21 Des 2023
  Humas DIY Berita,

Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Bahari, TPI Congot Diresmikan

Kulon Progo (21/12/2023) jogjaprov.go.id – Pemda DIY terus berupaya agar pemanfaatan dana keistimewaan (Danais) melalui berbagai program kegiatan yang dilaksanakan, berdampak positif bagi masyarakat. Pemanfaatan Danais untuk pembagunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Congot pun selain sebagai tempat pelelangan, pemasaran, pengolahan dan kuliner ikan, juga diharap mampu mendukung destinasi wisata di Kulon Progo, meningkatkan jumlah wisatawan.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengungkapkan hal demikian saat membacakan sambutan Gubernur DIY dalam Festival Gerbang Segoro Tahun 2023 pada Kamis (21/12). Sri Paduka mengatakan, dampak positif juga diharap bisa dirasakan oleh masyarakat Kulon Progo dengan adanya pembangunan Unit Pengolahan Ikan Kalurahan Kranggan dan bantuan alat dan pembangunan Icon Kuda Adhikara Jaladara yang diharap dapat menjadi landmark Kabupaten Kulon Progo.

“Menjadi komitmen Pemda DIY untuk terus meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi implementasi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. Dengan indikatornya antara lain yaitu keselarasan dengan regulasi dan semakin dekatnya Dana Keistimewaan dengan kelompok sasaran. Semoga fasilitas yang diresmikan hari ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutur Sri Paduka di Pantai Congot, Kulon Progo.

Pada kesempatan tersebut, Sri Paduka meresmikan TPI Congot didampingi Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti. Sri Paduka berpesan, agar masyarakat dapat turut memelihara kebersihan dan mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang telah disiapkan untuk kepentingan bersama.

Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengutarakan, berdirinya TPI Congot yang baru, berfasilitas lengkap yang telah selesai dibangun ini menjadi salah satu bukti perhatian pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bahari Kulon Progo. Mulai dari bangunan tempat pelelangan ikan, gudang mesin perahu motor tempel dan jaring, bangunan pemasaran ikan, unit warung kuliner ikan, aula pertemuan nelayan, fasilitas ibadah, fasilitas gazebo, joging track, zona parkir dan fasilitas lainnya pada TPI Congot tersebut telah siap dioptimalkan penggunaannya oleh masyarakat bahari.

“Saya sebagai Penjabat Bupati atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Kulon Progo mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur melalui Paniradyapati Kaistimewan DIY yang telah mengalokasikan anggaran DAIS untuk pembangunan TPI Hebat di Kabupaten Kulon Progo. Yang telah dimulai dari TPI Congot pada tahun ini, berlanjut ke TPI Trisik pada tahun 2024, dan TPI Bugel pada tahun 2025,” ungkap Ni Made.

Demikian pula alokasi Dana Keistimewaan untuk pembangunan kolam bulat budidaya ikan kelompok wanita, yang sampai saat ini telah eksis sebanyak 555 unit kolam bulat. Pun bantuan peralatan pengolahan dan pemasaran kepada 24 poklahsar wanita.

“Semoga betul-betul tepat sasaran dan dapat menggerakkan pemberdayaan masyarakat guna menigkatkan kesejahteraanya. Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya, juga kami haturkan kepada Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Pakualam ke-10, yang telah memberikan palilah menggunakan tanah PA Ground untuk membangun TPI Congot ini melalui Pengageng Panitikismo. Semoga betul-betul membawa manfaat dan berkah bagi rakyat Kulon Progo, dan demikian pula nanti untuk TPI Trisik dan TPI Bugel. Kami mohon berkenan kepada beliau untuk memberikan palilah menggunakan tanah PA Ground untuk lokasi pembangunan kedua TPI dimaksud,” terang Ni Made.

Terkait program Gerbang Segoro (Gerakan Membangun dengan Semangat Gotong Royong), Ni Made menyebutkan, program tersebut merupakan bentuk dukungan dari slogan ‘Bela–Beli Kulon Progo’ yang dilandasi dengan prinsip ‘bertekad, bersepakat, dan berbuat’ guna mewujudkan kemandirian pangan dan kemandirian ekonomi Kabupaten Kulon Progo. Gerbang Segoro juga merupakan tindak lanjut terhadap perubahan orientasi pembangungan DIY dari Among Tani ke Dagang Layar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat DIY umumnya dan Kulon Progo khususnya.

“Berdasarkan konsep pembangunan Among Tani Dagang Layar, maka prinsip pertamanya adalah  orientasi pembangunan daratan mulai beralih ke lautan, prinsip kedua adalah menjadikan pantai selatan sebagai halaman depan DIY, dan prinsip ketiga adalah mengenalkan lebih masif lagi kepada masyarakat akan budaya Bahari,” ujar Ni Made.

Disampaikan Ni Made, Festival Gerbang Segoro ini adalah upaya untuk sosialisasi program yang telah dioperasionalkan melalui tiga tahapan yaitu Cecikal, Bebakal, dan Tetinggal, yakni tahapan untuk menumbuhkan, kemudian mengembangkan, dan memandirikan usaha Bahari kelautan dan perikanan, baik bagi nelayan, pembudidaya ikan maupun pengolah dan pemasar. Oleh karena itu, Gerbang Segoro diimplementasikan ke dalam beberapa kegiatan antara lain pembangunan TPI Hebat, revitalisasi Pasar Ikan Sarwolaris, kegiatan Ngulir Budi (Ngupoyo Hulu Hilir Budidoyo Iwak), Jogo Segoro, dan Jogokaliku.

“Saya ucapkan selamat kepada seluruh jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan, Panewu, Lurah dan masyarakat Kulon Progo terutama kelompok nelayan, kelompok pembudidaya ikan, kelompok pengolah dan pemasar ikan yang telah mendukung program Gerbang Segoro, sehingga dapat dilaksanakan di 12 Kapanewon, 88 Kalurahan, 434 Pokdakan, 31 KUB Nelayan, 24 Pokmaswas, dan 60 Poklahsar,” jelas Ni Made. (Han/Rd/Dvn)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: