajun. Dalam hal ini, RS pengampu berperan sebagai pembina yang bertujuan supaya RS Lapangan ini dikelola dengan baik.

“Kemudian untuk mengantisipasi hal-hal yang bersifat urgent, kritis, maka para dokter di RS pengampu ini nantinya yang akan langsung turun menangani masalah yang ada di RS Lapangan yang diampu,” ungkapnya lagi.

Ada beberapa lokasi yang rencananya akan dijadikan RS Lapangan, diantaranya ada di UGM yang akan dikelola oleh Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM. Tiga tempat di UGM yaitu, UC, Wisma Kagama, dan Wisma Karang Gayam dengan kapasitas 500 tempat tidur (TT). Ketiga tempat tersebut sementara menjadi shelter dan akan terus dikembangkan menjadi RS Lapangan yang nantinya akan dikelola oleh RSA UGM sebagai RS pengampunya.

Selain UC, Wisma Kagama , dan Wisma Karang Gayam, ada pula RS yang akan diresmikan yakni RS Respati dengan kapasitas 50 TT dan RSI Yogyakarta PDHI sebagai RS pengampu. Begitu pula dengan Balai Diklat PU di Ngeksigondo dengan kapasitas sekitar 100 TT, bekerjasama dengan RS Bhayangkara. Dan masih ada tambahan, asrama UNY, dan Rusun BPWS ada 68 kamar.

Adapun terkait dengan petugas tenaga kesehatan (nakes), untuk RS lapangan Pemda DIY merekrut sejumlah relawan (nakes), terutama dari asosiasi institusi pendidikan kesehatan. Mahasiswa tingkat akhir di institusi pendidikan tenaga kesehatan bisa dimobilisasi untuk menjadi relawan nakes, yang ditugaskan merawat pasien dengan gejala ringan atau sedang. (fk)

HUMAS DIY.

Bagaimana kualitas berita ini: