24 Sep 2012
  Humas Berita,

Wagub Paku Alam IX Panen Raya Perdana Padi Organik

Wagub Paku Alam IX Panen Raya Perdana Padi Organik

 

BANTUL (22/09/2012) pemda-diy.go.id - Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX mewakili Gubernur, bersama General Manajer Pemasaran dan Niaga Region IV Jateng DIY PT Pertamina Persero, Effendi Hardiyanto, melakukan panen raya perdana Kegiatan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (SLPHT) Padi Organik, di Pedukuhan Watu, Argomulyo, Bantul, Sabtu (22/09) pagi.

Hadir menyaksikan panen raya, sejumlah pejabat dan pimpinan SKPD Pemerintah DIY, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bantul, Wakil Bupati Bantul, pejabat terkait Kabupaten Bantul, perangkat Pemerintah Kecamatan Sedayu, perangkat Pemerintah Desa Argomulyo, dan masyarakat Pedukuhan Watu.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulisnya mengemukakan, padi organic terutama di pasar-pasar modern mempunyai harga jual yang lebih tinggi. Produk organik juga sering dianggap memiliki manfaat kesehatan yang lebih besar. Sehingga bagi masyarakat yang sadar akan kesehatan, pasti akan memilih padi jenis ini.

Untuk itu atas nama masyarakat dan pemerintah DIY, Sultan menyambut baik serta memberikan apresiasi yang tinggi kepada PT Pertamina Persero yang telah berhasil membudidayakan tanaman padi jenis organik. Hal tersebut sejalan dengan situasi pasar, dimana masyarakat sekarang cenderung memilih berbagai jenis tanaman yang sehat untuk dikonsumsi setiap harinya, termasuk pemilihan jenis beras dari padi berkualitas baik.

Dijelaskan Sultan, satu hal yang perlu untuk menjadi pertimbangan di dalam menanam padi organik ini adalah, dalam hal menentukan pasar potensial, menentukan apakah input yang diperlukan cukup tersedia untuk membuat usaha tersebut sehingga bersifat ekonomis, dan menentukan apakah dapat diproduksi produk yang mencukupi untuk memenuhi permintaan pasar secara tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diminta.

Demikian halnya dengan berbagai tantangan di dalam memilih tanaman padi organik, terangnya.

Sementara General Manager Pemasaran dan Niaga Region IV Jateng DIY PT Pertamina, Persero Effendi Hardiyanto mengatakan, produksi padi yang ditanam masyarakat melalui kegiatan SLPHT di Pedukuhan Watu ini bisa mencapai 7,6 ton per hektar, di atas produksi rata-rata Kabupaten Bantul., kendati pananamannya menggunakan pupuk organik yang diolah dari hasil potongan rumput yang ada di dalam lingkungan Depo Rewulu.

Menurutnya, pemupukan tanaman padi dengan pupuk organik akan memberikan hasil yang lebih baik, dan harga beras organik yang dihasilkannya bisa mencapai empat kali lipat dari harga berasa biasa. Dengan harga tinggi itu menunjukkan bahwa memang suplai beras organi, yang artinya ditanam dengan menggunakan sistem organi relatif lebih rendah dibanding demand-nya.

Jadi masyarakat sekitar Depo Pertamina Rewulu tidak perlu khawatir soal pemasarannya, karena kebutuhan beras organic sangat besar, katanya.

Kegiatan panen raya padi organik ini ungkap Effendi, dikaitkan dengan Hari Ulang Tahun Pertamina pada 10 Desember mendatang. Dalam momen hari jadi nanti, Pertamina akan mencanangkan sebagai sobat bumi. Artinya menunjukkan bahwa dengan pupuk organi, maka manusia akan semakin akrab dengan lingkungan, semakin mengurangi sampah sebagai salah satu kontributor utama timbulnya gas rumah kaca.

Keberadaan kami disini memberikan manfaat yang sebaik-baiknya, seluas-luasnya, sebesar-besarnya bagi masyarakat Kabupaten Bantul utamanya bagi pedukuhan Watu Argomulyo, ujar Effendi.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan berbagai bantuan alat usaha secara simbolik kepada Kelompok Jamu Tradisional Seruni Putih dan Jati Husada Mulyo, berupa 60 unit kronjot, 900 botol layak pakai, 60 ember, 300 gelas dan 60 jerigen, oleh Ketua Persatuan Wanita Patra Tingkat Wilayah Pemasaran dan Niaga Region IV, Woro Damayanti Hardiyanto. (rsd)

HUMAS

 

Bagaimana kualitas berita ini: