27 Okt 2022
  Humas DIY Berita,

Triwulan III DIY Upayakan Jaga Inflasi Tetap Normal

Yogyakarta (27/10/2022) jogjaprov.go.id – Sangat penting menjaga inflasi pada angka normal, karena tingginya inflasi akan menambah beban hidup pada masyarakat. Inflasi memang memiliki dampak pada pemenuhan kebutuhan bahan pokok pada warga miskin.

Hal demikian dikatakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Triwulan III, Kamis (27/10) di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Mengusung tema Optimalisasi Distribusi Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) sebagai Upaya Pengendalian Inflasi dan Pemulihan Sosial Ekonomi, Rakordal Triwulan III Tahun 2022 berupaya merespon kondisi kondisi perekonomian Indonesia dan global terkait inflasi yang terjadi saat ini. 

Merujuk pada Laporan Perekonomian DIY yang disusun oleh Perwakilan Bank Indonesia DIY (Agustus 2022), pertumbuhan ekonomi sampai Triwulan II mencapai 5,2% yoy dan lebih tinggi dibandingkan Triwulan I, 2022 sebesar 2,91% yoy. Kinerja positif tersebut didorong oleh berbagai peningkatan, baik dari sisi permintaan maupun dari sisi lapangan usaha pada hampir semua sektor ekonomi utama di DIY. Hal ini menjadi indikasi terjadinya perbaikan aktivitas ekonomi, dan kondisi aktivitas masyarakat yang sudah mendekati kondisi normal.

"Tetap perlu menjadi perhatian bersama, bahwa peningkatan aktivitas ekonomi Triwulan II tersebut dibarengi dengan tekanan inflasi DIY yang kian meningkat. Inflasi DIY pada triwulan II, 2022 pada level 5,33% year on year, lebih tinggi dari triwulan I sebesar 1,5% year on year," jelas Sri Sultan.

Inflasi bersumber dari beberapa hal yaitu meningkatnya permintaan  dan mobilitas pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan musim liburan, imbas dari tekanan harga komoditas global serta dampak penyesuaian harga komoditas. Dengan kondisi ketidakpastian global di tengah tensi geopolitik, maka perlu ada kewaspadaan pada tekanan inflasi yang diperkirakan masih berlanjut hingga 2023. 

Terkait hal tersebut, Pemda DIY bersama TPID menjalankan kebijakan-kebijakan kunci untuk menjamin keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, komunikasi efektif dan dukungan kerjasama antar daerah, melalui program OPD terkait yang akan dioptimalkan pada Triwulan IV Tahun 2022. TPID DIY juga berupaya mengendalikan inflasi dengan prioritas pada bidang pangan, mengingat lonjakan inflasi dalam beberapa bulan terakhir relatif sangat tinggi.

“Program pengendalian inflasi pangan berpotensi mendukung ketahanan pangan, serta dapat dikolaborasikan dengan program pengentasan kemiskinan nasional. Hal ini tidak hanya penting bagi pemulihan ekonomi, tetapi juga untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat,” kata Sri Sultan.

Selain inflasi, Rakorda Triwulan III ini juga merujuk pada praktek SAKIP DIY yang meraih predikat AA selama 4 tahun berturut-turut. Rapat Koordinasi Pengendalian, Desk Timbal Balik dan Rapor  Kinerja OPD/Kabupaten/Kota per triwulan juga telah melembaga kurang lebih 1 dekade, dan menjadi bagian integral dari praktik baik SAKIP di DIY. 

Hal tersebut menurut Sri Sultan merupakan komitmen kolektif Pemda DIY bersama Pemda Kabupaten/Kota di DIY, untuk terus meningkatkan kualitas layanan publik. Juga untuk mewujudkan pemerintahan bersih dalam rangka mewujudkan kemuliaan martabat manusia Jogja. Pemerintahan yang dipercaya publik, akan selalu berperan penting menjadi solusi bagi masalah-masalah publik, menyusun kebijakan berdasar integritas,  dan menyediakan berbagai sumber daya.

“Sesuai komitmen, tujuan pembangunan kita adalah berkelanjutan, sedoyo dipun gatosaken, mboten wonten ingkang dipun lirwakaken atau semua diperhatikan dan tidak ada satupun yang ditinggalkan,” kata Sri Sultan.

Pemda DIY menyadari, bahwa institusi pemerintah harus bertransformasi menjadi learning organization, menuju peradaban yang lebih berkualitas dan sejahtera. Keberhasilan yang diraih DIY adalah untuk Indonesia yang dihormati dan berwibawa.

Selanjutnya, Sri Sultan memberikan hasil penilaian kinerja Triwulan kepada para Kepala OPD. Pengguna Anggaran dengan capaian nilai kinerja tertinggi Dinas Komunikasi dan Informatika dengan predikat Sangat Baik. Pengguna Anggaran dengan capaian nilai kinerja terendah Dinas Kebudayaan dengan predikat Baik. Kuasa Pengguna Anggaran dengan capaian nilai kinerja tertinggi Balai Pendidikan Menengah Kota Yogyakarta dengan predikat Sangat Baik. Kuasa Pengguna Anggaran dengan capaian nilai kinerja terendah Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita dengan predikat Baik.

“Saya ucapkan selamat untuk perangkat daerah yang mencapai kinerja tertinggi, dan bagi yang masih berada di bawah, untuk tetap meneguhkan komitmen dan bersemangat untuk meningkatkan kualitas dan memperbaiki diri,” tutup Sri Sultan.

Acara tersebut dihadiri oleh Forkopimda DIY, Jajaran Bupati dan Wali Kota se-DIY, Kepala OPD se-DIY dan narasumber yaitu Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Dirjen dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta,  Bapak Budiharto Setyawan dan Plt. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri RI, Syailendra. (uk/rd/jon)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: