06 Jul 2022
  Humas DIY Pemda DIY,

Transformasi Digitalisasi Wujudkan Koperasi Modern di DIY

Sleman (05/07/2022) jogjaprov.go.id – Koperasi merupakan soko guru dan penggerak perekonomian masyarakat di Indonesia. Dari 1.900 koperasi yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta, 1.700 di antaranya masih tetap aktif. Namun, bukan hanya jumlahnya saja, koperasi di DIY juga diharapkan berkualitas baik.

Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A. dalam talk show bersama Dr. Yuni Istanto, M.Si, dosen Fakultas Ekonomi Manajemen UPN Veteran Yogyakarta. Talk show ini diselenggarakan di Jogja TV petang kemarin pada Selasa (05/07).

Talk show tersebut diselenggarakan dalam rangka menyongsong Hari Koperasi ke-75 Tahun 2022 sekaligus menguatkan peran koperasi agar tetap bertahan di era modernisasi dan perkembangan teknologi yang demikian cepat.

Dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY bahwa dari tahun ke tahun, dari era pandemi ke era endemi, koperasi memiliki keragaman yang berbeda-beda, permasalahan berbeda-beda,  serta kelebihan yang berbeda-beda.

Adapun tema dari Hari Ulang Tahun Koperasi ke-75 Tahun 2022 adalah Transformasi Koperasi untuk Ekonomi yang Berkelanjutan. Terkait dengan hal tersebut, koperasi di DIY telah mempersiapkan diri mengikuti dinamika perkembangan teknologi yang sedang berlangsung. Dalam menghadapinya, koperasi perlu  mengatur pengelolaannya, sementara pemerintah selama ini telah turut melakukan pengawasan dan pembinaan.

Diakui Srie Nurkyatsiwi bahwa dengan adanya pandemi, koperasi di DIY banyak mengalami kontraksi, banyak anggota yang menarik simpanan/tabungannya untuk kebutuhan selama pandemi. Hal ini dikarenakan aktivitasnya terdampak pandemi Covid-19. Namun demikian, Pemerintah DIY tidak tinggal diam melihat kondisi yang demikian. “Pemerintah DIY telah melakukan penguatan terhadap koperasi-koperasi yang ada di DIY agar koperasi tersebut  tetap survive dengan memberikan bantuan stimulan melalui Dana Keistimewaan DIY menggunakan dana tak terduga koperasi, agar mereka tetap aktif,” tandasnya.

Disampaikan Kepala Dinas Koperasi seiring dengan berjalannya waktu serta kesiapan para anggota koperasi setelah dilakukan pengecekan di lapangan, koperasi di DIY telah mampu menyelesaikan permasalahan. Meskipun terkena dampak pandemi, koperasi tetap berjalan cukup baik dan tetap memegang teguh prinsip-prinsip perkoperasian.

Semetara itu, Dr. Yuni Istanto, M.Si menyampaikan pendapatnya bahwa di era kemajuan jaman yang ditandai dengan perkembangan teknologi dan digitalisi yang demikian cepat, koperasi masih relevan  dan sangat cocok dengan ekonomi di era sekarang ini. Karena berdirinya koperasi selain sebagai soko guru perekomian  masyarakat Indonesia, juga diamanatkan dalam UUD 1945 yang sangat jelas dan tegas dikatakan bahwa ‘Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas gotong royong dan asas keadilan sosial’.

“Di sinilah,” lanjut Yuni Istanto, “di koperasi ada unsur kebersamaan dan juga ada asas kekeluargaan dalam koperasi. Dan ini merupakan badan usaha yang paling cocok di lingkungan kita yaitu koperasi.”

Menurut Dosen Fakultas Ekonomi Manajemen tersebut, di koperasi sangat jelas mengamanatkan prinsip-prinsip koperasi yang sangat mulia  yaitu kebersamaan,  kerja sama, gotong royong, serta kekeluargaan. Koperasi juga sangat cocok bagi kebutuhan masyarakat untuk mengembangkan perekonomian masyarakat dan masih sangat relevan. Koperasi sangat cocok dan relevan di masyarakat karena adanya unsur kebersamaan, gotong royong, demokrasi, dan kekeluargaan. Oleh karena itu jika koperasi dijalankan sesuai dengan asas berkoperasi, maka akan sangat baik dan sangat cocok bagi perekonomian Indonesia era saat ini.

Menyinggung Digitalisasi Koperasi di era teknologi yang sangat cepat berkembang ini, Yuni Istanto lebih lanjut mengatakan bahwa salah satu bisnis yang modern adalah dengan usaha mengadopsi teknogi digitalisasi ini. Dikatakan Yuni bahwa koperasi di Indonesia mau tidak mau harus bisa mengikuti bisnis modern. Dari pandemi ini telah mengajarkan bahwa di seluruh sendi kehidupan yang telah berubah dengan cepat, kita tidak boleh bertemu tatap muka secara langsung dan ternyata bisnis seperti ini juga bisa dilakukan. Yuni Istianto juga menyatakan bahwa digitalisasi ini merupakan salah usaha  dari aspek manajemen dan pelayanan koperasi yang ditunjang dengan teknologi digital yaitu menggabungkan antara dunia cyber dengan dunia fisik.

“Koperasi kalau tidak ingin ditinggalkan, mau tidak mau ya harus mengarah ke arah transformasi, ke arah itu,” tandas Yuni Istianto.

Lanjut Istianto, “Kalau kita bicara asas koperasi berarti kita bicara oleh dan untuk, kita ini bisa sebagai anggota dan pelakunya, bisa menerima haknya sebagai jasa koperasinya, dan juga sebagai konsumen.”

Sedang salah satu hak konsumen adalah hak untuk memilih, sehingga apabila badan usaha lain sudah mengadopsi digitalisasi, baik manajemen maupun pelayanannya, lalu koperasi tidak mengarah ke sana, maka koperasi akan ditinggalkan. Tahapan digitgalisasi tersebut harus disesuaikan dengan kondisi koperasi yang ada. Namun demikian tentunya bersifat spesifik, tidak semua koperasi seperti itu.   

Sebagian besar anggota koperasi merupakan pra milenial, sehingga perubahan tersebut tidak bisa dipaksakan untuk semua koperasi. Digitalisasi tersebut sebenarnya bukan masalah canggih tidaknya teknologi, tetapi bagaimana teknologi mampu memudahkan keinginan dan kebutuhan. Dalam pelaksanaan digitalisasi koperasi, juga harus  melihat kondisi koperasinya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY lebih lanjut menambahkan bahwa hampir semua koperasi di DIY telah melaksanakan tranformasi atau menggunakan digitalisasi sesuai dengan tatarannya, misalnya RAT online selama masa pandemi. Dengan adanya pandemi Covid-19 ternyata mempercepat transformasi digitalisasi koperasi di DIY. Koperasi yang wilayahnya belum terjangkau internet masih kesulitan mengikuti transformasi ini. Meskipun demikian menurut Srie Nurkyatsiwi, hal ini tidak menjadi penghalang pelaksanaan transformasi digitalisasi koperasi di wilayah DIY. (kr)

HUMAS PEMDA DIY

Bagaimana kualitas berita ini: