11 Des 2014
  Humas Berita,

Wagub DIY Letakkan Telur Nyamuk Ber-Wolbachia di Bantul

Pemberdayaan masyarakat untuk mengetahui dan terus memantau tempat-tempat yang potensial bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti harus terus ditingkatkan. Karena pencegahan atau upaya  menekan faktor-faktor pendorong berkembangnya penyebab demam berdarah akan lebih murah, daripada melakukan tindakan setelah jatuh korban.

Demikian disampaikan Gubernur DIY, Hamengku Buwono X, melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX, pada acara Peletakan Telur Aedes Aegypti ber-Wolbachia di Dusun Jomblangan, Desa Banguntapan, Bantul hari ini (08/12). Lebih lanjut Gubernur berharap jajaran kesehatan dan pihak-pihak lain yang terkait dengan kesehatan dapat mempelajari metodeWolbachia untuk menekan penularan virus demam berdarah sehingga ke depannya jumlah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di masyarakat dapat turun.

Project Leader Eliminate Dengue Project (EDP) Yogyakarta, Prof. Dr. Adi Utarini, MPH., PhD, menjelaskan bahwa metodeWolbachia merupakan metode alami tanpa efek samping kepada manusia, binatang dan lingkungan. Wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat di dalam sel tubuh serangga dan terbukti mampu menghambat perkembangan virus Dengue pada nyamuk Aedes Aegypti. Cara kerjanya yaitu saat nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia kawin dengan nyamuk biasa, Wolbachia akan diturunkan ke generasi berikutnya sampai semua nyamuk di lingkungan tersebut mengandung Wolbachia. Dengan demikian, meskipun kita digigit nyamuk Aedes Aegypti, virus DBD tidak berpengaruh pada tubuh karena nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia adalah nyamuk anti demam berdarah. Penelitian metode Wolbachia juga merupakan penelitian yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia.

Kegiatan yang merupakan kerjasama antara Pemda DIY, Pemkab Bantul, serta EDP-Yogyakarta (FK UGM dengan pendanaan Yayasan Tahija) ini, turut dihadiri oleh Ketua DPRD DIY, Yoeke Indra Agung Laksana, SE, dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bantul, Dr. Drs. Suyoto HS, Msi, MMA. Pada kesempatan tersebut, Paku Alam IX memperoleh kehormatan untuk meletakkan telur nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia secara perdana di daerah Jomblangan, Banguntapan Bantul. (hdi)


HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: