10 Jun 2023

Wujud Kebersamaan, Gotong Royong Bersihkan Pendapa Tamansiswa

Wujud Kebersamaan, Gotong Royong Bersihkan Pendapa Tamansiswa

Yogyakarta (09/06/2023) jogjaprov.go.id - Semua pihak baik TNI-Polri, anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), suporter bola Brajamusti dan masyarakat bahu membahu bergotong royong membersihkan area Pendapa Tamansiswa, Jumat pagi (09/06/2023). Kegiatan bersih-bersih tersebut merupakan wujud kebersamaan dan tanggung jawab atas bentrokan massa anggota PSHT dengan suporter Brajamusti yang terjadi pada Minggu malam (04/06/2023).

Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo mengatakan kawasan Museum Dewantara dan Pendapa Tamansiswa merupakan bangunan bersejarah. Namun, akibat kericuhan antarkelompok masyarakat tersebut, membuat sejumlah fasilitas di museum bersejarah mengalami kerusakan.

" Pendapa Tamansiswa adalah situs sejarah dan simbol persatuan. Karena Tamansiswa merupakan simbol persatuan maka dilakukan gotong royong bersama masyarakat, TNI-Polri serta kedua belah pihak yang sebelumnya berseteru," ujarnya.

Kapolda DIY menegaskan permasalahan antara PSHT dengan Brajamusti sudah selesai sehingga semua pihak harus mulai menatap masa depan. Untuk itu, pihaknya bersama TNI menyiapkan diri dalam rangka menjamin keamanan dikemudian hari. "Polisi siap menjadi pelaksana dalam upaya meningkatkan keamanan dan membangun suasana yang kondusif di wilayah DIY," lanjut Suwondo.

Bendahara Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa Ki Harianto menyampaikan pihaknya telah dipertemukan dengan perwakilan PSHT dan Brajamusti sebelum dilakukan aksi gotong royong Jumat bersih di area Pendapa Tamansiswa. Mediasi tersebut difasilitasi Polda DIY yang digelar diruang rapat Museum Dewantara area Pendapa Tamansiswa, Selasa (06/0/2023). Hasilnya kedua kubu yang berseteru sepakat berdamai dan tanggung jawab atas kerusakan beberapa fasilitas Museum Dewantara.

"Polda DIY telah berhasil menjembatani PSHT dan Brajamusti, kedua belah pihak telah sepakat saling berdamai. Tidak menjadi Yogyakarta yang kisruh, semua sudah kondusif. Kesepakatan dan kerjasama tersebut dilanjutkan dengan kerja bakti bersih-bersih Museum Dewantara yang mengalami kerusakan," paparnya.

Ki Harianto menyebut tidak ada kerusakan yang fatal akibat bentrokan yang terjadi pada Minggu malam lalu. Dirinya menepis pemberitaan terdapat benda-benda peninggalan Ki Hajar Dewantara yang rusak.

Melalui kegiatan gotong royong aksi Jumat bersih di area Pendapa Tamansiswa tersebut ini dinilai Ki Harianto merupakan wujud nyata dari semangat Ki Hajar Dewantara yaitu kekeluargaan bukan ego kelompok.
"Sebenarnya yang diberitakan ada yang hancur itu enggak ada. Hanya membuat pot-pot bergelimpangan karena banyaknya massa sekitar 350-an orang, tetapi itu tidak masalah," katanya.

Sementara itu, Ketua Pengurus PSHT Cabang Yogyakarta Sutopan Basuki
mengimbau para anggotanya untuk menyudahi perselisihan dengan suporter bola Brajamusti. Para pengurus PSHT di seluruh daerah juga diimbau mengkondisikan anggotanya supaya tidak ada massa PSHT luar DIY yang masuk ke Kota Yogyakarta.

" Kami persilahkan anggota PSHT luar DIY yang ingin mengunjungi Yogyakarta tetapi tujuan hanya berwisata. Jadi sekali lagi tolong jangan ada pergerakan apapun berkaitan dengan kejadian kemarin. Kalau ingin tahu ke Yogyakarta, silakan bertamasya. Saya tunggu kedatangannya untuk bertamasya," ungkapnya.

Sutopan mengaku lega, bentrokan antara PSHT dengan Brajamusti berujung kesepakatan damai.
Salah satu bentuk perdamaian tersebut, kedua belah pihak turut membersihkan Museum Dewantara area Pendapa Tamansiswa bersama personel TNI-Polri serta masyarakat.

"Alhamdulillah, kami senang sekali bisa melaksanakan kegiatan gotong royong yang difasilitasi Polda DIY ini. Hal ini sekaligus merupakan komitmen kami sebagai rakyat Yogyakarta bahwa konflik yang muncul berhasil terurai dan berharap menjadi pembelajaran bersama kedua belah pihak," terangnya.

Pihakya pun berharap kejadian kelam tersebut tidak terulang kembali dan kesepakatan perdamaian menjadi semangat mengedepankan rasa persatuan guna mencapai keamanan sesuai motto Yogyakarta berhati nyaman. Selain itu, pihaknya mengimbau seluruh anggota PSHT tidak terpancing berita hoaks yang memperkeruh suasana.

Presiden Brajamusti Muslich Thole Burhanudin menyatakan pihaknya berusaha mewujudkan komitmen damai yang telah disepakati bersama. Yakni dengan melakukan giat kerja bakti bersih-bersih di Pendapa Tamansiswa.
"Kami melakukan kerja bakti di Museum Dewantara area Pendapa Tamansiswa sekiranya ada yang rusak. Kita ingin menunjukkan kita bisa menjalankan komitmen damai yang telah disepakati," ucapnya.

Muslich juga berupaya mensosialisasikan kesepakatan damai tersebut kepada anggota Brajamusti serta menegaskan persoalan bentrokan sudah benar-benar berakhir. Sosialisasi tersebut diwujudkan melalui deklarasi antara Brajamusti dan PSHT yang digaungkan kepada para anggota di seluruh kecamatan se-DIY. (Fn)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: