22 Sep 2021
  Humas Berita,

Vaksinasi DIY Capai Angka 75,54 %

Yogyakarta (22/09/2021) jogjaprov.go.id – Pasca dilakukan percepatan vaksinasi di DIY, persentase vaksinasi Covid -19 di DIY telah mencapai angka 75,54 % dan diperkirakan dapat menyentuh angka 80% pada Oktober mendatang. Secara teori, kekebalan komunal dengan capaian vaksinasi sebesar angka tersebut sudah hampir terbentuk dengan baik.

Asisten Sekda DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum, Sumadi, menyampaikan hal demikian pada press conference mengenai  Target, Kebijakan, serta Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi di DIY, Rabu (22/09) secara daring bersama para awak media. Sumadi mengungkap, percepatan vaksinasi ini cukup sukses dengan menggandeng dukungan dari berbagai pihak terutama TNI dan POLRI.

Menurutnya, capaian vaksinasi DIY ini diapresiasi oleh Menko Marvest karena berhasil menduduki peringkat ke 4 capaian vaksinasi terbaik se- Indonesia, setelah DKI Jakarta, Riau dan Bali. Dengan capaian pada pertengahan September yang mampu berada di atas 75% ini, Sumadi optimis apabila Desember mendatang, bukan mustashil vaksinasi di DIY mampu menyentuh angka 100%.

“Angka kita sekarang 75% lebih, Oktober nanti 80%. Nah ini berarti herd immunity sudah mulai terbentuk dengan baik. Kalau bisa segera menyentuh angka 80%, kita bisa kembali membuka sektor-sektor ekonomi. Tentu ini harus kita kerjasamakan dengan semua pihak,” tutur Sumadi.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaning Astuti pada kesempatan tersebut turut memaparkan, saat ini bukan hanya vaksinasi yang menunjukan progres menggembirakan. Namun, angka kasus positif di DIY pun disinyalir semakin menurun, dengan diikuti dengan menurunnya keterisian bed rumah sakit, berkurangnya jumlah keterisian isoter, serta yang menggembirakan adalah turunnya angka kematian.

“Saat ini positive rate kita ada di angka 1,27%. Sementara kita tahu bahwa  standar WHO 5%. Kasus aktif saat ini ada di angka 2.736 kasus. Kasus konfirmasi masih sama, mayoritas di usia produktif, dan kasus kematian juga mayoritas lansia berkomorbid,” jelas Pembajun.

Meskipun saat ini bisa dikatakan kondisi di DIY sudah cenderung membaik, namun pemerintah pusat masih belum menurunkan level PPKM DIY dari level 3 menuju 2. Hal ini karena ada tambahan parameter untuk menurunkan level PPKM di masa pandemi ini. Jika sebelumnya parameternya adalah angka kematian, keterisian bed rumah sakit dan jumlah angka kasus, maka saat ini parameter diambah dengan cakupan vaksin yang harus 80 %. Selain itu, ada parameter tambahan lain yaitu dari seluruh jumlah lansia, lebih dari 60% harus sudah divaksinasi.

“Apabila lansia 60% sudah divaksinasi, maka pusat akan mempertimbangkan untuk menurunkan level PPKM di DIY menjadi level 2. Saat ini, persentase vaksinasi pada lansia ada di angka 58,8%. Insyaallah kita kejar 60% akhir bulan ini,” kata Pembajun.

Lebih lanjut, memang ada kendala khusus pada vaksinasi lansia selain komorbid, diantaranya adalah kurangnya edukasi yang berujung ketakutan, serta keengganan bagi mereka untuk keluar rumah menuju sentra vaksinasi. Pihaknya saat ini sedang memfokuskan vaksinasi lansia dengan berbagai metode, salah satunya dengan door to door. Sistem ini bekerja sama dengan Polda DIY dan Korem 072/Pmk, yang juga aktif menggelar vaksianasi dengan berbagai metode.

Selain prioritas pada lansia, saat ini Pembajun menyebutkan akan juga memprioritaskan wanita untuk divaksinasi, mengingat jumlah wanita di DIY lebih banyak dari jumlah pria dan cakupan vaksinasinya masih belum seimbang. Angka vaksinasi pada wanita tidak bisa dianggap enteng, mengingat mobilitas wanita juga tidak kalah dari pria, dan membutuhkan perlindungan ekstra selain perlindungan yang didapat dari disiplin prokes.

Meskipun capaian vaksinasi di DIY cenderung meningkat pesat, namun bukan berarti proses vaksinasi tersebut tanpa kendala. Beberapa kendala tetap dihadapi seperti distribusi vaksin dari pusat yang belum sebanding dengan total sasaran. Selain itu animo masyarakat cukup tinggi tetapi terkendala dalam mengkases lokasi vaksinasi atau juga berbenturan dengan waktu bekerja. Banyaknya KTP non DIY juga cukup menjadi kendala. Namun Pembajun memastikan, kendala-kendala tersebut saat ini sudah tertangani dengan baik. Sehingga dirinya bersama jajaran siap memberikan pelayanan optimal terkait vaksinasi kepada masyarakat.

Selain di hadiri Asisten Sekda DIY bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum sekaligus Ketua Tim Percepatan Vaksinasi DIY dan juga Kadinkes DIY, sebagia narasumber, acara tersebut juga dihadiri Kadinkes Kabupaten/kota se-DIY, Kepala Bidang Kesehatan dan Kedokteran Polda DIY, Komandan Det. Kesehatan Wilayah Korem 072 Pamungkas, serta Kabiro UHP Setda DIY. (uk)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: