05 Apr 2022
  Humas DIY Berita,

TPID DIY Sidak Ketersediaan Minyak Goreng di Kulon Progo

Kulon Progo (05/04/2022) jogjaprov.go.id – Berdasarkan hasil peninjauan lapangan hari ke tiga, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY mengetahui bahwa kondisi ketersediaan minyak goreng curah di wilayah Kabupaten Kulon Progo hampir sama dengan wilayah Kabupaten Sleman dan Gunungkidul. Stok minyak goreng curah relatif sulit ditemukan di pasar-pasar, sementara stok minyak goreng kemasan di distributor cukup berlimpah.

Demikian disampaikan Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tri Saktiyana, usai melakukan peninjauan lapangan ke beberapa distributor bahan pangan di wilayah Kabupaten Kulon Progo bersama TPID DIY, Selasa (05/04). Turut mendampingi Tri, Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati, perwakilan Binda, perwakilan Satgas Pangan Polda DIY, perwakilan BI, dan perwakilan instansi terkait lainnya.

"Dari putaran pantauan TPID DIY, kita sudah memantau di Sleman, sudah memantau di Gunungkidul, sudah memantau di Kota Jogja, sekarang di Kulon Progo. Dari beberapa hasil pantauan kita, ya ada perbedaan-perbedaan sedikit antar kabupaten namun perbedaannya tidak signifikan. Kondisinya hampir sama, minyak goreng curah relatif sulit ditemui di pasar-pasar,” tutur Tri.

Pada kesempatan ini, Tri bersama TPID DIY mengunjungi PT. Vinoli Antarnusa Indah yang merupakan distributor minyak goreng curah program pemerintah untuk harga eceran tertinggi yakni Rp 14.000 per liter atau Rp 15.000 per kilogram. Pelayanan pembelian minyak goreng curah PT. Vinoli Antarnusa Indah dilakukan dengan ketentuan bahwa per hari, satu orang hanya boleh membeli maksimal 36 liter untuk wadah jerigen isi 18 liter atau maksimal 35 liter untuk wadah jerigen isi 5 liter. Setiap pembeli juga harus membawa KTP pribadi dan harus datang langsung, tidak boleh diwakilkan oleh orang lain.

“Jadi tadi di PT. Vinoli untuk distribusi minyak goreng curah baru saja nerima 29.000 liter, dan langsung didistribusikan ke masyarakat dengan pembatasan pembelian supaya merata,” ujar Tri.

Menurut Tri, ketentuan pembelian minyak goreng curah yang diberlakukan PT. Vinoli Antarnusa Indah sudah sesuai dengan aturan. Tri juga tidak menemukan adanya penumpukan barang karena stok minyak goreng curah yang datang akan segera didistribusikan. Untuk itu, Tri berharap, usaha-usaha ekonomi rakyat yang terkait dengan kuliner dan sebagainya bisa dipenuhi.

Sementara itu, menurut keterangan yang disampaikan oleh Pimpinan PT. Vinoli Antarnusa Indah, belakangan ini pasokan minyak goreng curah per hari yang diperoleh pihaknya pun tidak pasti karena tergantung oleh produsen. Pihaknya pun sempat mengalami kelangkaan selama dua minggu terakhir. Namun apabila di waktu normal, PT. Vinoli Antarnusa Indah bisa menjual hingga 40.000 liter minyak goreng curah per hari.

Pimpinan PT. Vinoli Antarnusa Indah mengatakan, pembatasan pembelian minyak goreng curah pada setiap orang dimaksudkan untuk menghindari aksi pemborongan pihak tertentu. Selain itu, total maksimal pembelian 36 liter minyak goreng curah ditetapkan setelah mengukur bahwa angka tersebut mencukupi untuk bisa menggerakkan ekonomi UKM, rumah makan, dan usaha kuliner lainnya.

Pada peninjauan lapangan ini, Tri dan TPID DIY juga berkunjung ke salah satu distributor Sembako (Sembilan Bahan Pokok) yaitu Grosir Sumadi. Tri melaporkan bahwa ketersediaan stok untuk minyak goreng kemasan banyak tersedia, tetapi tidak terdapat stok minyak curah karena Grosir Sumadi memang tidak menjualnya.

Diketahui untuk harga minyak goreng kemasan “Hemart” dan minyak goreng kemasan “Sunco” yang dijual di Grosir Sumadi, yaitu Rp23.500/liter dan Rp25.000/liter. Sementara untuk gula pasir Rp13.500/kg; terigu Rp216.000/sak; dan tepung tapioka Rp260.000/sak.

Tri dan TPID DIY juga berkunjung ke distributor kedelai “Toko Bu Ning” yang pada saat ini memiliki jumlah stok sebanyak 10 ton meliputi beragam jenis kedelai. Dengan penjualan sebanyak 5-7 kuintal per hari, harga kedelai yang dijual adalah sebesar Rp11.850/kg.

Peninjauan lapangan ini juga dilakukan ke CV. Pangan Sejahtera di jalan Kh. Ahmad Dahlan No. 86 Yogyakarta. CV. Pangan Sejahtera merupakan distributor gula pasir, beras, minyak goreng kemasan “Resto”, tepung terigu Bogasari, dan tepung tapioka.

Sementara itu, menanggapi pertanyaan rekan media terkait kelangkaan minyak goreng curah di pasar, Tri mengatakan bahwa ketersediaan stok minyak goreng curah di pasar-pasar saat ini memang sedang sangat terbatas. Dikatakan Tri, selain bahwa di Yogyakarta tidak terdapat produsen minyak goreng curah atau sawit, Tri beserta TPID DIY akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian agar distribusi ke DIY bisa sesuai dengan kebutuhan. (Han)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: